Day 3 – Rabu, 6 Mei 2015
Aku terbangun ketika matahari sudah tinggi. Kulihat Jojon disampingku,
dan kulihat jam di tangannya. Coba tebak, jam berapa ? Ternyata, tidur larut
membuat kami semua bangun kesiangan, karena jam menunjukkan pukul 10.15. Namun,
kami tak buru-buru, karena destinasi kami pada hari ini memang baru beroperasi
setelah jam 12 siang. Bisakah kalian menebak kami akan pergi kemana hari ini ?
Yap, destinasi kami pada hari ketiga ini adalah Museum Angkut ! Karena memang
waktu beroperasi Museum Angkut masih lama, jadilah setelah saat teduh pagi hari
kami bermain kartu untuk mengisi waktu. Habisnya, kan bosan juga kalau kami
tidak melakukan apa-apa..
Setelah itu kami langsung bersiap-siap untuk pergi. Selesai menyiapkan
barang-barang, akhirnya kami para cowok pun pergi ke rumah yang ditinggali para
cewek, karena mobilnya memang ada disana. Masih ingat kan, kalau Yul dan Selly
akan pulang ke Surabaya pada hari ketiga ? Yap, karena Yul dan Selly akan
pulang pada hari ini, akhirnya kami tak bisa pergi dengan satu mobil karena ada
barang bawaan mereka, sehingga kami menggunakan dua mobil. Sampai disana, kami
langsung masuk dan,
Lho, Clare kok masih pake baju tidur, batinku. Yah, ternyata meskipun
kami sudah siap, para cewek belum selesai. Bahkan, Clare belum mandi. Akhirnya
kami pun menunggu mereka, sekitar 30 menit lebih, sehingga kami baru
benar-benar berangkat sekitar jam satu siang. Lho, kok lama banget ? Memang
benar, karena kami menunggu persiapan yang mereka lakukan ‘setelah mandi’. Dan
kami cuman bisa geleng-geleng kepala melihat mereka sibuk memakai catok,
memakai make-up, dan berbagai hal lainnya, seperti akan ke pesta saja..
Hahaha..
Akhirnya, kami pun berangkat ke Museum Angkut. Nah, bagi kalian yang
sangat suka berfoto, Museum Angkut menjadi destinasi wajib kalian ketika
berlibur ke Batu. Sesuai namanya, disini dipajang berbagai angkutan dari masa
dahulu kala hingga sekarang dalam skala aslinya. Mulai dari mobil, pesawat,
kapal, hingga angkutan-angkutan kecil yang digunakan orang Indonesia, seperti
sepeda, gerobak, andong, dan lain-lain. Selain itu, tak hanya angkutan biasa,
disini juga ada beberapa angkutan dari tempat-tempat terkenal, seperti Batavia,
Las Vegas, Europe, Buckingham Palace, dan masih banyak lagi. Rugi lho, kalau
kalian melewatkan tempat wisata yang satu ini..
Tiket masuk Museum Angkut cukup murah. Hanya dengan merogoh kocek
sebesar Rp60.000, kalian sudah bisa masuk dan berkeliling disana. Namun bila
kalian membawa kamera, GoPro, atau alat potret lain selain kamera HP, kalian
akan dikenai additional charge sebesar
Rp30.000. Nah, setelah membeli tiket, kami pun masuk !
Nuansa museum langsung terasa begitu kami masuk. Ruangan utama yang ada
disana sangat luas, dengan berbagai mobil dari tiap perkembangan jaman. Namun
meskipun banyak mobil disana, kami tetap leluasa berjalan karena jarak antar
mobil cukup luas. Langsung deh, begitu masuk para cewek berfoto ria. Sedangkan
kami para cowok, lebih memilih mengamati tiap detail yang ada di mobil,
terkadang mengomentari beberapa mobil, karena di Randomers kan, ada yang ahli
soal mobil. Siapa lagi kalau bukan Weka, maniak mobil yang hafal nama dan jenis
tiap mobil ?
Puas melihat-lihat di lantai pertama, akhirnya kami naik ke lantai
kedua. Disisi kanan, kami bisa melihat salah satu jenis angkutan yang terkenal
di Indonesia, yaitu gerobak dan andong, yang ditarik oleh sapi. Menarik bukan ?
