Saturday, May 9, 2015

Batu to Remember - Chapter 1

Suara alarm dari HPku membangunkanku perlahan. Refleks kumatikan alarmku, dan begitu melihat tanggal hari ini, aku langsung bangun dengan semangat. Wah, ada apa ya ini ? Penasaran kan, dengan apa yang akan kulakukan hari ini ?

Jeng jeng jeng jeng !

Aku dan Randomers akan pergi ke Batu ! Wah, seru sekali kan, ya ! Memang, kami semua sudah merencanakan liburan bersama dari jauh-jauh hari bahkan sebelum UN, karena kami ingin membuat masa-masa SMA ini berkesan. Sebelumnya, tak ada rencana ke Batu sama sekali. Kami berpikir untuk liburan bersama ke Bali, namun karena berbagai hal, akhirnya destinasi pun berpindah menjadi Batu. Setelah kami rapat untuk mempersiapkannya, akhirnya diputuskanlah kami akan pergi selama 5 hari 4 malam. Namun, tidak semua dari kami ikut, bahkan ada diantara kami yang hanya mengikuti setengah dari perjalanan. Dan akhirnya, hanya nama-nama inilah yang ikut :

-          [ Romie ] Romie Christian
-          [ Jojon ] Jonathan Widyanto
-          [ Weka ] William Kosasih
-          [ Jemmy ] Jemmy Gunawan
-          [ Yul ] Yoel Tino ( setengah perjalanan )
-          [ Livi ] Liviany Claudia
-          [ Febby ] Febby Kuyanto
-          [ Fanie ] Stefanie Adelia
-          [ Clare ] Clarence Rebeka
-          [ Selly ] Selly Agustina ( setengah perjalanan )

Yap, karena ada urusan di Surabaya yang tak bisa ditinggalkan, akhirnya Yul dan Selly hanya bisa mengikuti setengah dari perjalanan kami. Mereka pulang pada hari ketiga, dari total lima hari liburan. Yah, sayang sekali ya.. 

Dan akhirnya, setelah mempersiapkan segala sesuatu dan mencari rekomendasi dari internet, akhirnya tibalah hari dimana kami akan berangkat ! Cekidot !

Day 1 – Senin, 4 Mei 2015

Sebenarnya, semula rencana kami akan berkumpul di Markas Besar Randomers alias rumah Clare. Namun karena alasan rute yang akan kami lalui, akhirnya kami memindahkan tempat berkumpul di rumah Febby. Disana kami bisa langsung menaiki tol sehingga perjalanan menjadi lebih singkat. Senin pagi ini mendung, dan turun hujan cukup deras. Namun derasnya hujan tentu tak akan mampu menyurutkan semangatku untuk berangkat dong hehehe.. 

Setelah sebelumnya menjemput Clare, akhirnya aku berangkat menuju ke rumah Febby. Namun tak kusangka pagi ini aku sudah mendapat pengalaman tak terlupakan.. 

Karena kondisi hujan, Papaku mengemudikan mobil dengan pelan. Didaerah parkiran mobil Ubaya, muncul motor dari arah berlawanan. Awalnya tak terjadi apa-apa. Namun semakin dekat dengan mobil kami, dapat terlihat bahwa motor ini cenderung sangat dekat dengan mobil, bahkan terlihat seperti akan menabrak mobil kami. Memang, ruas jalan didaerah itu tidak dibatasi dengan garis, sehingga kemungkinan motor itu tidak memperhatikan bahwa ia terlalu dekat dengan mobil. Dan, 

“Waduh, ini motor kok dekat sekali ya,” Sahut Papaku agak was-was. 

Ternyata benarlah dugaan kami. Motor itu memang menuju ke arah kami ! Refleks Papaku memencet klakson mobil untuk memperingatinya, namun sayangnya itu tak mempan, karena motor itu tetap menuju kearah kami. Tak ayal, untuk menghindari tabrakan, akhirnya Papaku membanting setirnya kekiri. Dapat kulihat pengemudi motor itu pun kaget dengan apa yang dia lakukan, namun semuanya tak dapat terhindarkan..

‘BRAKK !’

Seharusnya motor itu menabrak bagian depan mobil kami, namun karena bantingan setir Papaku, akhirnya kami bisa mengurangi dampak tabrakan karena ia hanya menabrak sisi kanan mobil kami. Tak dapat terhindarkan, ia tergelincir jatuh dan terseret karena memang kondisi jalan saat itu becek sehingga rawan untuk tergelincir. Kami langsung menepikan mobil, dan Papaku turun untuk melihat kondisi motor itu. Sedangkan kami yang didalam mobil, hanya bisa menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya..

