Suara alarm dari HPku membangunkanku perlahan. Refleks kumatikan
alarmku, dan begitu melihat tanggal hari ini, aku langsung bangun dengan
semangat. Wah, ada apa ya ini ? Penasaran kan, dengan apa yang akan kulakukan
hari ini ?
Jeng jeng jeng jeng !
Aku dan Randomers akan pergi ke Batu ! Wah, seru sekali kan, ya !
Memang, kami semua sudah merencanakan liburan bersama dari jauh-jauh hari
bahkan sebelum UN, karena kami ingin membuat masa-masa SMA ini berkesan.
Sebelumnya, tak ada rencana ke Batu sama sekali. Kami berpikir untuk liburan
bersama ke Bali, namun karena berbagai hal, akhirnya destinasi pun berpindah
menjadi Batu. Setelah kami rapat untuk mempersiapkannya, akhirnya diputuskanlah
kami akan pergi selama 5 hari 4 malam. Namun, tidak semua dari kami ikut,
bahkan ada diantara kami yang hanya mengikuti setengah dari perjalanan. Dan
akhirnya, hanya nama-nama inilah yang ikut :
-
[ Romie ] Romie
Christian
-
[ Jojon ] Jonathan
Widyanto
-
[ Weka ] William
Kosasih
-
[ Jemmy ] Jemmy
Gunawan
-
[ Yul ] Yoel Tino (
setengah perjalanan )
-
[ Livi ] Liviany
Claudia
-
[ Febby ] Febby
Kuyanto
-
[ Fanie ] Stefanie
Adelia
-
[ Clare ] Clarence
Rebeka
-
[ Selly ] Selly
Agustina ( setengah perjalanan )
Yap, karena ada urusan di Surabaya yang tak bisa ditinggalkan, akhirnya
Yul dan Selly hanya bisa mengikuti setengah dari perjalanan kami. Mereka pulang
pada hari ketiga, dari total lima hari liburan. Yah, sayang sekali ya..
Dan akhirnya, setelah mempersiapkan segala sesuatu dan mencari
rekomendasi dari internet, akhirnya tibalah hari dimana kami akan berangkat !
Cekidot !
Day 1 – Senin, 4 Mei 2015
Sebenarnya, semula rencana kami akan berkumpul di Markas Besar Randomers
alias rumah Clare. Namun karena alasan rute yang akan kami lalui, akhirnya kami
memindahkan tempat berkumpul di rumah Febby. Disana kami bisa langsung menaiki
tol sehingga perjalanan menjadi lebih singkat. Senin pagi ini mendung, dan
turun hujan cukup deras. Namun derasnya hujan tentu tak akan mampu menyurutkan
semangatku untuk berangkat dong hehehe..
Setelah sebelumnya menjemput Clare, akhirnya aku berangkat menuju ke
rumah Febby. Namun tak kusangka pagi ini aku sudah mendapat pengalaman tak
terlupakan..
Karena kondisi hujan, Papaku mengemudikan mobil dengan pelan. Didaerah
parkiran mobil Ubaya, muncul motor dari arah berlawanan. Awalnya tak terjadi
apa-apa. Namun semakin dekat dengan mobil kami, dapat terlihat bahwa motor ini
cenderung sangat dekat dengan mobil, bahkan terlihat seperti akan menabrak
mobil kami. Memang, ruas jalan didaerah itu tidak dibatasi dengan garis, sehingga
kemungkinan motor itu tidak memperhatikan bahwa ia terlalu dekat dengan mobil.
Dan,
“Waduh, ini motor kok dekat sekali ya,” Sahut Papaku agak was-was.
Ternyata benarlah dugaan kami. Motor itu memang menuju ke arah kami !
Refleks Papaku memencet klakson mobil untuk memperingatinya, namun sayangnya
itu tak mempan, karena motor itu tetap menuju kearah kami. Tak ayal, untuk
menghindari tabrakan, akhirnya Papaku membanting setirnya kekiri. Dapat kulihat
pengemudi motor itu pun kaget dengan apa yang dia lakukan, namun semuanya tak
dapat terhindarkan..
‘BRAKK !’
Seharusnya motor itu menabrak bagian depan mobil kami, namun karena
bantingan setir Papaku, akhirnya kami bisa mengurangi dampak tabrakan karena ia
hanya menabrak sisi kanan mobil kami. Tak dapat terhindarkan, ia tergelincir
jatuh dan terseret karena memang kondisi jalan saat itu becek sehingga rawan
untuk tergelincir. Kami langsung menepikan mobil, dan Papaku turun untuk
melihat kondisi motor itu. Sedangkan kami yang didalam mobil, hanya bisa menunggu
apa yang akan terjadi selanjutnya..