Selain itu, bila kalian berjalan terus, kalian bisa naik ke atas, untuk melihat
pemandangan kota Batu dari atas. Udara diatas cukup berangin dan agak panas
ketika kami naik. Wah, memang benar-benar asyik bisa melihat pemandangan kota
Batu dari tempat yang tinggi. Dan, tentu saja, kami tak lupa untuk mengabadikan
momen ini lewat selfie bersama hahaha…
Turun dari situ, kami beranjak ke sisi kanan lift, dimana terdapat
beberapa angkutan laut seperti kapal, dan pameran mesin-mesin mobil seperti
mesin diesel dan mesin untuk bensin. Selain itu, ada juga sepeda-sepeda dari
berbagai masa, dan beberapa jenis pesawat tempur yang digunakan untuk
berperang. Yang special di lantai dua ini adalah mobil listrik pertama buatan
Indonesia yang dikendarai oleh Dahlan Iskan, yaitu Tucuxi. Bila kalian pernah
mendengar beritanya, pasti kalian tahu bahwa mobil ini mengalami kecelakaan
pada saat digunakan. Dan, mobil itulah yang kini dipajang di Museum Angkut.
Dapat terlihat mobil itu memang rusak dibagian depan, bahkan velg mobilnya ada
yang penyok. Kudengar, mobil ini mengalami kecelakaan karena remnya tidak
berfungsi. Wah, mengerikan ya…
Akhirnya, kami pun melanjutkan perjalanan kami. Kali ini, nuansa kota
lama langsung terasa begitu kami menginjakkan kaki disana. Disana-sini terlihat
beberapa angkutan kota sederhana, dan plang nama yang tertulis masih dalam
ejaan lama. Terlihat beberapa gerobak makanan berjejer disana, selain adanya
becak dan bemo. Bisakah kalian menebak kota apakah itu ? Yap, Batavia ! sangat
terasa suasana kota Jakarta pada jaman dahulu kala disini. Disamping kiri dan
kanan berjejer toko-toko kelontong yang masih bertuliskan nama toko dalam ejaan
Indonesia lama, selain itu didepan toko-toko tersebut juga terdapat
gerobak-gerobak makanan seperti bakso dan sate, tentunya hanya tiruan. Kalau
bakso dan sate nya asli, kan nanti bisa dimakan orang-orang hahaha…
Bukan hanya Batavia, disini lebih ditonjolkan suasana Pecinan. Sehingga
toko-toko kelontong kebanyakan menggunakan tulisan China, lengkap dengan ejaan
bahasa Indonesianya. Wah, keren banget deh..
Tentu, kami langsung berfoto ria disana. Puas berfoto-foto, kami
melanjutkan perjalanan, dan disamping kanan kami terlihat sebuah bangunan
besar, bertuliskan Stasiun kota Jakarta pada jaman dahulu. Selain itu, didepan
terlihat suasana pelabuhan, yang tak lain dan tak bukan adalah Pelabuhan Sunda
Kelapa. Lukisan di dinding menggambarkan suasana pelabuhan yang ramai, lengkap dengan
kapal-kapal layar yang berjejer satu sama lain dalam berbagai warna. Selain
itu, disini juga terdapat tiruan beberapa gerobak barang yang ditarik dengan
sapi yang lebih dikenal dengan nama pedati, bemo, serta penjual ban bekas yang
mengendarai sepeda. Bingung ? Memang, ternyata dahulu ada penjual ban bekas
yang mengendarai sepeda ontel. Ban-ban tersebut disusun sedemikian rupa hingga
menumpuk satu sama lain, dan diikat diatas sepeda. Selain ban, ada juga kotak
bekas yang juga dijual menggunakan sepeda. Wah, bisa dibayangkan betapa
beratnya kayuhan sepeda itu ?
Tak lama kemudian, kami melanjutkan perjalanan. Kali ini, kami masuk
kedalam sebuah ruangan luas seperti gudang markas, dan disana terlihatlah
mobil-mobil klasik mewah berjejer dengan rapi. Selain itu, terdapat juga mobil
tentara dan motor Amerika yang pernah muncul dalam film Indiana Jones. Itu lho, motor yang ada tambahan kursi penumpang
disampingnya. Nah, benar, disini memang ditonjolkan kendaraan-kendaran klasik
yang berasal dari Amerika. Wah, serasa seperti gudang mobil pribadi saja, andai
mobilku sebanyak itu, aku bisa memilih sesuka hatiku bila ingin kemana-mana
hahaha…
Keluar dari gudang mobil klasik tersebut, suasana berganti dengan
suasana Amerika yang keras, sarat dengan kekerasan di jalan raya. Yap, suasana
Gangster ! Kami langsung mengabadikan lewat jepretan kamera HP kami. Selain
itu, kami juga merasakan bagaimana rasanya ‘di penjara’, karena disana ada
kantor polisi lengkap dengan penjara yang bisa dimasuki dan patung polisi yang
berjaga didepan sel. Bahkan didepan kantor tersebut ada spot khusus foto yang
biasa digunakan polisi untuk memotret para narapidana. Keren banget lho, kami
semua langsung beraksi disana hahaha..
