Hai kawan-kawan ! Kita kembali lagi dengan Romie, kali ini aku akan
menceritakan pengalaman Discipleship ku untuk yang ketiga kalinya, dan tentu
saja ceritaku kali ini agak berbeda, karena aku nggak berperan sebagai peserta
lho.. tapi sebagai panitia ! So pasti ceritanya nggak kalah seru dengan cerita
saat aku menjadi peserta Discipleship tahun-tahun sebelumnya dongg hehe..
Hmm.. Villa Dordia ? Kok sepertinya namanya familiar banget ya ? Ya,
memang kali ini kami mengambil tempat di Dordia lagi, sama seperti tempat
Discipleship dua tahun yang lalu. Meskipun tempatnya sama, tapi tentu saja
ceritanya berbeda dong hehehe.. oke kita langsung saja masuk dalam cerita,
namun kali ini aku akan bercerita dari awal mula terbentuknya acara ini. Begitu
banyak proses dan tantangan yang kita alami selama persiapan acara ini, dan
benar-benar kita semua diuji melalui proses yang berat dan cukup menguras pikiran
dan tenaga. Namun, kita percaya, proses dan ujian memang berat, namun itu semua
kita alami untuk menempa hati dan jiwa kita menjadi pribadi yang lebih baik
hehehe.. Nah, udah siap mendengarkan ceritaku ? Cekidot !
Day 0
Semua ini berawal dari Starbuck Petra Square. Kami semua ngumpul disana
buat menentukan pembagian divisi untuk Discipleship ini. Dan bentuk
kepengurusannya seperti ini :
Ketua Liviany
Event Regina.Bebek.Clare.Fanie.Nat.Jemmy
Treasurer Hendi.Vincent.Febby
FoodBeverage Irene.Sasa
Facility Romie.Weka.Alfano.Susis.DanG.Nike
Transaccom Jojon.Valdaw.Yul.Selly
Nah, setelah dibentuk panitia, kami semua
pun mulai berjalan sesuai tugas dan tanggung jawab kami masing-masing. Anak
dana mulai berjualan disekolah, dan setiap istirahat sudah dibuatkan jadwal
giliran untuk kita keliling menawarkan jualannya. Jualannya macam-macam, namun
yang paling sering adalah sus nya Hendi, roghut nya Susis, dan snacknya Ria.
Pengumpulan dana ini sudah kami lakukan jauh-jauh hari dengan harapan kami
dapat menutupi kebutuhan dana kami yang cukup besar, karena kami benar-benar
merancang acara ini dari nol, dan tidak mendapat dana sepeser pun dari sekolah
karena memang sekolah tidak mengetahui sama sekali tentang Disciple ini.
Anak acara mulai merancang acara yang akan
kami lakukan selama tiga hari, anak transportasi dan akomodasi mulai mencari
kontak bus dan tempat yang akan kami pakai untuk Discipleship ini, dan berbagai
persiapan lain yang kami lakukan sesuai divisi kami. Persiapan udah kami
lakukan sejak dini, karena kami memang memiliki tujuan supaya acara ini
bener-bener berdampak sama junior kami semua hehehe…
Aku sebagai koordinator Perlengkapan,
tugasku sebenarnya cukup ringan, menurut analisaku. Aku dari jauh-jauh hari
nggak dapat kerjaan sama sekali, namun aku sudah mulai membuat desain untuk
IDcard dan baju outbond panitia. Tapi ternyata, aku salah persepsi. Tugas
perlengkapan itu sebenarnya paling berat kalian tau.. Kami semua baru sibuk
setelah dekat dengan hari H, beli sana beli sini dan tentu saja list barang
yang harus kami beli banyak, karena acara baru menetapkan rundown nya
dekat-dekat hari H. Jadi aku sendiri baru sibuk saat dekat-dekat hari H. Dan
sebenarnya, aku sedikit keteteran dengan tugasku sebagai coordinator lho.
Anak-anak perlengkapan yang lain, seperti kurang bisa bekerjasama dengan aku.
Aku seperti bekerja sendirian, mengurus desain dan cetakan IDcard, mengurus
pembuatan baju, mengurus pembuatan IDcard peserta, mencari pinjaman barang ini
itu, dan tugas-tugas lain yang cukup menguras tenaga dan pikiranku. Aku
berpikir, aku mampu, namun ternyata kenyataannya berkata lain. Memang aku
mampu, namun aku tidak bisa mengontrol waktu dan emosiku dengan baik. Jujur
saja, aku jadi sering emosi gara-gara banyak hal yang tidak sesuai dengan
ekspektasiku. Namun, aku bersyukur banget gitu lho, teman-teman panitia sama
sekali nggak menghakimi aku, nggak menjatuhkan aku gara-gara aku sering
melakukan kesalahan, namun mereka dengan sabar mengingatkan dan membimbing aku
saat aku mulai emosi dalam mengerjakan tugasku. Hal pertama yang tak dapatkan,
aku bersyukur dapet teman-teman yang mau nerima aku apa adanya, dan ngga ragu
untuk menegurku ketika salah, bukan marah, namun mengingatkan aku agar
senantiasa terus berada dalam jalan yang benar. Aku benar-benar bersyukur.
Hal kedua yang aku dapetin disini, aku bener-bener belajar jadi leader
yang baik. Aku sebagai coordinator
perlengkapan, mindset ku adalah aku yang harus bekerja semaksimal dan
sesempurna mungkin, dan anak-anak itu hanya untuk membantu ketika aku kurang
bisa menghandle semuanya. Tapi, aku dapet banyak nasehat gitu lho, terutama
dari Livi, kalau aku seharusnya mau percaya sama orang lain dan jangan
menanggung semua tugas sendiri. Aku memang kurang bisa percaya, karena
ekspektasiku yang terlalu tinggi, namun dari sini aku belajar kalau misalkan
aku sebagai leader, aku harus bisa memimpin anak-anakku untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan. Karena leader yang
baik adalah leader yang mampu memimpin anak-anaknya untuk turut memiliki visi
misi dan tujuan yang sama.
Selain itu, banyak tantangan dan ujian yang diberikan pada kami selama
proses perencanaan acara ini. Mulai dari yang paling awal, kami masih bingung
dalam menentukan tempatnya. Begitu banyak list tempat yang kami dapatkan, namun
semuanya banyak menemui kendala. Tempat yang terlalu besar, harga yang tidak
sesuai dengan bujet kami, dan suasana tempat yang terlihat tidak nyaman, semua
itu muncul ketika kami mulai menetapkan. Jujur, kami semua sempat bingung
karena sampai mau dekat deadline kami belum menentukan tempatnya.
Aku pernah ikut dalam survey anak transakom karena kuota orangnya kurang
hehehe.. aku ikut survey ke STTA Aletheia dan satu tempat lagi, namun ternyata
kami cuman bisa dateng ke STTA soalnya waktu yang tidak mengijinkan. Kami datang
kesana, dan kami berkeliling melihat tempatnya. Jujur, aku merasa tidak nyaman
dengan tempatnya. Tempatnya bergaya Belanda, dan kesannya suram dan gelap.
Mungkin emang faktor malam kali ya, tapi aku bener-bener nggak nyaman dengan
tempat itu. Dan ternyata, anak-anak kebanyakan juga berpikiran sama denganku
hehehe.. Jadi, begitu banyak tempat yang tidak sesuai dengan keinginan hati
termasuk alasan kenapa kami belum menentukan tempatnya padahal sudah dekat
deadline.
Kami semua pulang, dan dalam perjalanan pulang ada banyak banget yang
kami ceritain buat mengisi waktu selama perjalanan. Dan, ada kejadian saat
survey itu. Ada tabrakan didepan kami ! Wuihhh deg-degan banget tau nggak..
kami melihat sendiri itu, ada dua motor yang sampai terseret gara-gara mau menyalip
truk. Dan dari survey kali itu juga aku mendapat banyak hal gitu lho. Nggak
rugi ternyata ikut survey hehehe..
Selain itu masalah lainnya adalah, kurangnya kerjasama yang baik
diantara panitia. Lho kok bisa ? Ya, baru pada saat dekat dengan hari H kami
nyadar kalo ternyata kami nggak sekompak yang dibayangkan. Jadi ilustrasinya
seperti ini. Kita yang sering ngumpul dan cerita-cerita bareng, juga sering
muncul dalam rapat maupun mezbah, dapet dianggap sebagai kubu aktif. Namun
mereka yang jarang sekali muncul dan dateng rapat cuman sekali-sekali, mereka
dapat dianggap kubu pasif. Dan sebenarnya, diantara yang aktif dan pasif itu
keliatan banget gitu lho.. Kita yang aktif semakin sering ngumpul, dan yang
pasif semakin jauh dan semakin jarang buat dateng. Jadi sebenernya, nggak cuman
masalah ekstern yang kami hadapi, namun juga masalah intern yang sebenernya
sepele, namun ternyata dapat berdampak besar buat keberhasilan acara ini.
Akhirnya setelah menyadari hal itu, Livi nggak lama-lama buat mengatasinya,
langsung deh kami ngadain Pemberesan hehehe.. Jadi di Pemberesan itu, yang
punya unek-unek bisa dikeluarin semua. Dan ya, itu cukup membantu gitu lho..
kita jadi tau apa alesannya kenapa mereka yang pasif itu jarang dateng, ataupun
nggak pernah bener-bener mau ngumpul saat kita ada acara ngumpul. Pokoknya,
semuanya terbuka disana, apa yang ngganjel dihati bisa dikeluarin semua tanpa
ada sakit hati ataupun marah hehehe..
Nggak berhenti sampai disitu, muncul juga masalah baru kalau ternyata Ko
Tutuz nggak ngasi kepastian bisa ikut atau nggak. Ko Tutuz terkesan seperti
menjauh, dihubungi nggak bisa, di kabari hanya dibaca doang, dan banyak hal
lain yang membuat kami berpikir bahwa Ko Tutuz menghindar. Kami pun bingung,
karena kalau sampai Ko Tutuz nggak bisa ikut acara ini, siapa yang bakalan
bertanggung jawab untuk anak-anak disana ? Setelah beberapa waktu, akhirnya Ko
Tutuz mau bicara sama kami, dan akhirnya semua selesai karena sudah dibicarakan
bersama. Emang aku nggak begitu tau gimana ceritanya, karena aku nggak ikut,
namun aku bersyukur karena ketika masalah datang, Tuhan pasti sudah menyediakan
jalan keluarnya, asalkan kita tetep setia dalam Dia dan terus mau dituntun
olehNya.
Sudah selesai ? Tentu saja belum. Masalah lain yang muncul karena rancu
nya kabar Ko Tutuz, membuat kami semua nggak bisa memastikan pada anak-anak
siapa yang bertanggungjawab buat acara ini. Kami nggak bisa membuatkan surat
yang berisi siapa yang bertanggungjawab, kalau Ko Tutuz saja nggak bisa
memberikan kabar. Banyak anak-anak yang tidak diperbolehkan orang tuanya,
karena mereka menganggap ini bukan acara sekolah, sehingga kurang bisa
dipercaya meskipun ada yang bertanggungjawab. Namun kami semua tetap berusaha,
tetap meyakinkan setiap orang tua bahwa acara ini ada yang bertanggungjawab.