Beberapa menit kemudian, akhirnya Papaku kembali setelah bernegosiasi
dengan orang itu. Ternyata ia seorang mahasiswa salah satu universitas di
Surabaya, dan memang, ia tak menyadari bahwa motornya terlalu dekat dengan
mobil karena ia sedang merapikan jas hujannya. Sialnya, ia tak menepi untuk
merapikan jas hujannya, ia tetap berjalan dengan kecepatan yang sama.
Akibatnya, ia tak bisa menghindar begitu mobil kami sudah sangat dekat
dengannya. Dan, tabrakan pun tak dapat dielakkan.
Setelah bernegosiasi, ia setuju untuk mengganti kerusakan mobil. Papaku
menahan STNK miliknya, setelah memberikan nomor HP dan alamat sehingga ia bisa
kerumah untuk mengganti kerusakan. Wah, sungguh pelajaran bagiku untuk tidak
berbuat macam-macam dikala mengendarai, apalagi ketika cuaca sedang buruk.
Apapun dapat terjadi dijalan ketika kita tidak berkonsentrasi. Dan, pengalaman
berharga ini menjadi awal liburanku yang berkesan dengan Randomers.. #ciee
Tak lama kemudian, aku dan Clare sampai dirumah Febby. Setelah
menurunkan barang, kami masuk kedalam. Belum banyak yang datang, dapat kulihat
baru ada Jemmy dan Selly yang sudah datang duluan. Jojon dan Weka memang datang
terakhir, karena mereka harus mengambil mobil sewaan yang akan kami pakai
selama di Batu. Kami memang menggunakan satu mobil sewaan, yaitu mobil Avanza,
dan satunya lagi kami memakai Panther ungu andalan Jojon hehehe..
Setelah menyiapkan segala sesuatunya, akhirnya kami berangkat ! Jojon
yang menjalankan Panther, dan Fanie yang menjalankan Avanza. Aku ikut Jojon di
Panther, bersama dengan Jemmy, Livi dan Clare. Perjalanan kami cukup lancar,
hujan deras yang awalnya mengguyur Surabaya sudah reda, dan digantikan dengan
cuaca yang cukup hangat. Di Batu nanti, kami akan tinggal dirumah milik
kakeknya Fanie, sehingga kami mengekor dibelakang mobil yang dikendarai Fanie.
Namun, ada dibelakang mobil yang dikendarai Fanie membuatku menyadari sesuatu
yang sebenarnya cukup mengagetkan bagi yang belum kenal dengannya hahaha..
Fanie ini memang salah satu cewek yang paling urakan yang ada di Randomers. Dan hal itu pun berpengaruh dalam
cara mengemudinya. Bagi kami anggota Randomers, sudah bukan rahasia lagi kalau
Fanie mengendarai dengan kecepatan yang lumayan, mengingat dia seorang cewek.
Begitu pula saat ini, kami yang ada dibelakang mobil Fanie bisa melihat bahwa
ia mengemudikan Avanza nya dengan cepat, bahkan langsung menyalip kekanan dan
kekiri begitu ada kesempatan. Wah, sepertinya menakutkan ya ? Namun tenang
saja, meskipun cara mengemudinya seperti itu, aku bisa menjamin bahwa ia tentu
tetap mengutamakan keselamatan kami. Namun, yah, paling sport jantung sedikit
hahaha..
Setelah di daerah Lawang, kami memutuskan untuk berhenti makan. Kami
makan di sebuah rumah makan didaerah sana. Setelah makan, kami langsung
melanjutkan perjalanan, namun kali ini kami harus lebih berhati-hati karena
hujan turun lagi cukup deras.
Akhirnya setelah sekitar tiga jam kami jalan, tibalah kami di rumah lama
milik kakeknya Fanie, yang akan menjadi tempat tinggal cowok selama lima hari
kedepan. Lho, terus yang cewek tinggal dimana ? Nah, yang cewek memang tidak
tinggal bersama dirumah itu, namun mereka tinggal di rumah yang ditempati
kakeknya Fanie sekarang. Jarak antara rumah lama dan rumah yang ditempati
kakeknya Fanie sekarang memang tidak jauh, dapat ditempuh dengan jalan kaki,
sehingga tak masalah bagi kami.