Puas berfoto di Zona Gangster, Zona Las Vegas dan Hollywood sudah
menunggu didepan kami. Berbagai bangunan-bangunan khas jaman dahulu yang
terkenal berjejer disana, seperti theater dan bioskop. Selain itu, di ujung
jalan juga terdapat panggung musik, berhiaskan para penari-penari jaman dulu.
Disamping kanan kiri jalan raya, berjejer mobil-mobil klasik yang tak kalah
mewah dari mobil-mobil di gudang Amerika tadi. Tidak terhitung deh, berapa kali
kami berfoto disana. Bahkan, berkat banyaknya foto yang kami ambil, kami jadi
tahu bahwa Weka ternyata punya bakat memotret terpendam, karena sudut yang dia
gunakan untuk mengambil foto sangat bagus, seperti fotografer professional saja
hahaha..
Berjalan lebih jauh lagi, kami sampai ke kota Italia dan Perancis. Kali
ini, suasana agak remang-remang karena berada didalam ruangan, namun terkesan
romantis dan nyaman karena penerangan yang digunakan diatur sedemikian rupa.
Berbagai kendaraan dari kota Italia dan Perancis berjejer disini, mulai dari
sepeda, motor, hingga mobil ada disana. Kami bahkan sempat berfoto bersama di
sebuah spot, dimana terdapat lima vespa berwarna warni berjejer rapi. Klik,
jepret..!
Selain itu, terdapat miniatur menara Eiffel disini, lengkap dengan
lampu-lampu yang membuat miniatur menara tersebut terlihat cantik. Mobil-mobil
pun berjejer disana, lengkap dengan toko-toko yang kecil namun terlihat asri
disana. Puas deh, melihat-lihat disana hehehe..
Berjalan lagi, kami juga sempat berfoto dengan salah satu tokoh terkenal
yang diperankan oleh Rowan Atkinson, yang selalu identik dengan Teddy Bear nya.
Tebak siapa ? Yap, Mr.Bean ! Memang disana juga dipamerkan beberapa artis
Hollywood terkenal, bahkan disana ada gambar dari grup band terkenal, The
Beatles. Namun ditengah kegembiraan kami melihat-lihat disana, ternyata Yul dan
Selly akan pulang sekarang. Akhirnya mereka berjalan duluan, dan jadilah kami
hanya berjumlah delapan orang sekarang. Byebye Yul dan Selly…
Akhirnya setelah selesai melihat-lihat disana, kami pun keluar, dan
langsung disuguhi pemandangan yang indah dari bangunan terkenal di daerah
Inggris..
Buckingham Palace ! Suasana taman yang luas dan asri penuh dengan
bunga-bunga, serta adanya air mancur indah yang ada ditengah, membuat tempat
ini tak luput dari jepretan kamera HP kami. Kami langsung berfoto bersama
disini.. Jepret.. Jepret.. !
Akhirnya kami pun masuk dan melihat-lihat. Ruangan didalam sini cukup
luas, dan ada sebuah bis bertingkat berwarna merah disini. Di ujung ruangan,
terlihat ada kursi kerajaan dengan patung Ratu Inggris disana. Setelah
melihat-lihat sebentar, kami langsung berjalan lagi, dan sampai pada tempat
terakhir di Museum Angkut ini.
Disini, dipamerkan beberapa nuansa film buatan Pixar, diantaranya adalah
film Cars. Ada palang bertuliskan Route 66 disana, selain itu yang terkenal
disini adalah mobil-mobil milik artis Hollywood serta Batmobile, yang digunakan
oleh Batman. Tak ketinggalan ditengah-tengah terdapat patung Hulk raksasa, yang
terbuat dari rangka mobil, sedang meremukkan sebuah mobil. Sangat keren, kan ?
Dan, setelah itu kami pun pulang, tentunya setelah mengabadikan ratusan
foto didalam sana. Kami pulang dengan senyuman, dan tentu saja setelah ini kami
pergi untuk memenuhi kebutuhan kami yang paling utama, coba tebak apa ?
Ya, tentu saja makan ! Puas berkeliling seharian di Museum Angkut
membuat perut kami berteriak meminta diisi, dan akhirnya kami pun mampir di
tempat makan terkenal di daerah Batu yaitu Warung Wareg, setelah sebelumnya
kami pulang untuk memarkirkan mobil Panther. Kami memang memilih menggunakan
satu mobil, karena kini kami hanya berjumlah delapan orang. Setelah itu, kami
pergi kembali. Akhirnya, makan juga nyamm..