Masih belum cukup, masalah yang menurutku paling besar adalah saat
sekolah tau kami mengadakan acara ini. Ternyata, salah satu orangtua murid
menelepon ke sekolah dan mengatakan ini acara bukan dari sekolah. Otomatis,
sekolah langsung tau dan itu menjadi pembicaraan dikalangan guru-guru. Bahkan,
nggak cukup sampai disitu, ada yang melaporkan bahwa pusat mengetahui hal ini,
dan kalian semua tau ? Bu Novi, guru agama kami, sampai mendapat Surat
Peringatan dari kantor pusat, karena dianggap tidak bertanggungjawab dengan
anak didiknya. Jujur, kami semua kaget dengan hal itu, dan yah.. masalah ini
jadi semakin besar karena sampai kantor pusat pun tau. Jujur aja, begitu banyak
masalah membuat pikiran kami buntu dan nggak tau mau ngapain lagi. Kami cuman
bisa banyak berdoa, dan meminta sama Tuhan supaya diberi kekuatan dan kemampuan
buat melalui semua masalah ini.
Akhirnya kami pergi meminta ijin sama Bu Rinto, kepala sekolah kami, dan
singkat cerita kami diperbolehkan ! Jujur, bahagia banget tau nggak ! Akhirnya
satu masalah pun sudah selesai, dan ternyata, rentetan masalah yang kami alami
belum selesai lho. Banyak banget ya perasaaan ? Ya, begitulah. Begitu banyak
yang harus kami alami buat merancang acara ini, namun kami bersyukur karena
semua itu memang membuat kami down untuk sementara, namun dikemudiannya membuat
kami semakin kuat dan bertumbuh menjadi pribadi yang lebih dewasa. Kami
melakukan perhitungan dana, dan ternyata dananya…. minus. Waktu sudah semakin
dekat, dan dana yang kami kumpulkan masih minus. Begitu banyak kebutuhan yang
harus kami siapkan, dan tentu saja itu memakan dana yang nggak sedikit. Kami
terus berusaha mendapatkan dana. Bahkan sampai ada guyonan populer diantara
kami ‘Cent, kalau dananya kurang jual aja ginjalmu’ hahaha agak jahat sih
sebenernya, tapi kami kan hanya bercanda hehe..
Hal lain yang kami alami, kami harus rela temen-temen kami satu panitia
ada yang nggak ikut Discipleship ini. DanG, Nike, Alfano, Hendi, nggak ikut
Discipleship. Seingetku, DanG nggak ikut karena ada acara keluarga. Kalau Nike,
dia bener-bener dilarang keras sama papanya, karena bahkan sampai mamanya
sendiri yang ngabarin kalau Nike nggak boleh ikut Disciple. Aku nggak tau
kenapa Alfano dan Hendi nggak ikut, namun aku percaya mereka punya alasan tersendiri.
Begitu banyak hal yang kami alami, itu semua datang berentetan seperti
sebuah peluru yang ditembakan terus-menerus. Itu semua memang menguras semua
pikiran dan tenaga kami, namun hal yang kudapat disini adalah, meskipun banyak
masalah dan tantangan, Tuhan selalu memampukan kita untuk melewatinya, karena
itu diberikan untuk mendewasakan dan menumbuhkan iman kita dalam Dia.
Setelah sekian lama mempersiapkan acara ini, akhirnya datanglah hari
yang ditunggu-tunggu ! Semua persiapan sudah kami lakukan. Dana yang kami
dapatkan ternyata surplus ! Lalu acara juga sudah memastikan rundown, aku
sendiri juga sudah menyiapkan barang-barang yang dibutuhkan untuk acara selama
disana, termasuk baju dan IDcard serta Angel Box. Ada sedikit cerita saat aku
mengurus baju yang akan digunakan buat outbond. Sebenarnya, aku merasa sedikit
sungkan sih karena permintaanku banyak sekali hehehe.. tapi semua itu kulakukan
supaya baju yang kami dapatkan bener-bener bagus dan sesuai ekspektasiku.
Desain baju baru jadi kurang lebih dua minggu sebelum hari H, dan langsung
kuserahkan pada orangnya. Dan kalian tau ? Semua berjalan lancar setelah
beberapa hari, dan baru pada saat kurang dari dua hari sebelum bajunya jadi,
baru orangnya berkata begini, “Eh ini kamu saya hubungi kok susah sekali. Ini
bajunya gimana ? desainnya udah fix kan ? Kurang apa lagi ?” Dan kalian tau
desainnya di foto yang dia kirimkan itu… jelek. Aku langsung membetulkannya,
dan ternyata beberapa desain nggak bisa dibetulkan karena masalah waktu. Orangnya
berkata kalau belum tentu bisa jadi pada hari Sabtu, dan aku langsung panik.
Hari Sabtu belum bisa diambil, padahal Senin dipakai. Duh gimana inii..
Akhirnya aku berusaha nego dengan orangnya, dan untunglah orangnya mau berusaha
menyelesaikannya pada hari Sabtu. Akhirnya pada hari Sabtu, setelah rapat
panitia yang sedikit melelahkan (maaf ya anak acara hehehe…) akhirnya aku, Jon,
dan Livi pergi ke Kenjeran buat ngambil bajunya. Kami sempat tersesat lhoo
hahah.. dan setelah tersesat beberapa kali, akhirnya kami menemukan rumahnya !
Bajunya sudah jadi, dan setelah melakukan pembayaran kami pun pulang. Dann.. di
perjalanan pulang kami sempat makan di Depot Slamet, depot favorit anggota
PDteam, makan nasi goreng bertiga. Kalau kalian tau porsi makanan Depot Slamet,
kalian bakalan ngerti kenapa kami makan nasi goreng bertiga hahaha.. Setelah
itu kami kerumah Cent, buat ngambil koran, tapi berujung rusuh dirumahnya
hahah.. Kami pulang dan yaa ada sedikit sesi curhat saat pulang itu #lho.
Oke, kita kembali ke cerita awal. Anak transakom sudah memastikan
transportasi yang akan digunakan, serta memastikan tempat yang akan kami
gunakan adalah Villa Dordia, karena memang tempat itu paling cocok setelah kami
melakukan survey ke berbagai tempat. Anak konsumsi juga sudah mempersiapkan segala
kebutuhan kampung tengah (re: perut) buat tiga hari, serta obat-obatan yang
mungkin diperlukan selama acara. Kami semua sudah siap buat menghadapi hari H
nanti, dan tentu saja kami cuman bisa berserah pada Tuhan supaya bener-bener
Tuhan dateng dan menjamah hati setiap orang, dan mengubah hatinya menjadi baru,
sesuai dengan tema dan judul kami, yaitu TransforMe ! wuhuuu…
Oke, sekilas akan kujelaskan tentang TransforMe yaa… Judul ini kami
dapatkan setelah sekian lama mengalami perubahan disana-sini. Awalnya kami
mendapatkan ayatnya dulu yaitu Yehezkiel 36:26, dan awalnya judul kami adalah
Transformers, dengan nuansa robot Transformers tentunya. Namun itu dirasa nggak
cocok, dan akhirnya setelah berbagai pertimbangan, akhirnya kami memutuskan
judul yang akan kami gunakan adalah TransforMe. Kenapa lambang yang kami pakai
adalah intinya IronMan ? Nah sebenarnya makna dari inti Ironman menurutku
sangat cocok sama ayat nya. Ironman, tanpa intinya hanya seorang milyarder yang
tidak mampu memberkati sesamanya dan hanya memikirkan kepentingan dirinya
sendiri. Namun ketika dia berubah menjadi Ironman, ia mampu menolong sesamanya
dan menjadi berkat buat orang lain. Kenapa hanya intinya ? Karena tujuan kami
di Discipleship ini adalah, sesuai dengan ayat nya, agar bener-bener setiap
anak mendapatkan hati dan roh yang baru, yang taat dan mau dibentuk oleh Tuhan
hehehe..
Nah cerita dari persiapan kami sebenarnya masih banyak dan masih lebih
kompleks dari itu. Banyak sekali yang kami alami, yang tentunya membentuk kami
menjadi pribadi yang lebih baik sekarang. Dan, sadar nggak sadar, setiap
masalah yang datang silih berganti justru membuat kami semakin dekat satu sama
lain. Ketika yang lain down, yang lain saling menguatkan dan memberi
pengharapan. Jujur, aku bersyukur banget bisa kenal sama temen-temen sesama
panitia. Karena, mereka seperti keluarga kedua buatku. Susah dan senang kami
alami bersama, dan nggak ada yang tersembunyi karena memang kami ngerasa
seperti satu keluarga yang tak terpisahkan (ciee…) Kami sering banget ngumpul,
entah sekedar berdiri didepan kelas saat istirahat, ataupun didepan meja
terlambat saat pulang sekolah. Semua itu yang membuat rasa kekeluargaan yang kuat diantara kami hehehe..
Minggu malam, aku sudah selesai memastikan setiap barang yang ada agar
nggak ketinggalan. Akhirnya, aku pun tidur mempersiapkan hari H keesokan
harinya…
Day 1 – 13 Oktober
2014
Hari H yang ditunggu-tunggu sudah datanggggg ! Sejuta perasaan yang
muncul dihati, membuatku menyadari ‘wahh.. akhirnya perjuangan kita sampai
disini’. Waktu berjalan begitu cepat. Rentetan masalah yang ada, kami lewati
bersama dan akhirnya mengantar kami sampai disini. Aku datang jam 06.00, kumpulnya
dirumah Clarence, karena memang disuruh buat dateng jam segitu. Aku dateng, dan
langsung mengecek data barang yang sudah dibawa sama temen-temen agar nggak ada
yang kelupaan, karena barang-barang itu akan dibawa oleh pioneer, yang akan
berangkat duluan ke Dordia untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Setelah
selesai mengecek semua barang dan memastikan untuk yang terakhir kalinya,
akhirnya anak-anak pun datang silih berganti. Dan kalian tau ? Mereka ternyata
nyanyi-nyanyi bareng buat menghabiskan waktu menunggu keberangkatan hahah…
sebenarnya aku bangga sama generasi baru ini, mereka sudah kompak bahkan
sebelum Discipleship ! Wah semoga kekompakan mereka terus terjaga ya hehe…
Setelah melalui beberapa persiapan dan briefing, akhirnya kami semua
berangkatt ! Kami naik bis, dan tentu saja seperti pengalaman sebelumnya,
bisnya tidak ada ACnya hihihi.. ya mau bagaimana lagi, aku baru menyadari
kenapa selama ini aku mengikuti Disciple dengan transport tanpa AC, ternyata
alasannya adalah gara-gara dana hahaha.. memang, bis dan travel dengan AC
menyedot dana yang tidak sedikit, dan akhirnya kami memilih memakai bis yang
tanpa AC, yah itung-itung memberi pengalaman sama adek-adek kelas gimana
rasanya kita dulu kalau berangkat Disciple hehe..