Segera setelah kami sampai, kami langsung masuk. Rumah itu cukup besar,
dengan dua kamar, satu ruang tamu, satu dapur, dan satu kamar mandi. Karena
memang lama tak ditinggali, itulah yang menjadi kegiatan kami pertama begitu
sampai di Batu, yaitu membersihkan rumah ini sekaligus mempersiapkan segala
keperluan seperti menyalakan pompa untuk mengisi tandon, dan mengganti seprai
ranjang yang akan kami gunakan. Wah, kami langsung sibuk kesana kemari
mempersiapkan segala keperluannya hehehe..
Beberapa jam kemudian, akhirnya kami selesai membersihkannya. Fiuh,
memang tidak sebersih yang kami harapkan, tapi cukup bersih sehingga kami bisa
tinggal disana hehehe.. Kami memang tidak tidur dikamar, melainkan memindahkan
kasur ke ruang tamu, karena sepertinya lebih leluasa kalau tidur diluar hehehe..
Nah, setelah kami membersihkan rumah itu, kami pergi ke rumah yang
ditempati kakeknya Fanie sekarang. Wah, ternyata rumah itu terletak dalam gang
yang sangat sempit, bahkan sampai mobil agak susah bila ingin masuk ke sana.
Dapat terlihat Jojon dan Fanie agak kerepotan memasukkan mobil kedalam gang
itu, karena memang gang itu sangat sempit, diapit oleh rumah-rumah tetangga.
Setelah diarahkan, akhirnya mobil pun bisa masuk horeee ! Dirumah milik
kakeknya Fanie yang baru ini suasananya agak berbeda dengan rumah lama nya.
Nuansa biru muda yang lembut langsung terasa begitu kami masuk kedalam, dan
hawanya cukup sejuk sehingga terasa nyaman. Rumah itu pun cukup besar, dengan
tiga kamar tidur, satu kamar mandi, satu gudang, beserta dengan dapur dan ruang
santai. Setelah kami ijin dan bertemu dengan kakeknya Fanie, akhirnya kami pun
beristirahat untuk memulai jalan-jalan kami di Batu ini..
Alun-alun kota Batu menjadi destinasi pertama kami untuk berjalan-jalan.
Alun-alun ini salah satu destinasi yang harus kalian tuju ketika kalian liburan
di kota Batu. Disini ragam makanan yang ditawarkan sangat banyak, mulai dari
bakso, soto, hingga jajanan-jajanan pasar. Selain itu, banyak juga toko-toko
lain seperti toko baju, dan toko mainan anak-anak. Jadi, bagi kalian yang suka
dengan kuliner, kalian bisa menambahkan alun-alun kota Batu ke dalam referensi
kalian bila kalian berlibur disini hehehe..
Kami makan bakso Kopeda disana, dan mampir di sebuah toko untuk membeli
susu yang terkenal di daerah Batu. Mungkin beberapa diantara kalian sudah
mengetahui bahwa di Batu ada susu yang terkenal, namanya susu KUD Batu. Nah,
pernah dengar ? Kalau kalian belum pernah mencobanya, kusarankan kalian mencoba
kapan-kapan ketika kalian sudah sampai di Batu. Memang, susu tidak banyak berbeda,
namun susu sapi asli dengan rasa yang khas membuat susu ini berbeda dengan
susu-susu diluar sana. Selain itu, susu ini tidak memakai pengawet sama sekali,
sehingga kemurniannya bisa terjamin. Ada beberapa pilihan rasa, yaitu Melon,
Strawberry, Coklat, dan Vanilla. Di samping itu, kalian pun bisa membeli sesuai
dengan kebutuhan. Disediakan dua kemasan, botol kecil dan besar. Hanya dengan
merogoh kocek sebesar Rp 5.500 kalian sudah bisa mendapatkan satu botol kecil,
berisi 180ml susu murni. Namun, bila kalian ingin membelikan susu untuk
keluarga, kalian bisa memilih botol yang besar, seharga Rp27.000. Penasaran kan
dengan rasa nya ? Percayalah, kalian tidak akan kecewa karena rasanya memang
berbeda.. *promosi sedikit nggak apa-apa dong hahaha..*
Puas berkeliling di alun-alun kota Batu, kami melanjutkan perjalanan
kami selanjutnya ke… Batu Night Spectacular alias BNS ! Nah, bagi kalian-kalian
yang ingin bersenang-senang dengan permainan yang cukup menantang, kalian bisa
datang ke BNS ini. Sesuai namanya, BNS memang tidak buka pada pagi hari. BNS
baru beroperasi dari pukul 15.00 WIB – 00.00 WIB. Tiket masuk BNS cukup murah,
seharga Rp20.000 pada hari biasa, namun itu belum termasuk permainan
didalamnya. Bila kita ingin bermain, kita harus membayar lagi untuk permainan
didalam. Harga tiap permainan berbeda, tergantung dengan durasi dan jenis
permainannya. Terlihat mahal ? Tenang, bila kalian tidak ingin membayar banyak
hanya demi permainan, kalian bisa membeli tiket terusan yang ditawarkan BNS.