Nah, bagi kalian-kalian yang hendak berlibur bersama keluarga, dan ingin
makan masakan khas Indonesia ditemani pemandangan sawah, Warung Wareg bisa
menjadi pilihan kalian. Tidak seperti namanya, Warung Wareg ini adalah
restoran, hampir serupa seperti Ikan Bakar Cianjur. Saat kami datang, kami
langsung memilih tempat di lantai dua, yang menawarkan pemandangan langsung ke
sawah-sawah milik warga. Wah, dengan udara terbuka yang sejuk dan pemandangan
yang indah, makan pun menjadi nikmat, saudara-saudara sekalian…
Selain indah dan tenang, pelayanan di Warung Wareg ini sangat cepat.
Kami tak perlu menunggu lama, karena makanan datang dengan cepat. Kami memilih
Cah Kangkung, Gurami Bakar Kecap, Gurami Mentes, dan Gurami Asam Manis. Rasanya
cukup enak, dan tak perlu menunggu lama hingga semua piring diatas meja licin
tandas. Namun, yang menjadi rahasia kami disini adalah, kami tidak kenyang !
Hahaha, memang kami semua lapar setengah mati karena sudah berjalan seharian
penuh, dan makanan yang kami pesan sepertinya belum membuat kami kenyang
sepenuhnya. Namun kami memilih berhenti, karena memang harga yang dipatok cukup
mahal bagi dompet kami sih, sssttt tapi ini rahasia, lho hahaha…
Selesai makan, tak ada rencana selain nanti malam kami akan ke Warung SS
lagi untuk membeli makan malam. Kami memang tak berencana makan ditempat, namun
kami membawanya pulang karena kami yakin tak akan mendapatkan tempat lagi. Akhirnya
setelah berunding, kami memutuskan untuk jalan-jalan di Matos. Dan, kami pun
pergi. Namun, ditengah perjalanan…
“Apa ? Mobilnya mau dikeluarkan ? Lho, nggak bisa keluar ? Waduh, gimana
ya kita lagi di Malang ini” Suara Fanie terdengar panik.
Ya, ternyata ditengah perjalanan itu, kami harus pulang kembali. Karena
mobil Panther yang diparkir didepan rumah, menghalangi mobil lain yang hendak
keluar. Jadilah, kami memutar balik dan segera menuju rumah untuk memindahkan
mobil. Wah, ada-ada saja yaa..
Akhirnya setelah memindahkan mobil, kami segera melanjutkan perjalanan
yang tadi sempat tertunda, yaitu menuju Matos. Sampai di Matos, kami hanya
berjalan-jalan melihat-lihat, dan sempat mampir di outlet Stroberi, untuk
menemani para cewek membeli… tato stiker. Ya ampun, aku sendiri pun tak habis
pikir apa bagusnya membeli tato yang temporary
alias bisa dihapus. Jalan pikiran cewek memang susah ditebak,
saudara-saudara…
Cukup melihat-lihat Matos, kami berlanjut ke tujuan kami yang utama,
yaitu membeli makan malam di Warung SS. Nah, seperti yang sudah kukatakan
diatas, Warung SS memang menyediakan makanan khas Indonesia lengkap dengan
berbagai jenis sambal yang dipatok dengan harga yang sangat murah. Kami memesan
1 jenis sambal yaitu sambal ijo, jamur goreng tepung, telur Gobal-Gabul, belut
goreng, dan delapan porsi ayam goreng serta 10 porsi nasi. Kami memesan 10
karena kami mengira porsi nasi yang ditawarkan sedikit, sehingga kami
berjaga-jaga bila ada yang belum kenyang. Namun, tak kami sadari bahwa ternyata
pilihan kami saat itu salah besar…
Akhirnya kami pulang, dan langsung membuka makanan yang sudah kami
pesan. Dan kejutan buat kami, ternyata porsi nasi yang ada sangat banyak ! Wah,
kami hanya bisa tercengang melihat porsi nasi yang diluar batas kewajaran
tersebut. Dan, tentu saja, kami hanya bisa meringis melihat dua porsi nasi
tambahan yang masih utuh tersebut. Bagaimana bisa tidak kenyang, sedangkan
porsi nasi yang ada saja sudah cukup membuat kami kekenyangan…
Jadilah dua porsi tambahan tersebut tidak kami sentuh, karena kami semua
sudah kekenyangan. Lauk yang kami makan cukup enak, terutama jamur goreng
tepungnya. Menggiurkan bukan ? Nah, jadi bagi kalian yang penasaran, langsung
bisa memasukkan Warung SS kedalam daftar kuliner kalian hehehe…
Selesai makan dan saat teduh malam, tibalah waktunya untuk curhat ! Wah,
malam ini benar-benar malam yang panjang, karena kami semua curhat satu sama
lain, bahkan tema malam ini adalah baper alias bawa perasaan, sehingga apa yang
kami curhatkan tidak lebih dari urusan percintaan dan masalah hati hahaha..