Selama perjalanan, aku duduk dibelakang buat menjaga barang dan koper
peserta. Tidak banyak yang kami lakukan selama diperjalanan, selain tertidur
untuk menyimpan tenaga buat hari yang bakalan melelahkan. Namun setelah sampai
diluar kota, kami sempet bermain tebak-tebakan, dan kalian semua tau ? Aku
bener-bener kaget dengan Joel, anak musik kelas 10, karena dia pinter banget !
Logikanya jalan cepet sekali, setiap pertanyaan sulit yang tak kasih, dia pasti
bisa menjawab meskipun mungkin butuh beberapa saat buat berpikir. Wih..wih..
anak-anak jaman sekarang pinter-pinter ya hahah..
Sesampai di Dordia, kami turun dan langsung masuk ke aula. Uwah, serasa
seperti nostalgia ketika menginjakkan kaki lagi di Dordia. Suasananya yang
sejuk dan nyaman, serta terik matahari yang hangat membuatku teringat kembali
kenangan dua tahun lalu ketika aku menjadi peserta (eciee…) Namun bener lho,
nggak kerasa waktu berjalan begitu cepat, bahkan aku masih inget ketika dulu
aku baru pertama masuk PDteam dan Discipleship ditempat ini, sekarang aku lah
yang menjadi panitia dan harus menghandle acara selama tiga hari kedepan.
Memang, semua itu ada waktunya. Ada waktunya ketika kita dibimbing, dan ada
waktunya ketika kita membimbing. Ada waktu untuk bersenang-senang, dan ada
waktu untuk berjuang. Semua itu bener-bener kualami selama tiga tahun aku
menjadi anggota PDteam, dan nggak henti-hentinya aku bersyukur karena cuman
karena anugerahNya saja aku bisa merasakan setiap pengalaman berharga ini
dihidupku.
Setelah kami semua masuk ke aula, kami mengadakan opening dan briefing
untuk tiga hari kedepan. Pembagian kamar, lalu segala kebutuhan yang dibutuhkan
peserta, semua kami sampaikan untuk kelangsungan acara ini. Dan seperti
tahun-tahun sebelumnya, ada tradisi yang nggak boleh dilewatkan ketika kita
sudah sampai di tempat ini. Apa hayooo ? Ya, mencari IDcard ! Setelah makan,
para peserta pun langsung mencari IDcard yang sudah kami sembunyikan diberbagai
tempat. Bedanya dengan dua tahun lalu, kali ini kami menyembunyikannya
disebagian besar area Dordia sehingga mencarinya pun butuh stamina ekstra,
karena nggak sebatas ruang makan saja. Setelah lama mencari, akhirnya ketemu
tiga orang yang belum menemukan IDcard mereka hihihi… Clarita, Jose, dan Ben.
Sebenarnya, IDcard nya Ben aku yang nyembunyiin, dan kalau matanya nggak
teliti, pasti nggak bisa menemukannya karena kusembunyikan dibelakang hiasan
topi diruang makan hohoho… Namun yang paling kasian adalah Clarita, karena
kalian tau, Weka menyembunyikannya ditempat yang kalau nggak dibantu untuk
diambilkan, pasti nggak akan bisa diambil wih wihh… Sedangkan IDcardnya Jose,
ternyata sudah ditemukan Otniel tapi disembunyiin… Yah pantes nggak
ketemu-ketemu…
Ohya, nama-nama kelompok yang kami gunakan tahun ini keren lho.. Kami
mengambil nama-nama kelompok dari nama Autobots di Transformers, namun kami
ubah sesuai dengan nilai-nilai kehidupan yang positif, seperti :
BumbleBee - HumbleBee
Optimus Prime - Optimist
Prime
Jazz -
Joizze
Jetfire - Jetfighter
BlueStreak - New Streak
Dino - Dynomic
Keren banget kan ? Tentu aja dongg, siapa
dulu anak acaranya hehehe.. Akhirnya setelah kami makan siang dan istirahat,
kami pergi ke aula untuk memulai sesi I. Pembicaranya adalah Kak Dessy, dan
kami memang hanya menggunakan 1 pembicara supaya topic yang dibahas sesuai
dengan tema, dan tidak melenceng kemana-mana. Sesi I ini bertemakan ‘Who You
Are?’ Disini Kak Dessy berangkat dari ayat yang menjadi ayat besar kami yaitu
Yehezkiel 36:26, dan disini Kak Dessy membahas bahwa hati adalah kehidupan
kita. Dengan hati, kita bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk,
tanpa hati kita, kita mati. Hati membedakan kita dengan mahkluk lainnya. Kita
mempunyai hati, kita lebih special dari yang lain. Namun, meskipun begitu,
banyak orang yang mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, namun
mengabaikan itu dan menyamaratakan semuanya dengan label “Lumrah”. Kita,
sebagai anak Tuhan dan produk dari surga, apa yang kita lakukan harus untuk
memuliakan Tuhan. Memang, tidak perlu berpikir itu dosa atau tidak. Namun
pertimbangkanlah apakah itu untuk kemuliaan Tuhan atau tidak, ataukah itu
membangun rohani kita atau tidak ? Kita harus bisa memilih apa yang akan kita
lakukan, karena semua itu murni pilihan kita seperti sebuah quotes dari Vincent
karena aku sempet kelihatan notesnya pada saat dia nulis ‘Your history doesn’t
matter, but yourself and your choice is’ #wede.
Jadi, kita sendirilah yang akan memutuskan
akan jadi apakah kita nanti.
Setelah itu, kami pun makan dan setelah
makan kami melanjutkan sesi II yang bertemakan ‘Why ?’ Why ini mengarah pada,
mengapa kita harus mengetahui jati diri kita. Sebelum menuju pada pertanyaan
itu, Kak Dessy terlebih dulu menjelaskan bahwa orang yang tidak tau jati
dirinya pasti akan krisis identitas. Mereka butuh pengakuan, mereka haus akan
apresiasi, dan akan terus menerus melakukan berbagai cara untuk mendapatkan
pengakuan dari orang lain. Orang yang tau jati dirinya, terlebih didalam Tuhan,
akan selalu berdiri dalam Firman Tuhan dan menyadari bahwa dirinya berharga
dimata Tuhan. Dan mengapa kita harus tau jati diri kita ? Karena terkadang
iblis mengintimidasi dan merusak jati diri kita yang sesungguhnya, karena ia
tau akan betapa luar biasanya kita dipakai oleh Tuhan ketika kita mengetahui
jati diri kita. Orang yang mengetahui jati diri, akan menjadi terang buat
sesamanya, akan mempunyai integritas, serta tidak akan menyalahkan situasi.
Oleh karena itu, kita harus mengetahui identitas kita sebagai anak Tuhan dan
membangun image yang bagus dalam diri kita.
Setelah selesai dengan kedua sesi itu,
berakhirlah malam pertama kami di Dordia. Eitss, tunggu dulu, berakhir itu
untuk peserta. Kami panitia, setelah menyelesaikan sesi, kami pergi ke kamar
peserta untuk sate bersama, serta sharing-sharing bersama apa aja yang
didapatkan selama sesi berlangsung. Dan disini aku nyadar bahwa ternyata banyak
yang terberkati dengan sesi-sesinya, dari sharing yang mereka sampaikan. Dan
hari pertama berakhir dengan sukses.
Kegiatan diluar rundown kami lakukan
setelah selesai sate dengan peserta. Kami para panitia menyiapkan barang-barang
dan perlengkapan yang akan digunakan untuk outbond keesokan harinya, serta
briefing sekali lagi untuk mempersiapkan segala sesuatunya agar tidak terjadi
miskomunikasi. Aku ikut membantu Clare menyusun rute peserta, dan membuatkan
petunjuk-petunjuk lokasi Pos yang akan digunakan untuk outbond. Karena mata
udah berat, jadilah pikiranku kurang fokus dan membuat petunjuk Pos itu agak
aneh sebenernya, seperti contohnya ‘Didepan kediaman sang pemamah biak’ hahaha…
tapi tidak apa-apa, setidaknya artinya masih dapat ditemukan meskipun aneh heheh..
Dan disini aku terharu lhoo… Kalian tau,
meskipun kami sibuk, lelah, dan mengantuk, namun kami semua nggak mengeluh.
Bahkan, ada yang membuatkan popmie dan kopi malem-malem khusus untuk panitia.
Hiks.. aku terharu dengan mereka. Sebenernya aku agak merasa bersalah juga sih,
karena kurang bisa bekerjasama karena aku kalau sudah ngantuk bawaannya ngomel
melulu hehehe maafkan aku ya kawan-kawan… Aku tidur jam 1 pagi. Ini nggak
bohong. Bahkan ada yang tidur lebih dari jam 1 karena urusan yang belum
selesai. Bisa dibayangkan betapa beratnya mata ini hahaha…
Day 2 – 14 Oktober 2014
This is the most tiring day yet an amazing
day ! Pagi-pagi sekali kami bangun, sekitar jam 04.45, dan kami semua
mempersiapkan diri untuk mengikuti sate pagi di bukit Sunshine untuk melihat
matahari terbit, sama seperti dua tahun lalu hehehe..
Aku sebagai pemain gitarnya, dan Febby
sebagai WLnya. Kalian tau, betapa dinginnya udara disana sedangkan tanganku harus
mampu menekan senar gitar yang tajam itu ? Bisa kalian bayangkan tangan beku
yang harus menekan senar agar gitarnya bisa bunyi ? Itu sakit kawan percayalah…
Bahkan aku sampai gemetar karena kedinginan, namun semua itu tulus kok
kulakukan, kan untuk kemuliaan Tuhan hehehe… Dan ada kejadian, sepertinya
gara-gara pengaruh udara, jadinya senar gitar yang aku mainkan ditengah-tengah
pujian jadi putus ! Ctenggg.. Waduh gawat ini, mana senarnya itu hanya putus
ditengah-tengah jadinya mengganggu suara gitarnya. Aku pun panik, namun
akhirnya semuanya berjalan lancar hehehe… Setelah itu, kami sama-sama melihat
matahari terbit.. Wah nggak kalah sama dua tahun lalu, emang ya pemandangan
seperti ini langka banget, nggak bisa deh dicari di kota…
Setelah kami sempat berfoto sebentar, kami
melanjutkan acara yaitu SENAM ! Dan bisa kalian tebak siapa yang memimpin senam
itu ? Yes, Fanie si ketua kita yang alay ! Sebenarnya senam ini kami adakan
supaya peserta nggak kram saat outbond, jadi semacam pemanasan gitu. Kami senam
lumayan lama, dan tentu saja nggak kelewatan adalah Eye Exercise ! Yah kita kan
anak Petra, jadi kemana-mana harus ikut menyertakan Eye Exercise yang terkenal
itu hahaha…
Setelah senam, kami semua lanjut untuk
makan, setelah itu kami mempersiapkan diri untuk mengikuti sesi III yaitu DNA.