Hanya dengan harga Rp90.000, kalian sudah bisa mendapatkan tiket terusan,
sehingga kalian bebas bermain didalam tanpa harus bingung membayar lagi. Namun,
tiket terusan itu tidak mencakup semua permainan, ada beberapa permainan yang
memang tidak bisa memakai tiket terusan sehingga kita harus membayar lagi.
Nah, setelah sampai, kami pun langsung membeli tiket. Kami semua membeli
tiket biasa, kecuali Clare, karena ia sendiri yang membeli tiket terusan.
Akhirnya, setelah membeli tiket, kami masuk !
Lampu-lampu yang berwarna warni langsung memenuhi pandangan kami begitu
masuk. Berbagai permainan ada disana, mulai dari yang standar sampai yang
menantang. Puas melihat-lihat, kami memutuskan bermain bersama, yaitu Laser War
! Nah, di permainan ini kami bermain secara battle dengan anggota per tim
maksimal lima orang. Karena kami pas 10 orang, akhirnya kami memutuskan untuk
bermain dengan pembagian tim cewek dan tim cowok. Kami memakai baju dengan adanya
lima lampu didepan, serta empat lampu dibelakang. Peraturannya, selama waktu
yang disediakan kami harus menembak anggota tim lawan sebanyak mungkin, dengan
mengarahkan senjata kami tepat kearah lampu yang ada dibaju itu. Ketika kami
berhasil, lampu itu akan mati dan lawan yang tertembak akan lumpuh selama lima
detik, alias tak bisa menembak. Seru ? Seru banget ! Bahkan kami sudah sempat
merencanakan strategi lho sebelum bermain, seakan-akan kami memang menghadapi
perang yang sesungguhnya. Mulai dari melepas baju lampu kami agar tak bisa
ditembak, menutupi baju itu dengan jaket, sampai berjalan berbaris agar lampu
ditubuh kami tak mudah dibidik. Wah, seru banget deh, perencanaan kami. Tak mau
ketinggalan, kulihat tim cewek juga menyusun strategi hihihi.. Selain itu, kami
sempat mengabadikan dengan foto sebelum kami masuk ke arena lho.. Yah, memang
sih kami semua suka berfoto, kan rugi kalau fotonya sedikit hahaha..
Kami pun masuk, dan langsung mencari tempat persembunyian untuk membidik
lawan. Aku langsung mengambil tempat dibelakang, sambil berusaha bersembunyi
agar tak terlihat lawan. Dan benarlah, tempatku sangat strategis karena anggota
tim cewek sama sekali tak menyadari kehadiranku. Berkali-kali kutembak lampu
bagian belakang mereka, tanpa mereka sadari karena mereka hanya fokus pada
cowok didepan mereka. Hihihi.. aku hanya bisa senyum-senyum karena meskipun
kutembak berkali-kali, tak ada satupun dari mereka yang menoleh kebelakang
sehingga aku bebas. Kulihat skor ku, sudah 20 tembakan yang kena dan belum sama
sekali tertembak. Wajar sih, begitu lampu mereka menyala kembali, langsung
kubidik sehingga mereka tak ada waktu buat menembak hahaha..
Bosan ditempat itu, akhirnya aku pun berjalan-jalan, dan barulah mereka
menyadari kehadiranku. Waduh, emangnya mereka seserius apa sampai mereka tak
menyadari bahwa aku juga ikut bermain ? Aku berkeliling, dan yah, tak pelak
tembakan-tembakan pun akhirnya mengenaiku. Tak apalah, kan tidak seru juga
kalau aku tak tertembak satu kali pun hahaha..
Permainan pun berakhir, dan setelah menunggu skor masing-masing tim,
dapat ditebak dong tim mana yang menang ? Yap, sudah tentu tim cowok yang
menang ! Kulihat skorku, tercetak aku menembak 30 kali dan terkena tembakan
tujuh kali. Cukup bagus, bahkan aku termasuk penembak jitu kedua setelah Weka,
dengan riwayat tembakan 51 kali dan tertembak tujuh kali. Wah, ternyata Weka
sama sepertiku, bahkan ia lebih sering menembak sehingga riwayat tembakannya
lebih banyak. Perbedaan skor antara tim cowok dan tim cewek pun cukup jauh,
dengan perolehan skor tim cewek 480, sedangkan tim cowok 1400. Dengan bangga
kami memamerkan itu didepan cewek, yang hanya bisa meringis karena kalah dengan
kami hahaha..