Ketika yang satu cerita, yang lain pun turut mendengarkan, bahkan membantu,
seperti ketika Febby yang bercerita. Penasaran ? Wah, sayang sekali, karena apa
yang dibicarakan terlalu absurd dan terkadang maknanya dalam dan bersifat
pribadi, jadi aku tak bisa menceritakannya disini. Maaf ya, hehehe… Yang pasti,
kami memang tak malu menceritakan segala sesuatu, karena kami memang sudah
seperti keluarga #ciee..
Waktu menunjukkan pukul setengah tiga pagi ketika kami selesai curhat.
Bahkan, bisa-bisa kami melanjutkan sampai pagi bila tidak diberhentikan.
Akhirnya dengan berat hati, kami pun berpisah untuk beristirahat, dan para
cowok mengantarkan para cewek ke rumah mereka. Yang menarik disini adalah,
suasana jalan raya didepan kompleks rumah kami sangat, sangat, sangat sepi.
Tidak terlihat satu mobil pun lewat, bahkan terkesan seperti kota yang tak
ditinggali. Hanya ada lampu jalanan remang-remang, serta jalan raya yang kosong
sejauh mata memandang. Akhirnya setelah mengantarkan para cewek kembali ke
rumah mereka, kami mencetuskan satu ide yang seru dan menantang…
Selfie di tengah jalan !
Wuah, seru banget deh ! Perasaan berdebar dan senang, sekaligus agak
was-was karena berada ditengah jalan tak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Kami
langsung mengambil HP, dan berfoto ditengah jalan. Ketika terdengar suara
mobil, kami langsung minggir kesamping kanan dan kiri, dan setelah mobil lewat,
kami langsung secepatnya berfoto lagi. Sukses besar ! Namun sayangnya karena
malam hari, wajah kami tak terlalu kelihatan. Tapi tidak apa-apa, yang penting
terlihat jalan raya kosong dibelakang kami hihihi…
Kami masuk kedalam rumah, dan akhirnya segera tidur karena kami sudah
kelelahan. Dan hari ketiga yang panjang ini pun berlalu, tak lama kemudian
hanya terdengar suara dengkuran kami, menandakan kami sudah terbuai kedalam
alam mimpi…
Day 4 – Kamis, 7 Mei 2015
Hari keempat kami di Batu kami awali dengan bangun kesiangan ( lagi-lagi
), karena memang kami kelelahan. Waktu sudah menunjukkan pukul 10 ketika kami
semua bangun. Sebenarnya tidak ada rencana khusus di hari keempat ini, karena
memang hampir semua tempat wisata di kota Batu sudah kami kunjungi. Pada
awalnya, kami memang berencana ke Selecta, namun ternyata ada satu tempat
wisata lagi yang sempat kami kunjungi sebelum ke Selecta…
Setelah kami bersiap-siap dan tentunya setelah saat teduh pagi, kami
langsung berangkat dengan Panther. Kalau sebelum-sebelumnya kami selalu pergi
ke tempat wisata yang dibuat oleh manusia, kali ini kami pergi ke pedalaman,
tempat dimana air terjun terkenal didaerah sana turun dengan derasnya…
Yap, Air Terjun Coban Rondo ! Kali ini kami berwisata alam, dengan
ditemani pemandangan hutan yang masih asri di kiri kanan kami. Perjalanan ke
air terjun Coban Rondo tersebut cukup lama, dan daerahnya cukup tinggi.
Sepanjang perjalanan serasa seperti hutan, dengan jalan alami dari tanah dan
pohon-pohon disamping kiri kanan kami, serta hutan sejauh mata memandang. Nah,
bagi kalian yang suka dekat dengan alam, air terjun ini merupakan salah satu
tempat wajib yang harus kalian kunjungi hohoho…
Akhirnya kami sampai di tempat wisata tersebut. Kami pun turun dari
mobil. Langsung terasa udara disana yang sejuk, serta segar dan bersih karena
disekeliling kami hanyalah pohon-pohon yang tinggi menjulang. Kami pun
berjalan, dan tak lama setelah kami berjalan, kami melihat sesuatu yang
bergerak didepan kami…
Waduh, monyet ! Banyak monyet disini, bahkan dengan bebas mereka
berkeliaran di jalan setapak yang kami lalui. Aku langsung memegang erat
kacamataku, dan barang bawaanku, agar tak diambil oleh monyet-monyet itu. Setelah
itu, aku tetap berjalan seperti biasa, ditemani dengan monyet yang berkeliaran
di samping kiri kananku..