Disini Kak Dessy membahas kalau kita adalah produk surga, kewarganegaraa surga,
dan kita mempunyai DNA Tuhan Yesus di dalam diri kita. Namun, apakah kita sudah layak menjadi produk
surga ? Oleh karena itu kita tidak boleh menyia-yiakan hidup kita, kita harus
mengubah gaya hidup kita untuk benar-benar mengetahui untuk apa kita hidup
didunia ini. Dan tentu saja yang sangat berpengaruh adalah orang yang dekat
dengan kita. Satu quotes dari Kak Dessy yang lumayan bagus ‘Dengan siapa kamu
dekat itu mempengaruhi stamina rohanimu’ Itu benar-benar bagus menurutku,
karena memang orang yang dekat dengan kita mempengaruhi stamina rohani kita,
apakah semakin menurun ataukah meningkat.
Akhirnya setelah selesai mengikuti sesi,
tibalah waktunya kita untuk outbond ! Kami para panitia sudah mempersiapkan
baju dari rumah, dan tentu saja baju kami kembaran dong hehehe.. Baju kami
hitam, dengan lambang yang sudah kami tetapkan jauh-jauh hari tercetak
ditengah-tengah baju itu. Kami berganti baju, lalu kami keluar untuk
mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk membagikan HT agar kami bisa tau
kabar setiap Pos yang ada nantinya.
Sejujurnya, aku tidak tau kabar Pos yang
lain gimana, namun disini aku cuman bisa menjelaskan permainan gamesnya aja.
Soalnya, aku sendiri pun ikut menjaga Pos, yang dinamakan komunikertas. Namun,
saat peserta datang, aku menyebutnya “Heaven Agent Training Center of
Leadership” hohoho.. Setelah bersiap-siap, aku pergi ke tempat Posku. Ya ampun
kalian tau tempat posku nun jauh dibawah sana… Berdekatan dengan posnya
Stefandy dan Jandre dua tahun yang lalu, otomatis aku harus turun buat sampai
ke Posku. Untungnya aku memegang HT, jadi aku bisa tahu kabar anak-anak
meskipun aku jauh dibawah sana hehehe… Dan kalian tau ? Sebenarnya ada beberapa
conversation lucu yang tak tangkep di HT, dan yah lumayanlah itu jadi penghibur
di Posku, karena memang aku cuman sendirian menjaganya hiks.. Kira-kira
conversation nya seperti ini…
“Hoii gimana kabar Pos kalian”
“Sek bos
lagi otw”
“Hei ini
kok kopi sama teh nya belum dibuat sehhh”
“Tali
raffia mana kawannn”
“Ini
barang-barangku kok belum lengkap ya”
“Reggg…
test test check”
“Reggg
sinio ke posku”
“Aku
disini termenung hanya ditemani suara serangga”
“Livi dipanggil Ko Tutuz diruang makan”
“Okee
okee”
“Lho
ko Tutuz nggak ada lhooo”
“Eh
sek jangan mulai sek, kopi b teh nya belum dibuat”
“Regina
mana regina”
“Im
ready to start kawan”
“Eh kita mulai ya”
“Jangan sek, 5 menit sek”
“Lho yapa seh waktue wes mepet”
“Oke mulai aja kawan, aku udah nunggu
daritadi nih”
Dan berbagai conversation random lainnya
yang kudengarkan lewat HT. Lucu banget sih, aku cuman bisa senyum-senyum
sendiri ndengerin anak-anak ngomong lewat HT hahaha… Setelah beberapa saat,
akhirnya outbond pun dimulai ! Aku akan menjelaskan posku terlebih dahulu ya…
Jadi posku ini mengajarkan tentang Leadership. Disediakan koran, nanti akan
dipilih satu leader dalam kelompok, dan leader itulah yang akan membacakan
instruksi yang harus dilakukan terhadap korannya, dan leader itu pun ikut
mengerjakan instruksi yang diberikan. Susahnya, peserta harus menutup mata
selama melakukan instruksi, dan tidak boleh bertanya ataupun berkomentar.
Instruksinya sederhana, semacam ‘Robek kertas dipojok kanan atas’ atau ‘Lipat
kertas menjadi dua’ dan lainnya. Namun yang membuat susah adalah, ketika mata
setiap peserta dibuka dan hasil dari instruksi itu diperlihatkan. Dapat
terlihat bahwa robekan setiap peserta tidak sama, semuanya berbeda meskipun
mungkin ada yang sama.
Nah dari situ esensinya adalah, seorang
Leader seharusnya mampu menyampaikan visi misi dan tujuannya pada anak-anak
yang dibimbingnya. Memang, pemikiran setiap orang tidak sama. Ada yang
berpendapat ‘Robek’ itu dirobek secara horizontal, ada juga yang mengira itu
dirobek sampai bolong, dan ada juga yang mengira dirobek hanya secuil tidak
sampai merusak bentuk korannya. Dan, tugas seorang leader adalah, peka terhadap
anak-anaknya. Ia harus mampu membuat anak-anaknya ikut serta menjalankan visi
misinya, karena dari sanalah kesatuan hati didapatkan. Kalau pemikiran orang
dalam suatu organisasi berbeda-beda, bagaimana organisasi itu bisa berjalan ?
hehehe.. kira-kira seperti itu, dan ayat yang menjadi dasar game ini adalah
Ulangan 28:13 hehe..
Ohya ada yang lucu juga di posku ini.
Kelompoknya Clarita, kelompok Dynomic, nggak kukasih nilai hahaha.. Padahal
mereka sudah ngulang yel-yel sampai dua kali, tapi nggak tak kasih nilai.
Soalnya, mereka ngulang game nya. Tabitha yang menjadi leader pos komunikertas
ini, dia tidak ikut melaksanakan instruksi yang diberikan. Lha trus aku harus
menilai darimana dong ? Akhirnya kuberikan kompensasi mengulang, tapi nilainya
kukurangi…. -30 hahaha… tapi setelah mengulang, tidak ada motif kertas yang
persis sama dengan Tabitha, dan yah jadilah mereka tidak mendapat nilai. Karena
penilaianku berdasarkan peserta yang mempunyai motif robekan sama dengan
leadernya. Sabar ya Dynomic hehehe..
Selain itu, ada Pos Game Taat, Heaven
Agent Training Center of Obedient, yang dijaga Nat dan Febby. Lagi-lagi, disini
peserta harus menutup mata dengan slayer, dan mencari koin serta kapur barus
yang ada dalam empat baskom berbeda. Dan kalian tau.. isi dari keempat baskom
itu, menurut tebakanku, ada jangkrik, bubur koran, campuran mie, dan tepung kanji
yang dicampur lem. Yah.. bisa kalian bayangkan kan betapa jijiknya bermain di
Pos ini hehehe.. Untung aja aku nggak main ya, karena masa-masaku sudah lewat
hiks… Disini esensi dari game ini adalah, dalam satu organisasi pasti akan ada
banyak pemikiran berbeda-beda, serta berbeda apa yang akan kita lakukan. Tapi,
itu bukan menjadi penghambat buat menjadi team yang solid, justru kita harus
menyatukan dan jangan sampai menjadi terpecah belah pada akhirnya. Ayat yang
mendasari game ini, ada di 1 Korintus 1:10 hehe..
Heaven Agent Training Center of
Trustworthiness, atau Pos Estafet Tepung, yang dijaga oleh Jemmy. Yah bisa
kalian bayangkan kan kalau game ini bakal membuat para peserta menjadi seputih
salju.. eh ngga ding, seputih tepung hahaha.. Jadi, peraturan game nya adalah,
setiap peserta berbaris memanjang kebelakang, dan dibelakang sudah disediakan
baskom kosong, sedangkan didepan sudah disediakan baskom berisi tepung. Tugas
peserta adalah, mereka harus berkompetisi secara estafet memindahkan tepung dari
baskom depan hingga baskom belakang dengan syarat tepung harus melalui atas
kepala tanpa menoleh ke belakang. Kami panitia sempat mensimulasikan game ini,
dan berujung pada badan kami yang putih semua karena kena tepung hahaha… Nah,
esensi dari game ini adalah, kita harus menjaga dengan sungguh-sungguh
kepercayaan atau jiwa yang diberikan Tuhan pada kita. Ayat nya ada dalam Lukas
15:8-10. Keren ya pakai ayat semua ? Iya, karena kami memang mengutamakan makna
dan pelajaran dari outbond ini hehehe…
Selain itu, ada Pos yang terletak di Bukit
Teletubbies. Lho kok namanya seperti itu ? Iya memang, karena kami melihat
bukit itu sangat bagus, mirip bukit di serial Teletubbies, tanahnya
bergelombang-gelombang, dan semakin naik keatas, akhirnya kami semua menamakannya
Bukit Teletubbies hahaha.. Pos yang dijaga Bebek dan Weka ini bernama Pos
Runningman, atau Heaven Agent Training Center of Effort. Disini para peserta
berbaris dengan rapi dibawah bukit, dan peserta paling depan membawa ember
kosong. Saat game dimulai, peserta paling depan langsung mengambil air yang
sudah disediakan, dan harus mendaki bukit dengan cara apapun tanpa dibantu
orang lain, setelah sampai ia harus mengisikan airnya kedalam bak berisi bola
pingpong sampai bola pingpong tersebut keluar dari bak. Susahnya disini adalah, mendaki bukitnya
sampai atas kawan… Kalian tidak tau betapa curamnya bukit itu, salah pijakan
sedikit aja pasti udah kepleset jatuh merosot hahaha… Amsal 10:22 menjadi dasar
dari game ini, dan esensinya adalah terkadang kita sudah mencoba sekuat tenaga,
mengorbankan hampir semua yang kita miliki, namun seringkali apa yang kita
harapkan belum tercapai. Namun kita harus tetap bersyukur dan percaya, bahwa
semua yang terjadi dalam hidup kita adalah seijin Tuhan, dan percayalah bahwa
semua akan indah pada waktunya hehehe..
Game makan-makan ! Tentunya pos
makan-makan ini wajib dong dalam outbond. Hehe.. Pos yang dijaga Jojon dan
Valdaw ini bernama Pos All You Can Eat and Lucky Drink, atau Heaven Agent
Training Center of Strength. Disini Jojon bertugas sebagai penjaga, dan Valdaw
bertugas sebagai raja. Tugas peserta adalah mengambilkan makanan untuk raja,
dan menyerahkannya pada raja. Makanan yang disediakan macam-macam, seperti
jelly bawang putih, jelly seledri, selada, terong kukus, tahu kukus dan daun
semanggi. Setelah memilih makanan untuk raja, peserta menyerahkannya pada raja.