Puas bermain, kami melanjutkan perjalanan untuk bermain permainan yang
lain. Karena hanya Clare yang memesan tiket terusan, jadilah ia tak perlu
membayar lagi, sedangkan kami harus membayar bila ingin bermain. Akhirnya,
diputuskan bahwa setengah dari kami menemani Clare di permainan yang ini,
sedangkan setengah dari kami menemani Clare di permainan yang lain. Lho, kenapa
begitu ? Aku bisa menebak, pikiran kami semua sama pada saat itu, yaitu ‘hemat
dulu deh, masih hari pertama’ hahaha…
Aku, Jemmy, Yul, Weka, Selly, dan Livi menemani Clare ke Lampion Garden,
setelah sebelumnya Fanie yang menemani Clare di bioskop 4D. Sebenarnya ini
bukan wahana permainan, melainkan seperti pameran lampion, sehingga kita bisa
berfoto disana. Wah, berbagai lampion ada disana. Mulai dari lampion tokoh
fiksi, lampion miniatur Eiffel, hingga lampion khusus untuk yang sedang dilanda
cinta juga ada disana. Semuanya ditata dengan rapi dan teratur, sehingga sangat
menarik dimalam hari. Lampu-lampu dari lampion itu memancar berwarna-warni,
menambah indah suasana malam itu yang sejuk karena diguyur hujan sore harinya.
Tentu dong, tiap kali melihat lampion yang bagus, kami langsung beraksi..
apalagi kalau bukan berfoto ria ?
Setelah selesai melihat-lihat dan akhirnya keluar dari Lampion Garden,
kami berjalan lagi untuk mencoba permainan yang lain. Kini Jojon dan Yul yang
turut bermain di permainan semacam Pirate Ship. Apakah kalian pernah melihat,
atau merasakan permainan ini ? Yang digoyang seperti gerakan kapal pada umumnya,
kedepan dan kebelakang, mirip dengan Galeon yang ada di salah satu mall di
Surabaya. Namun bedanya, ternyata ini bisa berputar ! Dan kami cuman bisa
tersenyum melihat Jojon dan Yul yang teriak-teriak karena putarannya cukup
cepat, dan geleng-geleng kepala melihat Clare yang masih sempat ber-selfie ria
diatas kapal itu. Ya, ampun, memang anak Randomers ini nggak ada yang nggak
biasa-biasa, ya..
Setelah itu..
“Eh, guilaa, dijunggkirr balik gila-gilaan ! Hahahaa !”
Bisa menebak siapa yang bereaksi begitu ? Yap, itu adalah reaksi Clare
di permainan selanjutnya. Layaknya bandul, di permainan itu dia hanya bisa
teriak-teriak, karena permainan itu berputar 360°, bahkan di berhentikan
dibagian atas, sehingga kepalanya ada dibawah. Cukup lama permainan itu, sehingga
kami cuman bisa tercengang melihatnya diputar-putar. Segera setelah dia turun,
rambutnya sudah berantakan disana-sini, persis deh sama orang yang habis
kesetrum listrik hahaha..
Puas bermain, kami pun pulang, tentunya dengan hati yang berbahagia karena
kami sudah mencoba berbagai permainan disana. Begitu sampai dimobil, terdengar
hembusan nafas kelegaan. Wah, sepertinya memang semuanya kelelahan ya..
Akhirnya kami sampai dirumah tempat tinggal cowok. Ternyata, kelelahan
yang kami rasakan bukan rasa kantuk lho.. Buktinya, setelah pulang dan bersaat
teduh bersama, kami tidak langsung tidur, melainkan sharing alias cerita-cerita
bersama. Setelah Selly dan Livi menceritakan cerita mereka pun, kami tidak
langsung berpisah dan tidur. Kami malah makan bersama, dan jadilah kami memasak
mie malam-malam, dan bercerita sampai waktu menunjukkan pukul satu pagi
hahaha..
Kami baru berpisah setelah selesai makan, dan akhirnya hari yang panjang
ini pun berlalu, dan kami beristirahat untuk mempersiapkan perjalanan kami
keesokan harinya.. Begitu lampu mati, kami langsung tertidur, masuk kedalam
alam mimpi..
Day 2 – Selasa, 5 Mei 2015
Dinginnya udara Batu membangunkanku, memaksaku kembali ke alam nyata.