Beberapa menit kemudian, akhirnya Papaku kembali setelah bernegosiasi dengan orang itu. Ternyata ia seorang mahasiswa salah satu universitas di Surabaya, dan memang, ia tak menyadari bahwa motornya terlalu dekat dengan mobil karena ia sedang merapikan jas hujannya. Sialnya, ia tak menepi untuk merapikan jas hujannya, ia tetap berjalan dengan kecepatan yang sama. Akibatnya, ia tak bisa menghindar begitu mobil kami sudah sangat dekat dengannya. Dan, tabrakan pun tak dapat dielakkan. 

Setelah bernegosiasi, ia setuju untuk mengganti kerusakan mobil. Papaku menahan STNK miliknya, setelah memberikan nomor HP dan alamat sehingga ia bisa kerumah untuk mengganti kerusakan. Wah, sungguh pelajaran bagiku untuk tidak berbuat macam-macam dikala mengendarai, apalagi ketika cuaca sedang buruk. Apapun dapat terjadi dijalan ketika kita tidak berkonsentrasi. Dan, pengalaman berharga ini menjadi awal liburanku yang berkesan dengan Randomers.. #ciee

Tak lama kemudian, aku dan Clare sampai dirumah Febby. Setelah menurunkan barang, kami masuk kedalam. Belum banyak yang datang, dapat kulihat baru ada Jemmy dan Selly yang sudah datang duluan. Jojon dan Weka memang datang terakhir, karena mereka harus mengambil mobil sewaan yang akan kami pakai selama di Batu. Kami memang menggunakan satu mobil sewaan, yaitu mobil Avanza, dan satunya lagi kami memakai Panther ungu andalan Jojon hehehe..

Setelah menyiapkan segala sesuatunya, akhirnya kami berangkat ! Jojon yang menjalankan Panther, dan Fanie yang menjalankan Avanza. Aku ikut Jojon di Panther, bersama dengan Jemmy, Livi dan Clare. Perjalanan kami cukup lancar, hujan deras yang awalnya mengguyur Surabaya sudah reda, dan digantikan dengan cuaca yang cukup hangat. Di Batu nanti, kami akan tinggal dirumah milik kakeknya Fanie, sehingga kami mengekor dibelakang mobil yang dikendarai Fanie. Namun, ada dibelakang mobil yang dikendarai Fanie membuatku menyadari sesuatu yang sebenarnya cukup mengagetkan bagi yang belum kenal dengannya hahaha.. 

Fanie ini memang salah satu cewek yang paling urakan yang ada di Randomers. Dan hal itu pun berpengaruh dalam cara mengemudinya. Bagi kami anggota Randomers, sudah bukan rahasia lagi kalau Fanie mengendarai dengan kecepatan yang lumayan, mengingat dia seorang cewek. Begitu pula saat ini, kami yang ada dibelakang mobil Fanie bisa melihat bahwa ia mengemudikan Avanza nya dengan cepat, bahkan langsung menyalip kekanan dan kekiri begitu ada kesempatan. Wah, sepertinya menakutkan ya ? Namun tenang saja, meskipun cara mengemudinya seperti itu, aku bisa menjamin bahwa ia tentu tetap mengutamakan keselamatan kami. Namun, yah, paling sport jantung sedikit hahaha.. 

Setelah di daerah Lawang, kami memutuskan untuk berhenti makan. Kami makan di sebuah rumah makan didaerah sana. Setelah makan, kami langsung melanjutkan perjalanan, namun kali ini kami harus lebih berhati-hati karena hujan turun lagi cukup deras. 

Akhirnya setelah sekitar tiga jam kami jalan, tibalah kami di rumah lama milik kakeknya Fanie, yang akan menjadi tempat tinggal cowok selama lima hari kedepan. Lho, terus yang cewek tinggal dimana ? Nah, yang cewek memang tidak tinggal bersama dirumah itu, namun mereka tinggal di rumah yang ditempati kakeknya Fanie sekarang. Jarak antara rumah lama dan rumah yang ditempati kakeknya Fanie sekarang memang tidak jauh, dapat ditempuh dengan jalan kaki, sehingga tak masalah bagi kami.  