Semakin lama berjalan, pemandangan berganti didominasi oleh batu-batu
besar di samping kiri, dan sungai kecil yang asri di samping kanan. Selain itu,
di kanan sungai tersebut terdapat tebing-tebing yang menjulang tinggi, dengan
lumut yang banyak tumbuh di tebing tersebut. Pohon-pohon mulai jarang di daerah
sini, dan dari kejauhan terdengar suara air yang jatuh dari atas dengan deras.
Dengan perlahan, aku berjalan, dan aku menahan napas begitu sampai disana. Wah,
batinku. Didepanku, terlihatlah pemandangan yang sangat indah, yang membuatku
sangat tercengang dengan karya tangan Tuhan akan alam ini…
Di samping kiri hanya ada batu-batu besar beserta tanaman di daerah yang
lebih tinggi. Di samping kanan terlihat sungai yang tadi, namun yang membuatku
tercengang adalah air terjun yang menjadi pusat wisata disini. Inilah air
terjun Coban Rondo itu, yang terkenal, batinku. Dari ketinggian sana, dapat terlihat
air mengalir dengan deras, terjun kebawah menghempas batu-batu dibawah. Di
daerah air terjun tersebut tumbuh lumut dan tanaman air dengan suburnya, dan
terlihat bergoyang seirama dengan hempasan air yang jatuh. Karena sangat deras,
begitu kami mendekat, dapat terasa titik-titik air menerjang kami, membuat baju
dan celana kami basah dan lembab. Meskipun matahari memancarkan sinar, udara
disana terasa sangat sejuk, bahkan cenderung dingin. Sungguh indah, keindahan
yang tak bisa kuungkapkan dengan kata-kata…
Tak ketinggalan, kami langsung jepret sana jepret sini. Entah sudah
berapa banyak foto yang kami ambil, dari berbagai sudut pandang, hanya untuk
mengabadikan keindahan air terjun itu. Cukup lama kami disana, untuk berfoto
bersama dan merekam dengan baik akan keindahan pemandangan disana, sebelum
akhirnya kami pulang dengan hati gembira. Tentu, bagi kami, melihat tempat
wisata yang masih alami tersebut merupakan kebanggaan tersendiri, karena tak
mungkin bagi kami yang tinggal di kota bisa merasakan dan melihat sendiri
pemandangan seperti itu. Jadi, ini merupakan pengalaman berharga, terutama
bagiku, karena aku sendiri pun baru pertama kali melihat air terjun secara
langsung hehehe…
Kami pun naik ke mobil, dan berencana melanjutkan perjalanan kami ke Selecta.
Namun ternyata, ditengah perjalanan kami sempat mengalami suatu masalah…
“Lho, kok namaku mau dicoret dari bridging
sih ?” Kata Livi khawatir.
Ya, ditengah perjalanan Livi dikabarkan bahwa besok pada hari Jumat,
akan ada briefing untuk bridging yang diadakan oleh Universitas
Kristen Petra. Waktu yang ditetapkan adalah jam 10. Terang saja Livi tak bisa
hadir, karena besok kami berencana pulang sekitar jam 9. Namun ternyata
ketidakhadirannya dikhawatirkan bisa membuat namanya dicoret dari peserta yang
mengikuti bridging, sehingga kami
semua pun ikut was-was mendengar kabar selanjutnya.
Dan kabar selanjutnya dari Mamanya tidak membuat suasana menjadi semakin
baik. Mamanya menyuruh Livi untuk pulang hari ini juga, bahkan menawarkan akan
menjemput. Tentu saja kami juga terdiam, hanya menunggu apa yang akan dilakukan
Livi selanjutnya. Akhirnya, kami meminta nomor telepon Kepala Sekolah untuk
berunding dengannya langsung. Setelah kesusahan karena kurangnya sinyal di atas
sana, akhirnya Livi berhasil menghubungi Kepala Sekolah dan mencoba berbicara
dengannya. Dan setelah beberapa menit penuh ketegangan,
“Oh, jadi besok boleh ya, Bu kalau tidak hadir ? Oke, Bu, terima kasih”
Kata Livi mengakhiri pembicaraan di telepon tersebut.
Fiuh, kami semua langsung bernapas dengan lega. Ternyata, Livi
diperbolehkan tidak hadir pada briefing
besok, dan hal itu tak akan membuat namanya dicoret dari daftar peserta.