Aduh, sayangnya kemarin kami para cowok tidak meminta selimut karena merasa
bisa tahan dengan udara yang ada. Tapi ternyata, udara di Batu pagi itu sangat
dingin, hingga aku menggigil. Kutebak itu akibat hujan yang kemarin mengguyur
Batu, sehingga udara menjadi lebih dingin. Brrr…
Akhirnya setelah bersiap-siap dan mandi, kami berkumpul bersama untuk
saat teduh pagi hari. Setelah selesai, kami menyempatkan diri untuk sarapan
sebelum berangkat ke destinasi kami pagi ini, yaitu Jatim Park 1. Selesai
bersiap-siap, kami pun berangkat ke Jatim Park 1 !
Kali ini Weka yang mengemudikan Avanza, membawa kami ke Jatim Park 1.
Yah, dapat terlihat juga gaya mengemudi Weka yang tidak biasa, karena beberapa
kali kami teriak-teriak memperingatkan Weka supaya hati-hati hahaha.. Bahkan,
kami sempat salah belok lho..
Akhirnya sampailah kami di Jatim Park 1 ! Suasana disana cukup ramai
ketika kami datang, karena ternyata banyak rombongan anak-anak yang datang
dengan bis. Nah, alasan mengapa kami memilih Jatim Park 1 adalah karena
permainan yang ada lebih banyak, selain itu kami bisa lebih enjoy disana. Bagi
kalian yang ingin menikmati permainan, Jatim Park 1 juga harus kalian masukkan
kedalam daftar destinasi kalian setelah BNS. Selain bermain, kalian juga bisa
sekaligus belajar karena ada taman pendidikan disana. Harga tiketnya tidak
terlalu mahal, yaitu Rp60.000 pada hari biasa. Dengan harga itu, kita sudah bisa
mencoba semua permainan yang ada didalam, sekaligus melihat-lihat taman
pendidikan yang ada disana. Menarik bukan ?
Kami pun masuk, dan berjalan-jalan ditaman pendidikan. Kulihat cukup
banyak pengetahuan umum yang ada di Jatim Park 1 ini. Mulai dari adat dan
budaya tiap daerah lengkap dengan miniaturnya, lalu ada bagian Sains yang
menampilkan percobaan berbagai ilmuwan terkenal. Ada juga daerah yang
menjelaskan perjuangan Indonesia semasa kemerdekaan, serta taman yang berisi
kebudayaan Indonesia pada jaman dahulu kala. Wah, banyak banget kan ya ?
Puas melihat-lihat dan tentunya berfoto ria, akhirnya tibalah kami di
wahana permainannya. Pertama, kami mencoba Rumah Pipa. Sebenarnya itu hanya
semacam rumah cermin biasa, namun ada tambahan rute sehingga lebih panjang.
Waduh, tapi sayangnya di beberapa tempat ada pancuran airnya, sehingga kami
keluar dengan basah kuyup. Yah, untungnya hanya celana yang basah sih hehe..
Setelah itu, kami mencoba Sky Swinger. Seperti namanya, kami
diputar-putar sampai ketinggian tertentu, hingga kami bisa melihat hampir
seluruh area Jatim Park 1. Wuah, tinggi sekali ternyata, bahkan beberapa kali
aku menutup mata karena selain terlalu tinggi, putarannya pun cukup cepat
sehingga bisa terasa pusing. Namun tentu saja, semua itu dikalahkan oleh
serunya merasakan permainan itu hehehe..
Selain permainan tersebut, kami juga menonton bioskop 3D, dimana kami
datang pada saat pemutaran film, sehingga kami langsung masuk. Berjudul Winter
Wonderland, film yang diputar saat itu hanya sebuah film pendek berdurasi 20
menit tanpa suara, alias hanya melalui gerakan tubuh. Berlatar malam hari yang
bersalju, film itu bercerita tentang seorang anak gadis yang menginginkan kue.
Namun sayangnya, ia tak mempunyai cukup uang sehingga ia hanya bisa memandangi
kue itu dari etalase toko, sambil menggambar kue idamannya di kaca etalase,
yang berembun karena udara yang dingin. Akhirnya, dengan kecewa, ia pulang
setelah selesai menggambar. Namun, yang tak disadarinya, ternyata
miniature-miniatur yang ada di toko itu menjadi hidup, tak lama setelah ia
pergi meninggalkan toko itu. Ada rusa, miniatur pengawal Inggris, peri,
kelinci, dan boneka salju. Melihat gambar anak tersebut di kaca etalase,
akhirnya mereka semua bersepakat akan membuatkan sebuah kue untuk anak itu.