Segera setelah kami sampai, kami langsung masuk. Rumah itu cukup besar, dengan dua kamar, satu ruang tamu, satu dapur, dan satu kamar mandi. Karena memang lama tak ditinggali, itulah yang menjadi kegiatan kami pertama begitu sampai di Batu, yaitu membersihkan rumah ini sekaligus mempersiapkan segala keperluan seperti menyalakan pompa untuk mengisi tandon, dan mengganti seprai ranjang yang akan kami gunakan. Wah, kami langsung sibuk kesana kemari mempersiapkan segala keperluannya hehehe..

Beberapa jam kemudian, akhirnya kami selesai membersihkannya. Fiuh, memang tidak sebersih yang kami harapkan, tapi cukup bersih sehingga kami bisa tinggal disana hehehe.. Kami memang tidak tidur dikamar, melainkan memindahkan kasur ke ruang tamu, karena sepertinya lebih leluasa kalau tidur diluar hehehe..

Nah, setelah kami membersihkan rumah itu, kami pergi ke rumah yang ditempati kakeknya Fanie sekarang. Wah, ternyata rumah itu terletak dalam gang yang sangat sempit, bahkan sampai mobil agak susah bila ingin masuk ke sana. Dapat terlihat Jojon dan Fanie agak kerepotan memasukkan mobil kedalam gang itu, karena memang gang itu sangat sempit, diapit oleh rumah-rumah tetangga. Setelah diarahkan, akhirnya mobil pun bisa masuk horeee ! Dirumah milik kakeknya Fanie yang baru ini suasananya agak berbeda dengan rumah lama nya. Nuansa biru muda yang lembut langsung terasa begitu kami masuk kedalam, dan hawanya cukup sejuk sehingga terasa nyaman. Rumah itu pun cukup besar, dengan tiga kamar tidur, satu kamar mandi, satu gudang, beserta dengan dapur dan ruang santai. Setelah kami ijin dan bertemu dengan kakeknya Fanie, akhirnya kami pun beristirahat untuk memulai jalan-jalan kami di Batu ini..

Alun-alun kota Batu menjadi destinasi pertama kami untuk berjalan-jalan. Alun-alun ini salah satu destinasi yang harus kalian tuju ketika kalian liburan di kota Batu. Disini ragam makanan yang ditawarkan sangat banyak, mulai dari bakso, soto, hingga jajanan-jajanan pasar. Selain itu, banyak juga toko-toko lain seperti toko baju, dan toko mainan anak-anak. Jadi, bagi kalian yang suka dengan kuliner, kalian bisa menambahkan alun-alun kota Batu ke dalam referensi kalian bila kalian berlibur disini hehehe.. 

Kami makan bakso Kopeda disana, dan mampir di sebuah toko untuk membeli susu yang terkenal di daerah Batu. Mungkin beberapa diantara kalian sudah mengetahui bahwa di Batu ada susu yang terkenal, namanya susu KUD Batu. Nah, pernah dengar ? Kalau kalian belum pernah mencobanya, kusarankan kalian mencoba kapan-kapan ketika kalian sudah sampai di Batu. Memang, susu tidak banyak berbeda, namun susu sapi asli dengan rasa yang khas membuat susu ini berbeda dengan susu-susu diluar sana. Selain itu, susu ini tidak memakai pengawet sama sekali, sehingga kemurniannya bisa terjamin. Ada beberapa pilihan rasa, yaitu Melon, Strawberry, Coklat, dan Vanilla. Di samping itu, kalian pun bisa membeli sesuai dengan kebutuhan. Disediakan dua kemasan, botol kecil dan besar. Hanya dengan merogoh kocek sebesar Rp 5.500 kalian sudah bisa mendapatkan satu botol kecil, berisi 180ml susu murni. Namun, bila kalian ingin membelikan susu untuk keluarga, kalian bisa memilih botol yang besar, seharga Rp27.000. Penasaran kan dengan rasa nya ? Percayalah, kalian tidak akan kecewa karena rasanya memang berbeda.. *promosi sedikit nggak apa-apa dong hahaha..*