Nah disinilah triknya. Mungkin peserta akan mengira mereka hanya disuruh untuk
menyerahkannya saja, namun disana Valdaw akan menyuruh mereka ‘Aku tidak suka
makanan ini. Kalian saja yang makan’ hahaha.. Jadilah peserta memakan makanan
yang mereka ambil sendiri. Selain itu mereka juga harus mengambil Lucky Drink,
dimana setiap peserta mengambil undian dua kali untuk menentukan minuman dari
empat jenis minuman yang diberikan. Ada brotowali, kopi tawar, teh tawar, dan
nutrisari. Dari dua undian yang mereka dapatkan, kedua minuman itu akan
dicampur dan mereka harus meminumnya… Seperti contoh brotowali dicampur dengan
nutrisari, ya mereka harus meminum itu sampai habis hahaha.. Esensi dari game
ini, adalah banyak hal yang terjadi dalam hidup kita. Terkadang beberapa hal
mungkin tidak menyenangkan, namun percayalah setiap akhir dari segala sesuatu
yang dirancangkan Tuhan selalu indah pada waktunya. Ayatnya terambil dari
Pengkhotbah 3:11
Dan kalian tau, game makan minum ini jadi
game yang paling lucu saat di briefing sama Regina. Dia menceritakannya
seakan-akan rencana itu rencana paling brillian, dan yah kalian bisa bayangkan
sendiri ekspresi Regina saat dia menceritakannya. Mirip seperti anak kecil yang
bercerita ke mamanya, dengan mata yang berbinar-binar dan gerakan tubuhnya yang
seperti nggak sabar pengen cepet-cepet menjalankan idenya, apalagi ditambah
sifat Regina yang memang agak sedikit alay, jadi yahh.. sukses membuatku ikut
antusias hahaha…
Oke pos selanjutnya adalah Heaven Agent
Training Center of Courage, atau Pos Fast and [No] Furious yang dijaga oleh
Fanie dan Vincent. Yah, pos ini berlokasi dikolam lumut, dan persis sama
seperti game dua tahun lalu. Dua kelompok akan battle melewati kolam berlumut,
melompati ban bekas, dan meniti tonggak kayu untuk menuju keatas. Udah
basah-basah dan licin, harus melompati ban bekas, dan yang paling susah adalah
meniti tonggak kayu. Wah jadi keinget dua tahun lalu, saat aku turut bermain.
Susah banget kalian tau, jadi aku cuman bisa senyum-senyum saat melihat peserta
tahun ini bermain di Pos ini hehehe.. Amsal 19:2b menjadi dasar dari game ini,
dan game ini memiliki esensi yang cukup bermakna menurutku, yaitu ketika kita
mempunyai tujuan yang jelas, aturlah strategi untuk mencapai tujuan itu, bukan
hanya cepat, namun memiliki car yang cerdik agar tidak gagal. Percaya atau
tidak, Tuhan sudah menyediakan tata cara untuk melakukan segala sesuatunya
dengan baik di Alkitab. Jadi, sering-seringlah baca Alkitab ya teman-teman
hehe..
Pos terakhir, yaitu Pos paling panas
sepanjang masa, sampai-sampai Yul dan Selly yang menjaga pos ini jadi gosong
kawan-kawan hahaha.. Pos Cari Nama, atau Heaven Agent Training Center of Selfless.
Pos ini berlokasi di tanah lapang depan kandang kerbau, dan dilapangan tersebut
sudah tersebar nama dari anak-anak dalam kertas-kertas kecil. Tugas dari
peserta adalah mencari nama mereka dalam lapangan yang luas itu. Tentu saja
semua terlihat gampang, namun yang membuat susah disini adalah… tangan para
peserta diikat satu sama lain hahaha.. Tentu aja kan, pasti susah mencari enam
nama dalam waktu yang singkat, apalagi tangannya harus diikat. Namun yang
menjadi pelajaran disini adalah, kita dilatih untuk menyusun strategi dalam
suatu permasalahan, rela berkorban dan tenggang rasa, serta cepat bertindak dan
mengambil keputusan. Ketika kita menjadi seorang anggota dalam team, relakah
kita tidak terlalu fokus terhadap kepentingan kita sendiri, namun mengedepankan
kepentingan orang lain, bahkan kepentingan team ? Itulah yang menjadi makna
dalam game ini, dan Filipi 2:4 menjadi dasar game ini.
Dan demikianlah outbond yang dapat
kusampaikan. Jadi aku cuman bisa menjelaskan game nya aja, karena aku nggak tau
kondisi di tiap Pos hehehe… Dan setelah sekian lama, akhirnya selesailah
outbond kami yee ! Ohya, intermeso sedikit, disini aku baru pertama kali makan
lemper lho ! Karena aku memang laper sekali dan belum jam makan, lalu yang
tersedia cuman lemper, jadilah aku berusaha memakan lemper itu. Dan ternyata….
Enak kawan ! Aku sampai ngambil sekitar lima lemper hahaha..
Oke, fokus. Dan tentu saja, ini semua
belum berakhir hohoho.. Setelah semua peserta digiring untuk makan, mulailah
kami memanggil satu persatu kelompok yang ada untuk Down to Earth. Down to
Earth ini sama seperti dua tahun lalu, peserta ditutup matanya dengan slayer,
dan mereka hanya dapat mengandalkan giringan dari panitia untuk mencapai tempat
tujuan. Dan ditempat tujuan itulah sudah menunggu… Kak Dessy yang memiliki
image berbeda 180o dengan kak Dessy yang biasanya. Saat para peserta
sudah mencapai tempat Down to Earth, atau lebih sederhananya tempat tiarap
ditanah berlumpur dan becek, Kak Dessy mulai menggembleng satu persatu peserta
disana. Sebenarnya, aku sendiri sedikit takut, karena Kak Dessy sangat keras,
dan terkesan sangat frontal sama anak-anak. Seperti ini kira-kira
‘Kamu yang disana, maju sini. MAJUUU !
tidak dengar kata saya ?’
‘TIARAPP ! Bukankah sudah saya suruh kamu
tiarap ! Kamu tidak tau tiarap ?’
‘KEPALA TUNDUK ! Saya tidak mau melihat
wajah kalian. BELAJAR TAAT !’
‘JANGAN EGOIS ! Dibelakang kamu ada dua
nyawa temanmu. Kamu seenaknya saja mementingkan kepentinganmu sendiri,
sedangkan temanmu sudah menelan lumpur berkali-kali ?’
‘Andreas, sudah pernah jadi pemimpin ?
Sini, saya serahkan dua nyawa temanmu. Bawa temanmu, pimpin mereka. Pakai
strategi !’
‘JANGAN NUNGGING ! TIARAP !’
‘Kamu tertawa ? Kamu menertawakan temanmu
? Saya gembleng kamu lebih keras !’
Dan bentakan lain yang tidak kalah membuat
hati mencelos. Aku sendiri tidak pernah merasakan seperti itu, dan aku cuman
bisa membayangkan betapa kerasnya gemblengan yang diterapkan Kak Dessy untuk
kehidupan mereka. Setelah melalui lumpur becek tersebut dan tentu saja bentakan
Kak Dessy, mereka digiring satu persatu oleh kami panitia untuk dibawa ke pondok.
Aku sempat menggiring salah satu peserta, Fleming, dan merasakan ternyata
membimbing itu tidak gampang lho.. Kita bener-bener harus hati-hati dalam
memberikan instruksi, karena mereka bener-bener berpedoman pada instruksi kita.
Salah sedikit, bisa-bisa mereka jatuh kelubang, atau terperosok. Jadi kita
harus berhati-hati. Dan melalui instruksi itu, kita sendiri juga bisa melihat
apakah anak yang kita pimpin bersifat hati-hati atau memiliki keyakinan, atau
takut dan ragu-ragu, semua bisa terlihat melalui cara jalan mereka.
Setelah semua kelompok selesai Down to
Earth, kami berkumpul di pondok tempat anak-anak sudah didudukkan. Jujur saja,
aku ketika melihat ekspresi mereka seperti, gimana ya, susah dijelaskan.
Mungkin saja dibenak mereka banyak sekali yang di pikirkan. Mungkin ada yang
merasa shock dengan gemblengan seperti ini, mungkin ada yang sudah terbiasa
dengan hal-hal itu, mungkin saja ada yang menangis didalam hati karena baru
pertama merasakan hal seperti ini, aku juga tidak mengerti. Namun semua itu
tampak dalam ekspresi mereka yang terdiam, hening dan sunyi seakan hanya
terdengar suara dalam pikiran mereka.
Akhirnya Kak Dessy menuju pondok setelah
selesai, dan kalian tau aku terharu dengan Kak Dessy yang mau menggembleng
anak-anak, meskipun harus berkotor-kotor ria dan kakinya tertusuk duri maupun
batuan tajam, semua itu dia lakukan demi kehidupan mereka nantinya. Di pondok,
Kak Dessy kembali menjadi pribadinya yang biasa, dia memberikan banyak sekali
pelajaran melalui apa yang sudah para peserta alami, dan ternyata begitu banyak
peserta yang merasa terberkati. Terbukti dari sharing-sharing mereka yang
nantinya akan kuceritakan. Dan setelah selesai menyelesaikan rangkaian outbond
dan Down to Earth yang berakhir sukses dan bahagia, kami semua kembali ke kamar
masing-masing untuk beristirahat, termasuk kami panitia kembali ke kamar untuk
hanya sekedar tidur ataupun baring-baring setelah makan tadinya. Aku sendiri,
memilih menulis Angel Box buat setiap orang yang ada disana, dan kalian tau..
itu melelahkan hahaha.. tapi nggak papa, aku senang kok hehe.. Setelah selesai beristirahat,
kami bersiap-siap untuk memulai sesi berikutnya, yang sebenarnya berisi
sharing-sharing peserta. Disini Kak Dessy tidak mengulas firman Tuhan, tapi Kak
Dessy meminta peserta maju menceritakan pengalamannya, dan apa saja yang dia
dapatkan selama dua hari ini. Pertama memang banyak yang malu-malu, namun
setelah ada yang maju, akhirnya banyak yang memilih untuk sharing. Dan jujur
saja, sharing mereka benar-benar keren kawan.. Mereka tidak sekedar mendapatkan
sesuatu yang biasa-biasa, namun mereka benar-benar mendapatkan makna hidup yang
dalam artinya. Seperti contohnya Ricky. Ada satu quote nya yang kusukai yaitu
‘Push your Limit’. Ricky punya sedikit kelemahan tubuh, namun dia percaya Tuhan
memampukan dia untuk mengikuti setiap acara yang ada, dan hasilnya bener-bener
dia mampu mengikuti setiap acara dengan baik meskipun awalnya dia tidak kuat. Ada
juga Clarita, yang banyak mendapat pelajaran dari pos Leadership atau pos yang
kujaga, disana dia mendapatkan banyak sekali pelajaran bagaimana menjadi
seorang Leader yang baik, dan dia sadar sebagai seorang leader kita harus peka
terhadap anak-anaknya, terus membimbing mereka dan bukan hanya fokus pada
kepentingan sendiri. Ada juga yang banyak belajar dari sesi I, bahwa kita tidak
boleh kompromi, dan melakukan sesuatu dengan berpedoman pada ‘apakah itu untuk
kemuliaan Tuhan atau tidak’. Banyak hal yang kudapat dari anak-anak, dan aku
merasa terharu, bahagia, senang, bangga, semuanya bercampur menjadi satu karena
bener-bener Tuhan hadir dan menjamah hati kita semua menjadi baru. Thanks God..
Setelah selesai sesi sharing yang keren,
kami lanjut ke…. Talent Show ! Mereka menampilkan drama, ada yang menampilkan
drama ketika Adam dan Hawa di taman eden, yang cukup lucu menurutku, namun yang
paling lucu adalah kelompok Joizze, yang menceritakan tentang kasih Tuhan.