Mereka pun pergi ke dapur pabrik, dan setelah melalui beberapa proses, jadilah
kue itu. Ternyata mengantarkan kue itu tak semudah yang dibayangkan. Mereka
harus menghindari kejaran kucing yang mengincar kue itu. Melewati rumah-rumah
di malam hari, bahkan sampai harus melewati jalan kota yang ramai. Hingga
akhirnya, sampailah mereka di rumah anak itu, dan mereka memberikan kue itu.
Dapat terlihat raut wajah yang sangat bahagia dari anak itu, karena kini ia
bisa merasakan kue di malam yang bersalju itu.
Menarik bukan ? Memang, meskipun berdurasi hanya 20 menit, namun cerita
yang ditampilkan cukup bagus, melihat banyak anak-anak kecil yang ikut menonton
bersama kami berteriak kesenangan ketika ada adegan kejar-kejaran hehe..
Keluar dari situ, kami mencoba permainan lain yang tak kalah menantang,
Dragon Coaster. Sebenarnya ini hanya roller coaster yang kecil, sehingga aku
berani menaikinya. Yah, sama seperti roller coaster lainnya, dengan tanjakan
dan turunan serta belokan yang tajam, sukses membuat kami semua berteriak
kesenangan hahaha..
Lalu kami berjalan lagi, dan..
Lho, permainan ini sepertinya cukup seru. Aku melihat permainan itu
kosong, tidak ada yang bermain disana. Pertama kukira itu tidak beroperasi,
namun ternyata setelah Fanie mendatangi loketnya, permainan itu bisa dimainkan.
Ini adalah salah satu permainan yang kukira biasa, namun ternyata tidak seperti
itu…
Airborne Shot, begitulah namanya. Pada awalnya, sama seperti Sky
Swinger, kami dibawa berputar-putar, namun tidak lebih tinggi dari Sky Swinger.
Aku mengira hanya seperti itulah permainannya, sehingga tak lama aku bosan dan
berharap ini cepat selesai. Bahkan ketika permainan melambat, dan seakan sudah
selesai, Clare dan Weka sudah bersiap melepaskan pengamannya. Namun disitulah
kami salah besar..
Setelah melambat, ternyata permainan berjalan lagi, bahkan berbeda
seperti sebelumnya. Putarannya lebih cepat, dan tidak hanya berputar, kami
dilempar keluar dan kedalam dengan cepat, sehingga kami sukses berteriak-teriak
lagi hahaha.. Dan ada yang keren lhoo. Pada awalnya permainan itu sepi
pengunjung, namun sepertinya karena melihat kami menaiki itu, pengunjung lain
mulai tertarik dan mencoba permainan itu, sehingga dapat dikatakan kami sukses
menarik pengunjung. *bangga*
Aku mencoba satu permainan lagi, yaitu Spinning Coaster, dengan Fanie,
Clare, dan Yul. Ini konsepnya sama dengan roller coaster, namun bedanya hanya
satu kereta yang berisi empat orang, masing-masing dua didepan dan dua dibagian
belakang. Sesuai namanya, ketika berjalan coaster ini bisa berputar kesana
kemari, sehingga rute yang kami rasakan bukan hanya tanjakan dan turunan tajam,
melainkan juga putaran dari coaster itu. Wah, seru banget deh, kalian harus
mencobanya sendiri hahaha..
Selesai, kami pun bersiap untuk pulang, setelah Fanie dan Clare mencoba
Pendulum, salah satu permainan yang juga diputar 360°, sama seperti pendulum
pada umumnya. Namun bedanya, disini juga ditambah putaran. Bayangkan saja
kalian dijungkirbalikkan sekaligus diputar pada waktu bersamaan. Hidih, melihat
permainannya saja aku sudah merinding, cukup melihat saja aku sudah puas kok
hahaha..
Akhirnya kami pulang, dan beristirahat dirumah masing-masing untuk
mempersiapkan diri sore harinya. Sore ini kami berencana turun ke Malang, untuk
mencoba makanan yang ada disana, karena memang, kuliner Malang lebih terkenal
daripada Batu. Wah, sudah nggak sabar, nih..
Kami pun bersiap pergi, setelah makan siang dan beristirahat sejenak.