Setelah itu, Livi pun mengabari hal itu pada Mamanya, dan berakhirlah
ketegangan di mobil itu. Wah, sungguh menegangkan, saudara-saudara…
Akhirnya, kami pun melanjutkan perjalanan kami yang sempat tertunda,
menuju Selecta. Sebenarnya, kami sempat kesusahan mencari alamat Selecta,
bahkan kami sempat berputar di tempat yang sama, sebelum akhirnya kami
menemukan jalan masuk ke Selecta. Itulah gunanya GPS, teman-teman hehehe…
Nah, Selecta ini juga merupakan salah satu tempat wisata terkenal yang
ada di Batu. Udara disana cukup sejuk, dan Selecta ini sebenarnya merupakan
sebuah kompleks. Jadi, ada berbagai macam tempat disana, seperti hotel, tempat
makan, taman bunga, hingga kolam renang. Kami datang, dan langsung makan karena
memang kami semua sudah kelaparan. Aku makan bakso disana, dan tahukah kalian
senjata rahasia ku agar aku kenyang disana ? Yap, mengeluarkan bungkusan nasi
sisa dari Warung SS yang belum termakan ! Kenyang deh, jadinya hahaha..
Niat kami semula akan berenang disana, namun ternyata karena kondisi
yang tak memungkinkan, akhirnya kami hanya berjalan-jalan sana disana. Kami
datang pada sore hari, sehingga tempat itu sangat sepi, karena memang pada jam
setengah enam Selecta sudah tutup. Kami berjalan-jalan di taman bunga yang ada
disana, dan memang sungguh indah bunga yang ada disana. Cocok deh, buat
foto-foto disana hahaha…
Setelah berjalan beberapa saat dan tidak menemukan apa-apa selain taman
bunga, akhirnya kami memutuskan untuk pulang, setelah sebelumnya mengabadikan
foto-foto di taman bunga tersebut. Ternyata memang sudah waktunya kami pulang,
karena kami adalah pengunjung terakhir Selecta pada hari ini…
Destinasi selanjutnya adalah toko kelontong milik keluarga Febby, toko
Kharisma. Kami mampir dan menyapa keluarga Febby, serta membeli beberapa
makanan disana. Bahkan, Febby diberikan sejumlah snack seperti Cheetos dan stik
Balado dalam plastik. Wah, snack kami
jadi bertambah banyak nih…
Selesai di toko itu, kami pun pergi memenuhi kebutuhan kampung tengah
kami, apalagi kalau bukan mengisi perut ? Depot Hokley menjadi pilihan kami
untuk makan malam. Bagi kalian yang ingin mencoba kuliner Malang, salah satu
yang harus kalian coba adalah Depot Hokley ini. Tempatnya sederhana dan bergaya
Belanda. Makanan yang terkenal di sini adalah Cwie Mie dan Lomie, dan minuman
yang terkenal adalah Fosco. Fosco ini semacam susu, namun kemasannya sangat
unik karena disajikan dalam botol Coca-Cola. Kami pun makan disana, dan
akhirnya pulang dengan perut kenyang…
Kami pun pulang dan bersaat teduh malam. Karena ini malam terakhir kami
di Batu, kami tak berencana untuk tidur awal. Malahan, kami bercerita-cerita
dirumah. Selain itu, yang seru adalah ketika kami saling bertukar HP dan
membuka grup Randomers di Line. Akhirnya dengan rusuh, kami saling meramaikan
grup Line, namun dengan HP milik orang lain sehingga yang ada di Surabaya
menjadi bingung setengah mati hahaha…
Bahkan, kami juga sempat mengirim voicenote
dan video. Wah, sungguh seru deh,
malam itu. Namun sayangnya, tiba-tiba Fanie ditelepon dan disuruh untuk kembali
ke rumah. Yah, sayang sekali, batin kami. Padahal kan ini malam terakhir.
Akhirnya kami berpikir, dan tercetuslah sebuah rencana…
Karena yang cewek disuruh kembali, jadilah kami mengganti tempat
berkumpul kami di rumah para cewek. Tidak masalah kan, apalagi rumahnya dekat.
Jadilah kami berkumpul di rumah para cewek, sambil bercerita banyak hal. Bahkan
kami juga sempat memasak, karena ternyata masih ada yang lapar ditengah malam
itu. Dan disini aku bisa melihat bahwa ternyata para cewek ini memang sangat rempong hahaha…
Ketika memasak mie, ternyata Febby lupa kalau air panas di dispenser
sudah dimatikan. Jadilah Popmie yang ia masak tidak jadi karena air itu sudah
dingin. Selain itu, Clare pun memasak Indomie dengan… wajan. Yah, lucu juga
sih, apalagi melihat dia langsung hendak mencemplungkan mie kedalam air yang
belum mendidih. Begini perkataannya,
“Lho, Rom airnya kan udah mendidih, lihat itu sudah
menguap.”
“Hidih, itu belum mendidih. Airnya kan belum
blukutuk-blukutuk”
“Masa teori dari buku salah ? Gak mungkin dong”
*sambil nyolot*
“Ya, ini kan memasak. Teori itu berbeda dengan praktek.”