Disini Otniel berperan sebagai anak yang tidak diakui orang tuanya, Munaroh
yang diperankan Kenny dan Bang Toyib yang diperankan Ricky. Otniel merasa
diintimidasi disetiap lingkungannya, bahkan disekolah ia diejek anak haram,
yang diperankan Kesya dan Jesvan, yang memang cocok banget kalo disuruh sesuatu
yang random hahaha… Sebenarnya ceritanya sederhana, namun acting mereka yang
lucu membuat suasana aula menjadi ramai karena penuh gelak tawa dari para
peserta hahaha..
Talent Show berakhir, kami melanjutkan
acara ke api unggun. Kami makan-makan jagung bakar, yang sebenarnya rasanya
lebih mirip jagung rebus.. Sayangnya disini kami nggak ada acara yang mampu
membuat atmosfer naik, sehingga yah akhirnya kami cuman duduk-duduk di lapangan
Sunshine sambil nyanyi-nyanyi nggak jelas, ataupun hanya sekedar selfie dengan
api nya.. Nggak bohong lho, ada yang selfie dengan background api unggunnya
hahaha.. Mungkin, api juga butuh diapresiasikan..
Sempat juga aku dan Joel serta teman-teman
yang lain berkumpul didepan aula main tebak-tebakan. Joel punya banyak sekali
tebakan yang butuh memeras otak, dan kalian tau, aku sampai hafal dengan
gayanya. Saat dia sudah menanyakan pertanyaan, setelah beberapa saat dia pasti
akan berkata ‘Sudah ? Nyerah ya ? Ayolah nyerah aja’ gitu hahaha.. agak lucu
sih, kita malah disuruh nyerah padahal kan kita belum selesai nebak… Ohya, ada
kejadian aneh lho.. malam ini bulannya memang tidak penuh, namun warnanya
sangat merah, semerah darah seakan-akan terluka. Mungkin, bulan juga terluka
oleh kekerasan manusia terhadap alam, melihat memandang setiap malam kehidupan
manusia yang seakan tidak berhenti merusak alam… #abaikan
Akhirnya, berakhirlah malam kedua kami di
Dordia ini. Para peserta melakukan sate sendiri dikamar mereka masing-masing,
dan kami panitia berkumpul di aula untuk… briefing dan eval. Yampun kalian tau,
kami semua tertidur diaula ! hahaha.. Masuk akal sih, kami semua kan capek
setelah seharian menguras tenaga dan pikiran. Jadi nggak salah dong kalo kami
semua butuh tidur. Aku sendiri pun jujur saja hanya mendengarkan eval setengah
hati karena mata nggak mau diajak kompromi. Bahkan beberapa kali aku sempat
tidak mendengarkan karena memang pikiranku sudah melayang kemana-mana. Capek
sih, ngantuk dan lelah. Akhirnya, kami mengakhiri eval kami dengan penuh
perasaan bahagia karena setelah ini akan berjumpa dengan kasur dan bantal yang
empuk (wedee…) Dan, kali ini malam kami benar-benar berakhir, karena kami semua
langsung menuju alam mimpi, mengistirahatkan tubuh untuk mempersiapkan diri
keesokan harinya…
Day 3 – 15 Oktober 2014
Tettt tettt tettt tettt… Bunyi alarm dari
handphone ku memecah kesunyian kamar kami, membuat kami semua terbangun dari
alam bawah sadar kami kembali ke alam nyata. Aku bangun jam 06.50, karena waktu
kumpulnya 07.00. Setelah selesai mencuci muka dan menggosok gigi, aku dan
panitia lainnya berkumpul di bukit Teletubbies untuk sate pagi. Setelah selesai
sate pagi, kami semua kembali kekamar untuk bersiap-siap mengikuti sesi dan
beres-beres barang karena nantinya kami akan kembali ke Surabaya. Ohya, di hari
ketiga ini kami sama-sama memakai baju PDteam, karena memang sudah tradisi hari
ketiga kami akan memakai baju PDteam hehehe..
Sesi V kami ikuti setelah kami semua
selesai mandi dan beres-beres. Disini Sesi V berjudul Heaven Agent, dimana kita
diajarkan bagaimana cara menjadi Heaven Agent didunia ini. Melalui perkataan
kita, perbuatan kita, cara berpakaian kita, dari berbagai hal kecil tersebut
kita sudah dapat menjadi Heaven Agent. Selama sesi kami duduk melingkari aula,
dan setelah selesai dengan penyampaian firman Tuhan, Kak Dessy memimpin
penyembahan pada pagi hari itu, dan benar-benar hadirat Tuhan nyata terasa
dalam ruangan itu. Pada awalnya jadwal kami adalah membasuh kaki para peserta,
namun rencananya berubah. Kak Dessy hanya membasuh beberapa kaki dari kami, dan
mereka yang sudah dibasuh akan bersama-sama mendoakan teman-teman.
Tidak terasa waktu terus berjalan tanpa
kami sadari, dan ditengah-tengah penyembahan itu kami para panitia disuruh maju
ketengah untuk sama-sama didoakan. Jujur aku merasa terharu saat itu. Rasanya
seperti, yah susah untuk dijelaskan kawan.. terkadang ada beberapa kata hati
yang tak dapat tersampaikan, karena bahkan kalimat pun tak mampu untuk
menyampaikannya, sehingga hanya bisa terpendam dalam hati #wedee. Jadi setelah
itu, kami menutup doa kami pagi hari itu, dan kami sama-sama mendoakan Kak
Dessy, Ko Tutuz, dan Clarita yang menjadi ketua PDteam generasi ini agar
tentunya mereka terus diberkati oleh Tuhan dan terus menjadi Heaven Agent
dimanapun mereka berada.
Setelah itu kami makan siang, dan
sekaligus berbuka puasa yang sudah kami lakukan sejak jam 10.00 tadi malam. Ada
yang berbeda pada makan siang kali ini, karena kami para panitia lah yang
mengambilkan peserta makanan mereka ! Mereka tidak boleh beranjak dari kursi
mereka, dan kita lah yang mengambilkan pesanan mereka. Seru sih, tapi anak-anak
kebanyakan sungkan dan memilih mengambil sendiri. Aku jadi teringat setahun
yang lalu saat aku menjahili Dimitri hahaha.. Padahal, setahun yang lalu aku
bener-bener memanfaatkan Dimitri seperti ‘Dim, tehnya kurang nih’ atau ‘Dim,
ambilkan lagi dong’ hahaha.. mungkin generasi yang baru ini lebih sopan
hohoho..
Eh ada eskrim ! Jadilah setelah makan
kebanyakan peserta membeli eskrim, seger banget lhoo.. Aku juga ikut membeli
eskrim, tapi harganya mahal banget boo… Mungkin karena efek ongkos bensin kali
ya makanya harganya jadi mahal hahaha…
Akhirnya setelah selesai makan, kami semua
kembali ke aula untuk pengumuman dan penutupan rangkaian acara selama tiga hari
ini. Dan inilah yang ditunggu-tunggu, yaitu pengumuman pemenang hehehe.. Kami
menetapkan dua pemenang outbond, satu pemenang talent show, satu pemenang best
yel-yel, dan King and Queen of Discipleship 2014. Juara pertama outbond
dimenangkan HumbleBee ! dan juara kedua dimenangkan oleh Optimist Primee !
Sedangkan pemenang best yel-yel dimenangkan oleh HumbleBee lagi ! Lho mereka
menang dua ? Iya mereka memang menang outbond sekaligus best yel-yel karena
memang mereka pantas mendapatkannya. Sedangkan untuk pemenang talent show,
dimenangkan Munaroh dan Bang Toyib ! eh nda ding.. mereka dari kelompok Joizze
! nah sedangkan King and Queen of Discipleship diraih oleh……. Ricky dan Sharon
! Wah selamat ya pada para pemenang lomba, kalian memang pantas mendapatkannya
hehehe..
Nah, acara kami selanjutnya adalah…
apalagi kalau bukan foto-foto ? Hahaha kami pergi ke bukit Teletubbies untuk
berfoto bersama. Ohya disini ada sesuatu yang lucu lho hihihi.. jadi itu kan
bukitnya tinggi, jadilah para peserta duduk diatas bukit sedangkan kami para
panitia ada dibawahnya karena tidak cukup. Dan disini kami punya rencana jahil
lho.. Kami berencana ada dibawah peserta, jongkok, namun saat kamera nya sudah
di timer dan waktunya untuk jepret, kami akan melompat bersama-sama sehingga
menutupi para peserta hihihi.. Jahil banget ya ? Dan kami bener-bener nglakuin
itu ! Lucu banget kalian tau hahaha.. yah tapi kan kami cuman bercanda, setelah
itu kami berfoto seperti biasa, kalau dilanjutin terus bisa-bisa kami dikeroyok
hahah… Gaya foto kami banyak, bahkan ada juga yang berfoto merosot dari atas
bukit dan melompat, begitu banyak sampai-sampai kami menghabiskan waktu cukup
lama untuk berfoto hahah.. Tapi ngga papa, kami semua senang berfoto, karena
hanya foto yang dapat mengabadikan suatu momen berharga #ciee…
Akhirnya tibalah kami semua harus
berangkat pulang kembali ke Surabaya. Begitu banyak kenangan dan pelajaran yang
kami dapatkan disini, dan tentunya membuat hati kami lebih siap menghadapi
hidup diluar sana. Kami naik ke bis masing-masing, dan perlahan bis pun mulai
melaju meninggalkan Dordia yang semakin jauh dibelakang sana. Di bis, kelelahan
dan kantuk mulai menyerang kami semua sehingga pada awal berangkat bis nya
terasa sunyi dan hening, hanya terdengar suara mesin yang terus
menggerung-gerung. Namun akhirnya untuk mengangkat suasana, Regina mengadakan
kuiz alkitab berhadiah stiker lambang PDteam hahaha.. memang akhirnya kuiz
alkitab tersebut mampu memancing perhatian anak-anak, sehingga akhirnya mereka
semangat lagi. Perjalanan menuju Surabaya pun berganti menjadi penuh senyum dan
tawa diantara kami.
Sampailah dirumah Clarence ! Kami mungkin
boleh meninggalkan Dordia, namun kenangan, pelajaran, makna hidup dan
gemblengan yang kami dapatkan tentu masih sangat berbekas dihati kami, dan
pastinya akan menjadi bekal kami dalam menjalani hidup dikemudian harinya. Kami
para panitia sempat makan-makan di Tiga Raja, rumah makan yang menyediakan
pangsit mie enak nan murah, setelah itu kami semua pulang kerumah masing-masing
untuk beristirahat dan menyiapkan diri keesokan harinya. Akhir kata, hanya
terima kasih dan ucapan syukur yang tak henti-henti ingin kuucapkan pada kalian
semua. Kak Dessy, untuk pelajaran dan penyampaian firman Tuhannya selama tiga
hari ini, Ko Tutuz dan Ko Hendri yang sudah rela mengorbankan waktunya untuk
menjadi pembimbing kami, untuk para peserta, karena tanpa kalian acara ini tak
akan bisa berjalan, dan tentunya dengan teman-teman panitia Discipleship 2014
ini. Sungguh nggak ada kata-kata yang mampu menggambarkan betapa bersyukurnya
aku memiliki keluarga seperti kalian, yang selalu ada untuk menguatkan,
menopang satu sama lain, serta menegur ketika ada kesalahan. Susah senang kita
alami bersama, kita sama-sama bertumbuh dalam iman menjadi pribadi yang lebih
baik. Meskipun terkadang ada beberapa miskomunikasi, namun aku senang karena
kalian mampu menyikapinya dengan dewasa. Terima kasih banyak buat kerjasama
kalian, maafkan kalau aku sering nggak bisa kerjasama dengan kalian. Aku juga
perlu banyak belajar hehehe… Nggak ada kata lagi yang bisa kuucapkan, selain
rasa syukur dan terima kasih. Demikianlah ceritaku tentang Disciple kali ini.