Kali ini, Panther menjadi kendaraan kami untuk turun ke Malang. Setelah sampai
di Malang, kami berencana makan di Warung Spesial Sambal ( SS ), namun sebelum
itu kami sempat mencoba es krim, yang dijual di Toko Oen lhoo…
Nah, bagi kalian-kalian yang menyukai es krim, Toko Oen menjadi daftar
destinasi wajib didaerah Malang. Bernuansa Belanda, Toko Oen lebih cenderung ke
arah kafe sederhana, dengan es krim yang menjadi menu rekomendasi di tempat
ini. Suasana yang kami rasakan memang benar-benar bernuansa Belanda, dengan
dinding-dinding berwarna agak kecoklatan dan beberapa barang sejarah disana.
Akhirnya, setelah melihat-lihat buku menu, kami putuskan memesan lima es krim
berbeda, karena harga es krim yang dipatok di toko ini dimulai dari harga
Rp30.000 keatas. Beberapa es krim yang kami pesan diantaranya Banana Split, Tutti Frutti, Domino, Sonny Boy, dan Calypso
Fantasy. Wah, menarik bukan ?
Dan tentu saja, selain menarik, rasa es krim tersebut ternyata juga
sesuai dengan rekomendasi yang ada. Memang rasanya berbeda dengan es krim pada
umumnya, khas sehingga membuat es krim disini menjadi terkenal. Kalian harus
mencobanya bila kalian liburan di Malang, dijamin kalian tak akan kecewa
hehehe..
Akhirnya setelah itu kami menuju tujuan utama kami, yaitu makan di
Warung Spesial Sambal alias Warung SS. Seperti namanya, tempat makan ini
menawarkan banyak sekali jenis sambal, khas orang Indonesia. Makanan yang
ditawarkan pun makanan Indonesia, dan harganya sangat murah. Sayangnya ketika
kami sampai disana, ternyata kami harus pindah karena sangat ramai, dan harus
mengantri untuk makan disana. Yah, mungkin belum waktunya kami makan disini..
Setelah berunding, akhirnya kami memutuskan makan di Warung cap
Djangkrik yang tak jauh dari sana. Tempat makan ini cukup besar, dan harga yang
ditawarkan pun cukup murah, sehingga tak berlebihan bila aku merekomendasikan
tempat ini dalam daftar destinasi liburan kalian di Malang hehehe..
Kenyang setelah makan, akhirnya kami pulang ke Batu, dan kembali ke
rumah masing-masing setelah saat teduh malam. Lho, kok cepat sekali kembali
kerumah masing-masing ? Ya, memang para cewek kembali lebih cepat, karena malam
sebelumnya kami ditegur sebab pulang sangat larut. Maka dari itu, malam ini
para cewek kembali lebih cepat. Akhirnya, malam itu kami, para cowok, menghabiskan
waktu dengan bercanda bersama, bahkan sampai kami ditegur karena suara ketawa
kami yang terlalu keras. Waduh, padahal rumah om nya Fanie dan rumah yang kami tinggali
dipisahkan oleh gang, namun ternyata suara ketawa kami bisa terdengar dari
sana. Kebayang kan, betapa keras suara kami ? Hahaha…
Ditegur tak membuat kami jera. Kami tetap bercanda, tertawa, namun
tentunya dengan suara yang lebih pelan. Kami tak mau dong, kalau harus ditegur
dua kali hahaha.. Setelah itu, entah siapa yang memulai, akhirnya kami malah
video call dengan cewek yang ada dirumah sana. Banyak hal tak penting yang kami
bicarakan, lebih banyak kami hanya diam memandangi tingkah cewek yang anehnya
malam itu bisa sangat hiperaktif, bahkan sepertinya urat malu mereka sudah
putus. Tidak percaya ? Ini beberapa perkataan yang masih kuingat dengan jelas.
“Kami lagiii… PAJAMAS PARTY ! Dubs jedub jedub jedub
jedub !” *sambil goyang kepala dan goyang badan mengikuti irama*
“Kami Lembengers”
“Gak gak gak kuat gak gak gak kuat sama cowok playboy”
“Pucing pala Barbie aw aw aw”
Bisa dibayangkan mereka melakukan itu semua sambil bergoyang-goyang
seperti orang yang tak ada beban ? Yah, bayangkan saja sendiri kegilaan mereka
malam itu hahaha..
Akhirnya, kami berhenti jam 2 karena memang kami sudah kelelahan. Larut
banget, bukan ? Anehnya kami memang hanya kelelahan, namun tidak ada rasa
kantuk sehingga kami memang tertidur sangat larut. Dan, video call dengan
cewek-cewek tadi menutup hari yang panjang ini, sebelum kami semua tertidur
untuk beristirahat agar besok bisa melanjutkan aktivitas kami selama di Batu..
No comments:
Post a Comment