Puas berkeliling di alun-alun kota Batu, kami melanjutkan perjalanan kami selanjutnya ke… Batu Night Spectacular alias BNS ! Nah, bagi kalian-kalian yang ingin bersenang-senang dengan permainan yang cukup menantang, kalian bisa datang ke BNS ini. Sesuai namanya, BNS memang tidak buka pada pagi hari. BNS baru beroperasi dari pukul 15.00 WIB – 00.00 WIB. Tiket masuk BNS cukup murah, seharga Rp20.000 pada hari biasa, namun itu belum termasuk permainan didalamnya. Bila kita ingin bermain, kita harus membayar lagi untuk permainan didalam. Harga tiap permainan berbeda, tergantung dengan durasi dan jenis permainannya. Terlihat mahal ? Tenang, bila kalian tidak ingin membayar banyak hanya demi permainan, kalian bisa membeli tiket terusan yang ditawarkan BNS. Hanya dengan harga Rp90.000, kalian sudah bisa mendapatkan tiket terusan, sehingga kalian bebas bermain didalam tanpa harus bingung membayar lagi. Namun, tiket terusan itu tidak mencakup semua permainan, ada beberapa permainan yang memang tidak bisa memakai tiket terusan sehingga kita harus membayar lagi. 

Nah, setelah sampai, kami pun langsung membeli tiket. Kami semua membeli tiket biasa, kecuali Clare, karena ia sendiri yang membeli tiket terusan. Akhirnya, setelah membeli tiket, kami masuk !

 
Lampu-lampu yang berwarna warni langsung memenuhi pandangan kami begitu masuk. Berbagai permainan ada disana, mulai dari yang standar sampai yang menantang. Puas melihat-lihat, kami memutuskan bermain bersama, yaitu Laser War ! Nah, di permainan ini kami bermain secara battle dengan anggota per tim maksimal lima orang. Karena kami pas 10 orang, akhirnya kami memutuskan untuk bermain dengan pembagian tim cewek dan tim cowok. Kami memakai baju dengan adanya lima lampu didepan, serta empat lampu dibelakang. Peraturannya, selama waktu yang disediakan kami harus menembak anggota tim lawan sebanyak mungkin, dengan mengarahkan senjata kami tepat kearah lampu yang ada dibaju itu. Ketika kami berhasil, lampu itu akan mati dan lawan yang tertembak akan lumpuh selama lima detik, alias tak bisa menembak. Seru ? Seru banget ! Bahkan kami sudah sempat merencanakan strategi lho sebelum bermain, seakan-akan kami memang menghadapi perang yang sesungguhnya. Mulai dari melepas baju lampu kami agar tak bisa ditembak, menutupi baju itu dengan jaket, sampai berjalan berbaris agar lampu ditubuh kami tak mudah dibidik. Wah, seru banget deh, perencanaan kami. Tak mau ketinggalan, kulihat tim cewek juga menyusun strategi hihihi.. Selain itu, kami sempat mengabadikan dengan foto sebelum kami masuk ke arena lho.. Yah, memang sih kami semua suka berfoto, kan rugi kalau fotonya sedikit hahaha..
 
 
Kami pun masuk, dan langsung mencari tempat persembunyian untuk membidik lawan. Aku langsung mengambil tempat dibelakang, sambil berusaha bersembunyi agar tak terlihat lawan. Dan benarlah, tempatku sangat strategis karena anggota tim cewek sama sekali tak menyadari kehadiranku. Berkali-kali kutembak lampu bagian belakang mereka, tanpa mereka sadari karena mereka hanya fokus pada cowok didepan mereka. Hihihi.. aku hanya bisa senyum-senyum karena meskipun kutembak berkali-kali, tak ada satupun dari mereka yang menoleh kebelakang sehingga aku bebas. Kulihat skor ku, sudah 20 tembakan yang kena dan belum sama sekali tertembak. Wajar sih, begitu lampu mereka menyala kembali, langsung kubidik sehingga mereka tak ada waktu buat menembak hahaha.. 

Bosan ditempat itu, akhirnya aku pun berjalan-jalan, dan barulah mereka menyadari kehadiranku. Waduh, emangnya mereka seserius apa sampai mereka tak menyadari bahwa aku juga ikut bermain ? Aku berkeliling, dan yah, tak pelak tembakan-tembakan pun akhirnya mengenaiku. Tak apalah, kan tidak seru juga kalau aku tak tertembak satu kali pun hahaha.. 

