Sunday, September 20, 2015

Dream and Hope

Hai, semua! Terasa sudah lama sekali sejak terakhir kali aku menulis di blog, ya? Yah, bukan tanpa alasan mengapa aku tidak muncul belakangan ini. Tugas kuliah yang lumayan menumpuk membuatku tak punya waktu untuk sekedar duduk dan menulis kisah hidupku #halah

Tapi akhirnya, kini aku berkesempatan membagikan sesuatu pada kalian semua. Kali ini, aku akan membahas satu tema yang sebenarnya cukup sederhana, namun bisa menjadi perenungan bagi kita semua. Satu pertanyaan bagi kalian, 

Apa sih, cita-cita dan impianmu kelak? 

Tuesday, August 4, 2015

8 x 3 = 23



Hai, semua! Kembali lagi dengan Romie disini, setelah cukup lama aku tidak muncul karena masih sibuk dengan kegiatan orientasi di universitas. Maklum, mahasiswa baru gitu #cieee..

Nah, kali ini aku akan menceritakan kembali sebuah cerita inspiratif yang pernah kudengar. Cerita ini sudah cukup lama beredar. Mungkin beberapa diantara kalian sudah pernah mendengar cerita ini, ataupun melihatnya di halaman blog milik orang lain. Namun, disini aku akan mengemas ulang cerita tersebut dengan gaya bahasaku sendiri, tentu saja dengan jalan cerita yang sama seperti aslinya. So, tunggu apa lagi? Check it out!

Thursday, July 23, 2015

Dikuasai atau Menguasai?

“It’s good to have money and the things that money can buy. But it’s good too, to check up once in a while that you haven’t lost the things that money can’t buy”

Dewasa ini, di zaman yang semakin berkembang dan maju setiap harinya, uang menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan manusia. Uang menjadi salah satu kunci paling mendasar, untuk memenuhi setiap kebutuhan manusia. Bahkan, tak jarang uang menjadi tujuan hidup bagi beberapa orang. Namun,  Benarkah itu esensi dari kehidupan manusia saat ini? 

Kesesakan dalam Hidup

Kehidupan diibaratkan seperti sebuah roda yang berputar. Terkadang kita berada diatas, terkadang juga kita berada dibawah. Kebanyakan orang akan berkata seperti itu ketika keadaan mereka sedang berada dibawah atau sedang berada dalam masa-masa yang sulit. Namun, Saya mengartikan perumpamaan itu jauh lebih luas daripada hanya sekedar menggambarkan keadaan lingkungan yang kita alami. Perumpamaan itu juga bisa kita gunakan pada kondisi kejiwaan atau rohani kita. Ketika kita sedang merasa senang, bahagia, dan bersukacita, bisa kita umpamakan kita sedang berada diatas. Sebaliknya, ketika kita dibawah, disaat itulah kita sedang merasakan sedih, tidak damai, sesak, dan bahkan putus asa.

Saturday, May 30, 2015

Semua Sudah Disediakan



Sumbawa – Sabtu, pagi hari

“Tuttt… tuttt…”

Suara dari ponsel itu membuyarkan lamunanku. Kuhentikan kegiatan yang sedang kulakukan dan dengan segera kuraih ponsel itu. Ada apa mereka menelepon dipagi hari seperti ini, batinku. Namun tetap kuangkat panggilan itu, dan terdengar suara dari seberang sana,

Tuesday, May 12, 2015

Coincidence ?



Kebetulan. Percayakah kalian akan hal ini ? Pernahkah kalian mengalami suatu hal yang membuat kalian berpikir bahwa itu hanyalah sebuah kebetulan semata ? Mari kita ambil suatu contoh.

Bayangkan ketika dirimu hendak liburan menuju suatu tempat yang sudah sangat kamu idam-idamkan, namun ternyata satu hari sebelum keberangkatan tiketmu hilang. Kemanapun kamu mencari, tiket itu tidak ada dimanapun. Ketika kamu hendak memesan tiket lain, ternyata sudah tidak ada tiket tersisa sehingga pupuslah harapanmu untuk pergi. Kamu sangat kecewa, dan mengurung diri dikamar seharian. Namun tiba-tiba, Mamamu masuk dan dengan tergesa mengabarkan bahwa ternyata pesawat yang seharusnya kamu tumpangi saat ini, jatuh di lautan dan belum ada kabar sama sekali. Dan disaat itulah, kamu akan sampai pada pemikiran, ‘untunglah tiketku hilang. Kebetulan sekali.’

