Friday, April 24, 2015

Pohon Kurma



Apakah kalian tahu tentang buah Kurma ? Ya, buah ini salah satu buah yang paling digemari didaerah Arab Saudi. Namun, tidakkah kalian tahu bagaimana cara memperoleh buah ini ?

Penanaman pohon Kurma ada dua cara. Pertama, Kita menanam bijinya, dan kita biarkan dia tumbuh apa adanya. Maka, hanya dalam waktu singkat sekitar lima tahun kita sudah dapat menikmati buahnya. Ini merupakan cara menanam yang relatif sering digunakan. 

Yang menarik adalah cara menanam yang kedua. Kita menanam bijinya, namun pada saat bijinya sudah selesai ditanam, diatas tanah tempat bijinya berada kita letakkan sebuah batu yang sangat besar. Ketika tunas dari biji tersebut berusaha untuk tumbuh keatas, batu tersebut akan menghalanginya. Tentu banyak pertanyaan mengenai cara menanam yang aneh ini, untuk apa kita menanam seperti ini ? Adakah pengaruh dari batu besar tersebut terhadap pertumbuhan pohon kurma ? Apakah memberikan perbedaan ?


Tentu sangat memberikan perbedaan. Dan, perbedaan yang sangat jelas dapat kita lihat ketika kedua pohon Kurma yang ditanam dengan cara yang berbeda tersebut mengalami cuaca buruk dan badai pasir yang memang sering terjadi di daerah sana. Tahukah kalian ? Pohon Kurma yang ditanam dengan cara biasa, akan tumbang dalam waktu sekejap ketika diterpa oleh angin badai. Namun, pohon Kurma yang ditanam dengan cara kedua, yang ditindih oleh batu besar, akan tetap tegak berdiri tanpa ambruk meskipun diterjang badai sekeras dan sedahsyat apapun. Pertanyaannya, mengapa ?

Disinilah hidup kita sebagai orang Kristen dapat diumpamakan. Hidup dalam Kekristenan, dapat diumpamakan seperti sebuah tunas yang ditanam dengan batu besar diatasnya. Ketika iman kita masih berupa ‘biji’, tentu seiring waktu mengikuti Tuhan maka iman kita akan bertumbuh, menjadi tunas kecil. Namun, Tuhan benar-benar ingin anak-anak-Nya bertumbuh dalam iman yang kuat, bukan hanya iman yang biasa. Tuhan ingin kita ditempa agar kedewasaan iman kita semakin matang, dan berakar kuat dalam diri kita. 

Maka ia letakkan sebuah ‘batu’ dalam perjalanan hidup kita. Disitulah masalah dan tantangan ujian untuk iman kita datang menerpa kehidupan. Tahukah kalian ? Tunas kurma yang terhambat oleh batu, tidak akan memaksakan menerobos batu tersebut. Ia justru akan turun semakin bawah, memperkuat akar-akarnya semakin dalam kebawah tanah, menyerap banyak air dan zat hara yang ada didalam tanah, terus melakukan itu untuk bisa menembus keatas. Bahkan, pada kenyataannya, akar-akar pohon Kurma itu akan bertumbuh lebih banyak dan panjang daripada batangnya sendiri, karena sudah memijak kuat dalam tanah. Ketika sudah mempunyai cukup kekuatan, maka tunas itu akan tumbuh keatas lagi, dan mampu menggulingkan batu tersebut.

Seringkali kita merasa hidup kita tidak adil. Kita sering merutuki apa yang sedang kita alami, karena kita merasa bahwa Tuhan tidak memperhatikan hidup kita. Seringkali hidup membuat kita harus merasakan titik terendah, membuat kita benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Seringkali kita merasa bahwa ketika sudah akan mencapai puncak, namun lagi-lagi ‘batu besar’ tersebut menghalangi kita, membuat kita kembali jatuh lagi tanpa ada harapan. 

Namun disaat itulah, kedewasaan iman kita benar-benar ditempa dan dikuatkan melalui masalah dan ujian hidup itu. Semakin kita berakar kuat didalam-Nya, maka akan semakin kita dikuatkan dan ditempa dalam kehidupan kita, sehingga pada akhirnya kita mempunyai kualitas iman yang matang didalam-Nya. Sehingga, ketika masalah dan cobaan yang lebih dahsyat daripada ‘batu besar’ itu datang, kita sudah tidak akan bergeming dan ambruk, karena kita sudah berakar kuat didalam-Nya.

Mungkin kita sekarang sedang mengalami konflik, masalah, pergumulan, dan tantangan yang menyusahkan. Bertahanlah ! Dan percaya, bahwa nantinya tiap masalah dan tantangan yang kita alami, semata-mata akan membuat kita kuat dalam mengikuti-Nya dan meningkatkan kedewasaan iman kita, sehingga sekeras apapun masalah dan badai hidup menerpa, kita akan tetap tegak berdiri (:

No comments:

Post a Comment