Permainan pun berakhir, dan setelah menunggu skor masing-masing tim, dapat ditebak dong tim mana yang menang ? Yap, sudah tentu tim cowok yang menang ! Kulihat skorku, tercetak aku menembak 30 kali dan terkena tembakan tujuh kali. Cukup bagus, bahkan aku termasuk penembak jitu kedua setelah Weka, dengan riwayat tembakan 51 kali dan tertembak tujuh kali. Wah, ternyata Weka sama sepertiku, bahkan ia lebih sering menembak sehingga riwayat tembakannya lebih banyak. Perbedaan skor antara tim cowok dan tim cewek pun cukup jauh, dengan perolehan skor tim cewek 480, sedangkan tim cowok 1400. Dengan bangga kami memamerkan itu didepan cewek, yang hanya bisa meringis karena kalah dengan kami hahaha..
Puas bermain, kami melanjutkan perjalanan untuk bermain permainan yang lain. Karena hanya Clare yang memesan tiket terusan, jadilah ia tak perlu membayar lagi, sedangkan kami harus membayar bila ingin bermain. Akhirnya, diputuskan bahwa setengah dari kami menemani Clare di permainan yang ini, sedangkan setengah dari kami menemani Clare di permainan yang lain. Lho, kenapa begitu ? Aku bisa menebak, pikiran kami semua sama pada saat itu, yaitu ‘hemat dulu deh, masih hari pertama’ hahaha…

Aku, Jemmy, Yul, Weka, Selly, dan Livi menemani Clare ke Lampion Garden, setelah sebelumnya Fanie yang menemani Clare di bioskop 4D. Sebenarnya ini bukan wahana permainan, melainkan seperti pameran lampion, sehingga kita bisa berfoto disana. Wah, berbagai lampion ada disana. Mulai dari lampion tokoh fiksi, lampion miniatur Eiffel, hingga lampion khusus untuk yang sedang dilanda cinta juga ada disana. Semuanya ditata dengan rapi dan teratur, sehingga sangat menarik dimalam hari. Lampu-lampu dari lampion itu memancar berwarna-warni, menambah indah suasana malam itu yang sejuk karena diguyur hujan sore harinya. Tentu dong, tiap kali melihat lampion yang bagus, kami langsung beraksi.. apalagi kalau bukan berfoto ria ? 

 
Setelah selesai melihat-lihat dan akhirnya keluar dari Lampion Garden, kami berjalan lagi untuk mencoba permainan yang lain. Kini Jojon dan Yul yang turut bermain di permainan semacam Pirate Ship. Apakah kalian pernah melihat, atau merasakan permainan ini ? Yang digoyang seperti gerakan kapal pada umumnya, kedepan dan kebelakang, mirip dengan Galeon yang ada di salah satu mall di Surabaya. Namun bedanya, ternyata ini bisa berputar ! Dan kami cuman bisa tersenyum melihat Jojon dan Yul yang teriak-teriak karena putarannya cukup cepat, dan geleng-geleng kepala melihat Clare yang masih sempat ber-selfie ria diatas kapal itu. Ya, ampun, memang anak Randomers ini nggak ada yang nggak biasa-biasa, ya..

Setelah itu..

“Eh, guilaa, dijunggkirr balik gila-gilaan ! Hahahaa !”

Bisa menebak siapa yang bereaksi begitu ? Yap, itu adalah reaksi Clare di permainan selanjutnya. Layaknya bandul, di permainan itu dia hanya bisa teriak-teriak, karena permainan itu berputar 360°, bahkan di berhentikan dibagian atas, sehingga kepalanya ada dibawah. Cukup lama permainan itu, sehingga kami cuman bisa tercengang melihatnya diputar-putar. Segera setelah dia turun, rambutnya sudah berantakan disana-sini, persis deh sama orang yang habis kesetrum listrik hahaha.. 

Puas bermain, kami pun pulang, tentunya dengan hati yang berbahagia karena kami sudah mencoba berbagai permainan disana. Begitu sampai dimobil, terdengar hembusan nafas kelegaan. Wah, sepertinya memang semuanya kelelahan ya..

Akhirnya kami sampai dirumah tempat tinggal cowok. Ternyata, kelelahan yang kami rasakan bukan rasa kantuk lho.. Buktinya, setelah pulang dan bersaat teduh bersama, kami tidak langsung tidur, melainkan sharing alias cerita-cerita bersama. Setelah Selly dan Livi menceritakan cerita mereka pun, kami tidak langsung berpisah dan tidur. Kami malah makan bersama, dan jadilah kami memasak mie malam-malam, dan bercerita sampai waktu menunjukkan pukul satu pagi hahaha.. 

Kami baru berpisah setelah selesai makan, dan akhirnya hari yang panjang ini pun berlalu, dan kami beristirahat untuk mempersiapkan perjalanan kami keesokan harinya.. Begitu lampu mati, kami langsung tertidur, masuk kedalam alam mimpi.. 