Monday, May 11, 2015

Roh Tuhan didalamku

Beberapa minggu yang lalu, saya mendengarkan pengajaran akan kebenaran Firman Tuhan dari salah satu pendeta yang berkhotbah di gereja saya. Terang, saya merasa terberkati dengan apa yang disampaikan, sehingga saya sendiri pun bermaksud membagikannya pada Anda sekalian. Inilah yang saya dapatkan dari pengajaran tersebut, tentu dengan menggunakan bahasa sendiri. Selamat membaca dan Tuhan memberkati !

Saturday, May 9, 2015

Batu to Remember - Chapter 2



Day 3 – Rabu, 6 Mei 2015

Aku terbangun ketika matahari sudah tinggi. Kulihat Jojon disampingku, dan kulihat jam di tangannya. Coba tebak, jam berapa ? Ternyata, tidur larut membuat kami semua bangun kesiangan, karena jam menunjukkan pukul 10.15. Namun, kami tak buru-buru, karena destinasi kami pada hari ini memang baru beroperasi setelah jam 12 siang. Bisakah kalian menebak kami akan pergi kemana hari ini ?

Batu to Remember - Chapter 1

Suara alarm dari HPku membangunkanku perlahan. Refleks kumatikan alarmku, dan begitu melihat tanggal hari ini, aku langsung bangun dengan semangat. Wah, ada apa ya ini ? Penasaran kan, dengan apa yang akan kulakukan hari ini ?

Jeng jeng jeng jeng !

Friday, April 24, 2015

Pohon Kurma



Apakah kalian tahu tentang buah Kurma ? Ya, buah ini salah satu buah yang paling digemari didaerah Arab Saudi. Namun, tidakkah kalian tahu bagaimana cara memperoleh buah ini ?

Penanaman pohon Kurma ada dua cara. Pertama, Kita menanam bijinya, dan kita biarkan dia tumbuh apa adanya. Maka, hanya dalam waktu singkat sekitar lima tahun kita sudah dapat menikmati buahnya. Ini merupakan cara menanam yang relatif sering digunakan. 

Yang menarik adalah cara menanam yang kedua. Kita menanam bijinya, namun pada saat bijinya sudah selesai ditanam, diatas tanah tempat bijinya berada kita letakkan sebuah batu yang sangat besar. Ketika tunas dari biji tersebut berusaha untuk tumbuh keatas, batu tersebut akan menghalanginya. Tentu banyak pertanyaan mengenai cara menanam yang aneh ini, untuk apa kita menanam seperti ini ? Adakah pengaruh dari batu besar tersebut terhadap pertumbuhan pohon kurma ? Apakah memberikan perbedaan ?

Sebuah Perumpamaan Hidup



Banyak orang yang membuat perumpamaan tentang kehidupan. Namun, diantara semua perumpamaan itu, Saya merasa setuju dengan sebuah perumpamaan hidup yang diutarakan oleh Pendeta yang berkhotbah di gereja beberapa waktu yang lalu. Saya akan mencoba menyampaikan perumpamaan tersebut dengan bahasa Saya sendiri, serta makna yang saya tangkap.

Beginilah kisah dari perumpamaan tersebut..

Thursday, April 23, 2015

Pengorbanan ditengah Individualisme



‘Tittt… Tittt…’

Dengan perlahan kubuka kelopak mataku, sambil dalam hati sedikit menggerutu karena suara alarm dari ponselku yang menjerit-jerit memaksaku kembali ke alam nyata. Kuraih benda itu, dan di detik itu juga aku terkesiap..

APA ?! Jam 04.30 ?!

Arti sebuah Ketenangan



Pagi yang cerah, dikala mentari memancarkan sinarnya yang hangat ke segala penjuru Bumi, dari apartemen Puncak Marina inilah cerita bermula..

Ma, bagaimana persiapannya ? Romie sudah tidak sabar nih, mau berjalan-jalan,” sahut salah seorang lelaki yang tak lain dan tak bukan adalah suamiku. Aku adalah seorang ibu rumah tangga, yang sudah menjalani kehidupan pernikahan hampir tiga tahun, dan dikaruniai seorang anak laki-laki yang berusia hampir dua tahun bernama Romie. Aku, suamiku, dan anakku tinggal bersama disebuah apartemen yang cukup dikenal didaerah Surabaya. Kami menjalani hari-hari dengan bahagia, dengan setumpuk rutinitas yang harus kami jalani, namun tak kami sangka bahwa hari ini akan menjadi berbeda dari hari biasanya..