Banyak hal yang kualami, dan hanya melalui tulisan inilah hal-hal tersebut
dapat tersampaikan. Nah, apakah ceritaku akan berakhir setelah ini ? Kita lihat
saja nanti hehehe..
Tentunya nggak akan lengkap kalau misalkan
hanya aku saja yang bercerita dong... Nah setelah ini akan kutampilkan
testimony dari teman-teman panitiaku, dari keluarga keduaku, yang tentunya
keren-keren dong hehehe..
Check this Out !
TESTIMONIAL
Liviany Claudia Laksmana
GAES
A W E S O M E P O L
Spechless deh mau ngomong apa. Tanpa
kalian aku nggak bisa apa-apa rasanya, thanks ya selalu nguatin, selalu negur
kalau aku salah, mentoleransi keplinplananku dan sebagainya.
THANKYOU PWOLZS
LOPE YOU FULL NOTOK NJEDOG PAKE BUANGETZ
Thanks buat jadi sahabat
Thanks buat jadi mentor
Thanks buat jadi second family
Family itu abstrak mungkin ya kesannya.
Nggak pernah aku dapatin rasa kekeluargaan kayak ketika sama-sama kalian.
Memang pada awalnya we were just strangers. But then, personally we support and
take care of each other. Aku yang dulunya nggak karuan bener-bener lahir dan
tumbuh di PDteam ini, apalagi sama kalian. Bahkan jadi diriku yang gila-gilaan
aja udah nggak usah ngempet lagi, karena all of you accept me as who I am. And
that’s the moment disaat aku bener-bener ngerasain yang namanya keluarga kedua.
Aku masih banyak salah dan aku minta maaf. But, you guys are the best team,
partner, brother and sister, family in Christ ever !!! No one will ever replace
you guys. And eventhough this may be the last project, but our friendship will
never die. I love you all
Thanks for everything lah I’m so blessed
to know you all.
JOK PISAH EOO ! STAY DI GRUP INI NTAR TAK
GANTI NAMANYA JADI BALI TOUR 2015 HUHAAA !
Regina Siddharta
Eh guys thanks pol ya buat semuanya ! [ I
can’t explain yang mana ]
Aku thanks to God soro dikasi team kayak
kalian buat bekerjasama, uenak pol sungguan kerjasama sama kalian [ mungkin ini
juga faktor dari Tuhan yang selalu bimbing dan jaga hati kita satu sama lain ]
Aku terberkati pol sama acara ini, baik
sama sesi-sesinya, hadiratNya, maupun sama orang-orangnya.. aku beneran banyak
belajar dari kalian.. MAKASI PWOLS YOOO… STAY KAYAK GINI, OJOK BERUBAH !!!
AKU TRESNO KOWE-KOWE HAHAHAHAHA…
Aku juga minta maaf kalo aku masih kurang
disana-sini..
Maaf kalau acara baru fix disaat-saat
terakhir…
Maaf kalau aku ndadak-ndadak..
Makasih pol buat anak-anak acaraku yang
selalu menopang aku dan nggak pernah mokong, malah selalu punya sikap available
buat bantu aku…
Muakasihhh yohhh *kiss*
Aku minta maaf juga kalau aku SELALU
terlambat dalam rapat atau apapun..
Yang ini beneran maaf hahaha harusnya aku
bisa jadi contoh buat anggotaku..
Maafkan diriku ya kawannnn…
Saranghaekkkk !
Ruth Stefanie Adelia
ANNYEONG HASEYO AGAN-AGAN DAN SISTO-SISTO
!
Only three words can explain what do I
feel about you, gaes.
I LOVE YOU
Yes, bahkan sebenarnya Iloveyou pun belum
cukup untuk ungkapin rasa sayang aku buat kalian semua. Dari kelas 10 kita
bareng, masih belum kenal satu sama lain, masih manja-manjanya sama senior,
masih santai-santainya saat kerja di project apapun di PDteam. Rasanya no
worries gitu pas kelas 10.
Masuk kelas 11, cukup shock therapy buat
aku. Aku jadi emboks kalian, waktu project kecil [PDsabtu] ataupun project gede
[KKR] udah nggak ada yang backup, punya adek-adek junior yang beraneka ragam
bentuk dan rupanya.. mungkin mereka cukup membuat stress, tapi setimpal dengan
memori yang didapat pas sama mereka, right ?
And the last project has been done
perfectly by His hands.. through US !
Bener-bener nggak kerasa coy, udah nggak
sibuk-sibuk lagiy, nggak pulang-pulang sore lagi, nggak cangkruk dirumah Klerens
lagi, nggak pusing-pusing lagi mikirin acara, dana, ginjal, tempat, bis,
outbond, perkap, makanan, dan laen-laennyoh~~
Yang pasti, intensitas pertemuan kita akan
juuuuauh berkurang..
But please, let our friendship and
familyship never end..
Always remember every word, every things,
every time, every craziness, semua tentang kita lahh…
And once again, all of me loves all of you
gaessshh !
Dan aku percaya dan terus berdoa buat
kalian, anak-anakku..
Ketika kita bertemu, kita MASIH dan AKAN
TERUS mencintai Tuhan…
Clarence Rebeka
Dear my friends and family, PDteam
2012/2014
Makasih udah jadi team terkompak yang
pernah aku punya..
Makasih untuk kasih kalian yang lebih dari
sahabat
Makasih udah jadi keluarga kedua
Makasih udah jadi segelintir orang didunia
yang masih care banget sama orang lain
Makasih juga secara pribadi kalian udah
nerima aku apa adanya dan ngebebasin aku bertumbuh sesuai visiku tanpa ngejudge
aku *tear*
Diatas segala perbedaan, kita belajar jadi
pribadi yang lebih dewasa..
Diatas segala masalah, kita belajar saling
bergandeng tangan dan mendoakan..
Diatas segala tangis dan tawa, kita
belajar arti kasih dan persahabatan yang sesungguhnya…
Makasih poll lah buat Tuhan Yesus karena
kalau bukan Dia yang memilih kita, kita nggak mungkin bisa jadi seperti
sekarang..
Kalau kalian inget gaes, sebenarnya kita
mulai menyatukan team ini atas dasar visinya Tuhan, dan kita lihat sendiri
hasilnya.. apapun yang kita kerjakan untuk kemuliaan Tuhan selalu menghasilkan
buah-buah yang indah kayak kita sekarang..
Sedikit quote buat kalian
Orang bilang ‘sahabat’ adalah keluarga
yang kita pilih..
Well, the day I chose to be a part of this
family is the day that I made the best choice in my life (:
SARANGHAEYO NOTOK NJUEDOG GAESSS !
Jok lupain all we’ve ever had together
yaaaaa..
*sorry kalau terlalu puitis* hahaha
5 tahun lagi udah lulus kuliah semua, kita
reunian yokk !
Tyas Widyaratna Sandhy
Thankyouu pollll teman-teman buat tiga
hari yanggg sangat melelahkan yet sangattttt sangatt sangat memberkati pol..
Thankyou buat kerjasamanya..
Thankyou for your kindness mulai dari
hal-hal yang keliatan, bahkan sampai hal-hal kecil memasakkan popmie
malam-malam hahaha…
Thankyou mbuat aku merasakan how wonderful
punya sodara-sodara yang bertumbuh bersama-sama melewati berbagai proses.. baik
seneng maupun sedih, semangat maupun tepar..
Bersyukur pol punya temen-temen yang
sama-sama mau berkorban nggak demi kesenangan kita sendiri but buat Daddy yang
sangat baekk..
God loves you all !
You guys all are awesome !
Thankyou for making this awesome yet
unforgettable moment together…
Maafkan kalau ada salah kata-kata,
perbuatan, tingkah laku atau apapun yang kurang berkenan dan juga kalau nggak
ontime.. Maaf ya sodara-sodara saya akan belajar ontime hahaha…
Makasii makasi makasi makasi poll… !
Tapi kalian jahat nggak ngajak aku
makan-makan kemarennnnn hahahaha…
LOVE YOUUUUU GUYSSSSSS !
Jemmy Gunawan
Thanks kawan-kawan buat tiga hari yang
dahsyat, menyenangkan, dan memberkati banget hahaha…
Sungguh seneng banget bisa bertumbuh dalam
iman bersama kalian…
Thanks buat banyak advise yang telah
diberikan…
Aku minta maaf juga kalau ada kesalahan
hehehe…
Walaupun bentar lagi kayaknya udah ngga
ada kegiatan bareng lagi selaku PDteam, keep on fire guys ! GODBLESSYOU !
Nathaniel Albert
Thankyou kawan-kawan seperjuangan..
Thanks juga buat kalian semua yang sudah
mau bekerjasama dengan team acara.. dari semua team yang pernah aku ikuti, team
Discipleship ini keren buanget, notok, njedog sampe jalan buntu #koTutuzQuote
Tetep layani Tuhan kawan-kawan walaupun
nantinya kita sudah nggak jadi sebuah team lagi, tapi kita sudah menjadi
keluarga besar PDteam Smatrama..
GODBLESSYOU MY FAMILY…
Vincentius Ivan
Thankyou semuanya..
A family nothing can describe..
Sebagai pelayan Tuhan, aku bangga punya
teman sekerja yang luar biasa.
I have never met a family like this
before.
I have been loved for who I am.
To be honest, dulu aku pernah berencana
untuk meninggalkan PDteam setelah aku menyelesaikan tugasku di divisi dana.
Tidak mendoakan siapa-siapa, ikut Discipleship hanya karena formalitas saja.
Tapi aku dilarang Tuhan melakukan hal itu, dan aku paham pada akhirnya dan mau
lakukan bagianku yang terbaik dalam rangka ‘say goodbye’ pada semua pelayanan
yang aku lakukan selama ini.
Aku selalu diajarkan untuk mengawali
dengan luar biasa, dan mengakhiri dengan lebih luar biasa. Maka dengan senang
hati aku akan berikan apa yang ada. Semuanya sampai habis.
I think my job here is done and I should
go back home and pray for my home’s sake.
For my church
For my cell group
For PDteam Smatrama 2014 is over [ ayo
ganti nama ]
I should thank you..
It is nice to serve God with you guys..