Day 2 – Selasa, 5 Mei 2015

Dinginnya udara Batu membangunkanku, memaksaku kembali ke alam nyata. Aduh, sayangnya kemarin kami para cowok tidak meminta selimut karena merasa bisa tahan dengan udara yang ada. Tapi ternyata, udara di Batu pagi itu sangat dingin, hingga aku menggigil. Kutebak itu akibat hujan yang kemarin mengguyur Batu, sehingga udara menjadi lebih dingin. Brrr…

Akhirnya setelah bersiap-siap dan mandi, kami berkumpul bersama untuk saat teduh pagi hari. Setelah selesai, kami menyempatkan diri untuk sarapan sebelum berangkat ke destinasi kami pagi ini, yaitu Jatim Park 1. Selesai bersiap-siap, kami pun berangkat ke Jatim Park 1 ! 

Kali ini Weka yang mengemudikan Avanza, membawa kami ke Jatim Park 1. Yah, dapat terlihat juga gaya mengemudi Weka yang tidak biasa, karena beberapa kali kami teriak-teriak memperingatkan Weka supaya hati-hati hahaha.. Bahkan, kami sempat salah belok lho.. 

Akhirnya sampailah kami di Jatim Park 1 ! Suasana disana cukup ramai ketika kami datang, karena ternyata banyak rombongan anak-anak yang datang dengan bis. Nah, alasan mengapa kami memilih Jatim Park 1 adalah karena permainan yang ada lebih banyak, selain itu kami bisa lebih enjoy disana. Bagi kalian yang ingin menikmati permainan, Jatim Park 1 juga harus kalian masukkan kedalam daftar destinasi kalian setelah BNS. Selain bermain, kalian juga bisa sekaligus belajar karena ada taman pendidikan disana. Harga tiketnya tidak terlalu mahal, yaitu Rp60.000 pada hari biasa. Dengan harga itu, kita sudah bisa mencoba semua permainan yang ada didalam, sekaligus melihat-lihat taman pendidikan yang ada disana. Menarik bukan ?

 
Kami pun masuk, dan berjalan-jalan ditaman pendidikan. Kulihat cukup banyak pengetahuan umum yang ada di Jatim Park 1 ini. Mulai dari adat dan budaya tiap daerah lengkap dengan miniaturnya, lalu ada bagian Sains yang menampilkan percobaan berbagai ilmuwan terkenal. Ada juga daerah yang menjelaskan perjuangan Indonesia semasa kemerdekaan, serta taman yang berisi kebudayaan Indonesia pada jaman dahulu kala. Wah, banyak banget kan ya ?

Puas melihat-lihat dan tentunya berfoto ria, akhirnya tibalah kami di wahana permainannya. Pertama, kami mencoba Rumah Pipa. Sebenarnya itu hanya semacam rumah cermin biasa, namun ada tambahan rute sehingga lebih panjang. Waduh, tapi sayangnya di beberapa tempat ada pancuran airnya, sehingga kami keluar dengan basah kuyup. Yah, untungnya hanya celana yang basah sih hehe..

Setelah itu, kami mencoba Sky Swinger. Seperti namanya, kami diputar-putar sampai ketinggian tertentu, hingga kami bisa melihat hampir seluruh area Jatim Park 1. Wuah, tinggi sekali ternyata, bahkan beberapa kali aku menutup mata karena selain terlalu tinggi, putarannya pun cukup cepat sehingga bisa terasa pusing. Namun tentu saja, semua itu dikalahkan oleh serunya merasakan permainan itu hehehe.. 

Selain permainan tersebut, kami juga menonton bioskop 3D, dimana kami datang pada saat pemutaran film, sehingga kami langsung masuk. Berjudul Winter Wonderland, film yang diputar saat itu hanya sebuah film pendek berdurasi 20 menit tanpa suara, alias hanya melalui gerakan tubuh. Berlatar malam hari yang bersalju, film itu bercerita tentang seorang anak gadis yang menginginkan kue. Namun sayangnya, ia tak mempunyai cukup uang sehingga ia hanya bisa memandangi kue itu dari etalase toko, sambil menggambar kue idamannya di kaca etalase, yang berembun karena udara yang dingin. Akhirnya, dengan kecewa, ia pulang setelah selesai menggambar. Namun, yang tak disadarinya, ternyata miniature-miniatur yang ada di toko itu menjadi hidup, tak lama setelah ia pergi meninggalkan toko itu. Ada rusa, miniatur pengawal Inggris, peri, kelinci, dan boneka salju. Melihat gambar anak tersebut di kaca etalase, akhirnya mereka semua bersepakat akan membuatkan sebuah kue untuk anak itu. Mereka pun pergi ke dapur pabrik, dan setelah melalui beberapa proses, jadilah kue itu. Ternyata mengantarkan kue itu tak semudah yang dibayangkan. Mereka harus menghindari kejaran kucing yang mengincar kue itu. Melewati rumah-rumah di malam hari, bahkan sampai harus melewati jalan kota yang ramai. Hingga akhirnya, sampailah mereka di rumah anak itu, dan mereka memberikan kue itu. Dapat terlihat raut wajah yang sangat bahagia dari anak itu, karena kini ia bisa merasakan kue di malam yang bersalju itu. 

