“Apakah dunia ini terbatas, ataukah tak
terbatas?”
Aku bersuara setelah lama terdiam. Taburan
bintang dilangit malam memenuhi setiap sudut mataku. Beragam konstelasi
membentuk keindahan yang memikat hati. Sembari berbaring di hamparan rumput
yang luas, aku menoleh. Memandangnya yang juga berbaring disampingku. Menunggu
jawabannya.
Matanya memandang jauh keatas. Ia
menjawab, “Terbatas, namun juga tak terbatas. Terbatas sejauh manusia mampu
mengeksplorasinya. Tak terbatas, karena kita memiliki ini,” ia menunjuk
kepalanya, “imajinasi.”