*nggak kalah nyolot*
“Lho kalo sudah menguap berarti sudah mendidih !”
“Ya, nggak gitu. Itu airnya masih tenang, bukan
mendidih !”
Lucu banget, kan ? Akhirnya Jemmy pun ikut menjelaskan, dan akhirnya ia
mau menerima. Bayangkan saja kalau mie nya sudah dicemplungkan padahal airnya
belum mendidih hahaha…
Akhirnya setelah hampir setengah jam berkutat di dapur, jadilah Indomie
dan Popmie yang siap dimakan. Memang sih, seharusnya tidak sampai lima menit,
namun karena masalah air itu membuat waktu memasaknya menjadi lebih lama
hahaha…
Setelah kami bercerita dan menghabiskan makan, akhirnya kami pun pulang
karena kami semua sudah kelelahan dan mengantuk. Apalagi besok kami harus
bangun jam delapan, karena akan berangkat pulang ke Surabaya. Waktu sudah
menunjukkan pukul dua pagi ketika kami kembali ke rumah lama. Dan, sekali lagi,
kami langsung terbuai kedalam alam mimpi begitu kepala kami menyentuh bantal,
dan hari yang panjang itu pun berlalu…
Day 5 – Jumat, 8 Mei 2015
Tidak terasa lima hari sudah berlalu. Berbagai perjalanan dan pengalaman
yang kami rasakan, terasa begitu cepat. Tak kami sangka hari ini sudah harus
pulang ke Surabaya, karena liburan kami sudah selesai. Yah, sedih deh…
Aku bangun dengan mata yang sangat berat, karena dibangunkan oleh Jojon.
Jam delapan aku sudah bangun, dan langsung bersiap-siap membersihkan rumah
karena kami akan langsung meninggalkan rumah itu. Kami para cowok langsung
membereskan ranjang, melepas sprei yang kami gunakan, memindahkan kasur yang
kami gunakan kembali ke kamar, dan membereskan barang-barang kami agar tak ada
yang ketinggalan. Beda dengan hari-hari sebelumnya, kali ini para cewek yang
datang, sudah lengkap dengan barang-barangnya dan sudah siap. Wah, tumben
mereka lebih siap duluan daripada kami hahaha…
Akhirnya setelah bersiap-siap, kami pun berangkat. Kali ini Weka dan
Jojon yang menyetir. Aku ikut mobil Avanza yang dikemudikan Weka dengan Febby
dan Fanie. Sebelum kami pulang, kami sempat mampir di alun-alun kota Batu untuk
membeli oleh-oleh bagi orang dirumah. Aku membeli lima susu untuk orang dirumahku,
dan begitu pula yang lain. Setelah itu, kami langsung pergi menuju Surabaya…
Nah, sebelum kami ke Surabaya, tentu saja tak akan lengkap sebelum kami
mengisi kebutuhan utama kami. Akhirnya kami mampir di Miraza, untuk makan.
Namun sayangnya, karena suatu alasan, kami tak jadi makan disana dan memilih
Warung Bu Kris yang tak jauh dari sana.
Bagi kalian-kalian yang menyukai makanan dengan sambal, Warung Bu Kris
boleh kalian masukkan kedalam daftar kuliner kalian. Makanan khas Indonesia
yang ditawarkan cukup enak, dengan harga yang pas. Aku memesan empal suwir
goreng yang memang direkomendasikan disana, dan rasanya memang lumayan. Setelah
kami makan bersama disana, kami pun melanjutkan perjalanan kami…
Tidak banyak yang kami lakukan, selain tertidur di mobil karena masih
kelelahan akibat kurangnya tidur. Begitupun aku. Tidak terasa, kami semua sudah
sampai dirumah Febby. Dan satu persatu diantara kami pulang…
Dan, liburan Randomers kali ini meninggalkan sejuta kesan dihati kami.
Meskipun mungkin terasa lelah, namun pengalaman berkesan bersama-sama
mengalahkan semua itu. Banyak sekali yang kami lalui selama lima hari ini,
mulai dari canda, tawa, tangisan, ketegangan, semua itu kami lalui dan membuat
kekeluargaan kami semakin erat. Meskipun hanya lima hari, namun aku merasa
sangat bahagia, karena bisa berkumpul dengan keluarga kedua yang seru, asyik,
dan mau menerima apa adanya. Sungguh rasa bahagia ku tak bisa kuungkapkan
dengan kata-kata, dan hanya inilah yang dapat kukatakan pada kalian semua,
Thanks for the unforgettable moment, gaes ! Iloveyou !
No comments:
Post a Comment