Menarik bukan ? Memang, meskipun berdurasi hanya 20 menit, namun cerita yang ditampilkan cukup bagus, melihat banyak anak-anak kecil yang ikut menonton bersama kami berteriak kesenangan ketika ada adegan kejar-kejaran hehe..

Keluar dari situ, kami mencoba permainan lain yang tak kalah menantang, Dragon Coaster. Sebenarnya ini hanya roller coaster yang kecil, sehingga aku berani menaikinya. Yah, sama seperti roller coaster lainnya, dengan tanjakan dan turunan serta belokan yang tajam, sukses membuat kami semua berteriak kesenangan hahaha..

Lalu kami berjalan lagi, dan..

Lho, permainan ini sepertinya cukup seru. Aku melihat permainan itu kosong, tidak ada yang bermain disana. Pertama kukira itu tidak beroperasi, namun ternyata setelah Fanie mendatangi loketnya, permainan itu bisa dimainkan. Ini adalah salah satu permainan yang kukira biasa, namun ternyata tidak seperti itu…

Airborne Shot, begitulah namanya. Pada awalnya, sama seperti Sky Swinger, kami dibawa berputar-putar, namun tidak lebih tinggi dari Sky Swinger. Aku mengira hanya seperti itulah permainannya, sehingga tak lama aku bosan dan berharap ini cepat selesai. Bahkan ketika permainan melambat, dan seakan sudah selesai, Clare dan Weka sudah bersiap melepaskan pengamannya. Namun disitulah kami salah besar.. 

Setelah melambat, ternyata permainan berjalan lagi, bahkan berbeda seperti sebelumnya. Putarannya lebih cepat, dan tidak hanya berputar, kami dilempar keluar dan kedalam dengan cepat, sehingga kami sukses berteriak-teriak lagi hahaha.. Dan ada yang keren lhoo. Pada awalnya permainan itu sepi pengunjung, namun sepertinya karena melihat kami menaiki itu, pengunjung lain mulai tertarik dan mencoba permainan itu, sehingga dapat dikatakan kami sukses menarik pengunjung. *bangga*

Aku mencoba satu permainan lagi, yaitu Spinning Coaster, dengan Fanie, Clare, dan Yul. Ini konsepnya sama dengan roller coaster, namun bedanya hanya satu kereta yang berisi empat orang, masing-masing dua didepan dan dua dibagian belakang. Sesuai namanya, ketika berjalan coaster ini bisa berputar kesana kemari, sehingga rute yang kami rasakan bukan hanya tanjakan dan turunan tajam, melainkan juga putaran dari coaster itu. Wah, seru banget deh, kalian harus mencobanya sendiri hahaha..

Selesai, kami pun bersiap untuk pulang, setelah Fanie dan Clare mencoba Pendulum, salah satu permainan yang juga diputar 360°, sama seperti pendulum pada umumnya. Namun bedanya, disini juga ditambah putaran. Bayangkan saja kalian dijungkirbalikkan sekaligus diputar pada waktu bersamaan. Hidih, melihat permainannya saja aku sudah merinding, cukup melihat saja aku sudah puas kok hahaha.. 

Akhirnya kami pulang, dan beristirahat dirumah masing-masing untuk mempersiapkan diri sore harinya. Sore ini kami berencana turun ke Malang, untuk mencoba makanan yang ada disana, karena memang, kuliner Malang lebih terkenal daripada Batu. Wah, sudah nggak sabar, nih..

Kami pun bersiap pergi, setelah makan siang dan beristirahat sejenak. Kali ini, Panther menjadi kendaraan kami untuk turun ke Malang. Setelah sampai di Malang, kami berencana makan di Warung Spesial Sambal ( SS ), namun sebelum itu kami sempat mencoba es krim, yang dijual di Toko Oen lhoo… 

Nah, bagi kalian-kalian yang menyukai es krim, Toko Oen menjadi daftar destinasi wajib didaerah Malang. Bernuansa Belanda, Toko Oen lebih cenderung ke arah kafe sederhana, dengan es krim yang menjadi menu rekomendasi di tempat ini. Suasana yang kami rasakan memang benar-benar bernuansa Belanda, dengan dinding-dinding berwarna agak kecoklatan dan beberapa barang sejarah disana. Akhirnya, setelah melihat-lihat buku menu, kami putuskan memesan lima es krim berbeda, karena harga es krim yang dipatok di toko ini dimulai dari harga Rp30.000 keatas. Beberapa es krim yang kami pesan diantaranya Banana Split,  Tutti Frutti, Domino, Sonny Boy, dan Calypso Fantasy. Wah, menarik bukan ?

Dan tentu saja, selain menarik, rasa es krim tersebut ternyata juga sesuai dengan rekomendasi yang ada. Memang rasanya berbeda dengan es krim pada umumnya, khas sehingga membuat es krim disini menjadi terkenal. Kalian harus mencobanya bila kalian liburan di Malang, dijamin kalian tak akan kecewa hehehe..

 
Akhirnya setelah itu kami menuju tujuan utama kami, yaitu makan di Warung Spesial Sambal alias Warung SS. Seperti namanya, tempat makan ini menawarkan banyak sekali jenis sambal, khas orang Indonesia. Makanan yang ditawarkan pun makanan Indonesia, dan harganya sangat murah. Sayangnya ketika kami sampai disana, ternyata kami harus pindah karena sangat ramai, dan harus mengantri untuk makan disana. Yah, mungkin belum waktunya kami makan disini.. 

Setelah berunding, akhirnya kami memutuskan makan di Warung cap Djangkrik yang tak jauh dari sana. Tempat makan ini cukup besar, dan harga yang ditawarkan pun cukup murah, sehingga tak berlebihan bila aku merekomendasikan tempat ini dalam daftar destinasi liburan kalian di Malang hehehe.. 

Kenyang setelah makan, akhirnya kami pulang ke Batu, dan kembali ke rumah masing-masing setelah saat teduh malam. Lho, kok cepat sekali kembali kerumah masing-masing ? Ya, memang para cewek kembali lebih cepat, karena malam sebelumnya kami ditegur sebab pulang sangat larut. Maka dari itu, malam ini para cewek kembali lebih cepat. Akhirnya, malam itu kami, para cowok, menghabiskan waktu dengan bercanda bersama, bahkan sampai kami ditegur karena suara ketawa kami yang terlalu keras. Waduh, padahal rumah om nya Fanie dan rumah yang kami tinggali dipisahkan oleh gang, namun ternyata suara ketawa kami bisa terdengar dari sana. Kebayang kan, betapa keras suara kami ? Hahaha…

Ditegur tak membuat kami jera. Kami tetap bercanda, tertawa, namun tentunya dengan suara yang lebih pelan. Kami tak mau dong, kalau harus ditegur dua kali hahaha.. Setelah itu, entah siapa yang memulai, akhirnya kami malah video call dengan cewek yang ada dirumah sana. Banyak hal tak penting yang kami bicarakan, lebih banyak kami hanya diam memandangi tingkah cewek yang anehnya malam itu bisa sangat hiperaktif, bahkan sepertinya urat malu mereka sudah putus. Tidak percaya ? Ini beberapa perkataan yang masih kuingat dengan jelas. 

“Kami lagiii… PAJAMAS PARTY ! Dubs jedub jedub jedub jedub !” *sambil goyang kepala dan goyang badan mengikuti irama*
“Kami Lembengers”
“Gak gak gak kuat gak gak gak kuat sama cowok playboy”
“Pucing pala Barbie aw aw aw”

Bisa dibayangkan mereka melakukan itu semua sambil bergoyang-goyang seperti orang yang tak ada beban ? Yah, bayangkan saja sendiri kegilaan mereka malam itu hahaha.. 

Akhirnya, kami berhenti jam 2 karena memang kami sudah kelelahan. Larut banget, bukan ? Anehnya kami memang hanya kelelahan, namun tidak ada rasa kantuk sehingga kami memang tertidur sangat larut. Dan, video call dengan cewek-cewek tadi menutup hari yang panjang ini, sebelum kami semua tertidur untuk beristirahat agar besok bisa melanjutkan aktivitas kami selama di Batu..

No comments:

Post a Comment