Be fruitfull, change life, and love God
even more.. Terimakasih buat bimbingannya, buat pengalaman yang berharga, buat
semua yang kita lalui.
Immanuel. Godblessyou.
Febby Kuyanto
THANKYOU ALL BUAT SEMUANYA YAAA !
Aaaa kalian emang the best family !
Dari awal aku kenal kalian.. Aku awalnya
nggak kenal kalian masing-masing gimana, tak pikir kalian itu cuek banget, tapi
aku salah besar.. justru waktu kita jadi SENIOR aku merasakan bener-bener kita
kerja keras buat jadi contoh yang baik buat adek-adek junior kita..
Dan apalagi sejak ada project DISCIPLESHIP
ini.. disinilah aku bener-bener ngerasa punya THE BEST FAMILY dimana kita bisa
curhat-curhat sekarepe dewe,
blak-blakan seenak hati, bener-bener terbuka dan aku belajar buat BERANI
ngomong apapun yang ada, buat berani mengeluarkan unek-unekku karena aku
ngerasa aku nggak takut, soalnya kalian isa terima aku apa adanya semuanya…
Yang terakhir aku mau minta maaf ke kalian
khususnya anak dana Hendi dan Vincent, sama Livi juga… mungkin aku kayak nggak
semangat gitu nyari dananya dan kurang care tapi sejujurnya aku bener-bener
EXCITED kok jadi panitia ini, dan aku
minta sampe kapanpun group ini atau kita-kita nggak akan pernah ada yang
‘TERHILANG’, soalnya sejujurnya aku percaya aku nggak akan pernah dapet
keluarga yang luar biasa lagi seperti kalian ini…
ILOVEYOUALL PAKE POLL !!
Hendi Prawirorejoyo
Hai kawannn…
Mungkin cuman aku doang yang ngasih
testimoni paling telat, maaf ya hahaha..
Hmm dari dua tahun ini, udah banyak banget
yang kita lewati bareng-barengg..
Dari seneng, terharu, sedih bahkan sampai
keadaan yang tak terduga pun udah pernah kita lewati semua..
Awalnya sih lumayan berat juga, apalagi di
bagian perkap seakan tidak punya teman dan kerja sendiri-sendiri, tapi lama
kelamaan kita semua bisa membaur, saling membantu, saling sharing..
Pertama, aku mau bilang thankyou pol buat
anak-anakku Susis sama Alfano..
Mereka yang selalu tak suruh-suruh, kadang
sering tak omelin juga.. tapi mereka nggak pernah ngeluh dan terus semangat..
Selain itu thankyou juga buat semua,
kalian udah mau support aku.. entah mau nerima aku, ngajakin kumpul, ngajak
ngobrol, kadang juga ngajak dogi atau mezbah..
Mungkin ini organisasi terbesar dan bisa
dibilang keluarga, yang nggak bakal aku dapat lagi dilain waktu.. Thankyou poll
ya semuaa… *smile*
Ya pasti kita juga masing-masing punya
banyak kekurangan, aku sendiri juga punya banyak, akhir-akhir ini emang aku
rada pusing dengan berbagai tekanan, dan bahkan sampai melakukan kesalahan
super duper fatal dalam dana buat acara Discipleship kemarin.. sorry banget
kalo aku banyak salah ke kalian..
Thankyou juga buat anak-anak dana, Vincent
dan Febby, maaf kalau aku sering nggak bales Line kalian, aku sedang pusing dan
lelah saat itu, dan mungkin aku bukan koor yang baik dan berpengalaman dalam
bidang keuangan, jadi hasilnya kurang maksimal..
Akhir kata, mungkin habis gini kita nggak
bakal bisa pelayanan bareng di PDteam, nggak bisa kumpul tiap hari, nggak bisa
dogi tiap hari, nggak bisa ketemuan.. karena abis gini kita udah kuliah to..
Tapi satu hal, kita ini masih bisa jadi
keluarga yang terus saling dukung satu sama lain, terus kontak-kontakan…
kalaupun kita nggak bisa pelayanan bareng di PDteam lagi, sesekali kita bisa
pelayanan bareng di gerejanya siapa gitu, kan nggak masalah yang penting
pelayanannya fokus untuk Tuhan.. mungkin kita sesekali bisa janjian bareng buat
kumpul, terus makan, hangout bareng…
Simple, tapi kalau kita bisa jaga hubungan
kita terus, itu akan jadi hal yang luar biasa kawan… KEEP SPIRIT AND PDTEAM
JOSS ! GODBLESSYOU !
Jonathan Widyanto
Pertama-tama, thanks buat Tuhan dari kelas
10 kita bisa bareng-bareng sampe kelas 12.. rame-rame, gila-gilaan, pelayanan
bareng sampe hari ini..
Thanks juga buat ketua bunga Livi yang
sering aku ajak curhat..
And selalu support aku…
Thanks buat anak acara yang udah bikinin
acara sedemikian rupa hingga panitia lain nggak sempet tidor.. hahahaha…
Thanks buat anak perkap yang udah mau
sediakan barang-barang dan udah ngelist dengan tulisan printernya..
Thanks buat anak dana yang urusin dananya
dan mengurus jualan-jualannya.. maaf kalau jadwal jualanku, aku selalu
males-malesan..
Thanks buat anak konsumsi yang milih
makanan yang enak-enak disana hahaha..
Thanks buat anak transakom ku, sori kalau
ngasi tugasnya selalu akhir-akhir dan ganti-ganti terus..
Thanks buat all team yang selalu support
doa dan advise..
And sori kalau rapat aku kadang badmood,
atau badmood pas ngantuk..
Sori kalau nggak pasti mobil nya siapa aja
yang bisa ikut..
Tapi seru pol isa mbuat acara
bareng-bareng kalian semua gaes..
Nggak salah kita masuk Petra5, apalagi
PDteam Smatrama..
TransforMe ? JOS !!
Thanks all, Jesusblessyou !
Yoel Tino
Pada awalnya saya merasa kurang beruntung masuk di SMA
Kristen Petra 5 karena saya harus berpisah dengan group band di SMP. Tetapi
setelah saya mengikuti organisasi yang bernama PD Team, saya merasa orang yang
paling beruntung karena saya mendapat perbekalan rohani yang tak terlupakan
melalui acara Discipleship ini... Di Discipleship
bukan hanya pengajaran tentang kerohanian saja yang di berikan senior-senior
maupun pembicaranya, melainkan juga pelajaran tentang bagaimana kita dapat
menjalani hidup sesuai kehendak Tuhan Yesus.
Tetapi tak terasa sekarang saya sudah menjadi senior bagi
adik-adik kelas dan kerinduan saya untuk bisa menyalurkan bekal yang sudah saya
dapat di kelas 10 dan 11 waktu itu di acara Discipleship.
Banyak tantangan demi tantangan yang sudah Tuhan izinkan untuk saya bisa
melewatinya bersama Tuhan Yesus dan anggota PD Team angkatan saya. Mungkin
pertamanya terasa berat, karena saya pikir harus
dihadapi sendiri.. Tetapi setelah saya diskusikan bersama anggota PD Team yang
begitu solid, masalah itu satu persatu selesai. Dengan berjalannya waktu
masalah satu selesai tetapi datang lagi masalah yang baru hingga acara Discipleship
selesai…
Discipleship yang diadakan yaitu selama 3 hari 2 malam
dengan tema TransforMe. Acaranya
ada 5 sesi, saat teduh, outbond, dan DTE. Pembicaranya adalah Kak
Dessy, Ko Henry dan Ko Tutuz.
Pada sesi 1, 2, 3, 4, 5 dan saat teduh saya disadarkan lagi
bahwa kita semua yang telah dipilih dan ditebus oleh darah Tuhan Yesus Kristus,
kita semua adalah DNAnya surga dan sepatutnya kita tidak melakukan
perkara-perkara duniawi. Tetapi mengapa kita sering melakukan perkara-perkara
duniawi, karena kita kurang memiliki hubungan yang sangat intim dengan Dia.
Jika kita memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan maka Tuhan akan mengatakan
kepada kita sesuatu yang akan terjadi sebelum kita tahu bahwa kejadian itu akan
terjadi nanti, agar kita terlepas dari suatu masalah itu. Dan saya merasa Firman ini
benar-benar menempelak hati saya agar kembali lagi untuk membangun hubungan
yang intim dengan Tuhan. Karena saat sebelum Discipleship
ini di mulai hati saya tidak siap karena saya merasa saya ini tidak dekat
dengan Tuhan (saat teduh banyak bolongnya, sering lupa baca dan merenungkan
Firman Tuhan karena kegiatan saya terlalu banyak, anak yang paling banyak
dosanya) sehingga tidak bisa untuk membekali adik-adik kelas saya. Tetapi saya
berdoa dan meminta Tuhan saya ingin hatiku di ubah dulu baru bisa membekali
adik-adik kelas agar bisa melakukannya sesuai dengan kehendakMu dan kalo bisa
lebih baik dari pada kakak kelasnya sekarang, Amin.
Sesi 6 adalah sesi pengalaman yang baru buat saya.
Permohonan doa saya terkabulkan hati saya di ubahkan lagi dan saya bisa
membekali, bahkan di luar dugaan saya juga mendoakan adik-adik kelas saya
supaya mereka semakin mantap untuk mengikut Tuhan dan melakukan visi
dan misi sesuai kehendakNya. Ditambah lagi pemantapan tugas untuk membangun
gereja, tidak tau dari mana munculnya ide tersebut, tetapi saya yakin itu hanya
bertujuan untuk memuliakan nama Tuhan Yesus.
Outbond dan DTE, dulu saya merasa hal ini
adalah hal yang biasa di lakukan pada acara-acara kerohanian. Tetapi setelah saya melihat perjuangan keras dari
adik-adik kelas, saya tau bagaimana cara untuk menjalani hidup sesuai dengan
Firman Tuhan.
Quote: jangan pernah tinggalkan Tuhan Yesus karena di luar
Tuhan Yesus tidak ada rasa damai sejahtera.
-JESUS BLESS YOU-
Rhein Valdaw
Guys thanks puol ya buat 3 hari itu,
Mungkin ada yang molor atau agak kacau…
Tapi sejujurnya aku ngeliat ada kepuasan
dan keceriaan peserta *smile*
Semoga kenangan Disciple tahun ini dapat
menjadi goresan pena terindah semasa SMA..
Maaf kalau aku ada salah
That’s all, thanks guys for being my best
team partner ! *smile*
Selly Agustina
Guysss.. maaf ya kalau ga bisa terlalu
nimbrung di Line.. mesti ketinggalan banyak kalau di Line sekitar 300, 600
bahkan 999+ jadi bingung mau mbalesi apa.. so sorry, but thankyouu ya buat
semuanya, buat suka duka yang udah kita lewati barengg..
Maaf kalau selama ini aku nggak becus jadi
pengurus Disciple..
Maaf juga kalau baru isa mbalesi Line
sekarangg..
Maaf juga kalau aku banyak membuat
beberapa dari kalian kecewa, sakit hati, jengkel, pengen marah, gara-gara
sifatku yang kurang bisa terkontrol…
Maaf kalau aku masih belum bisa jadi Selly
yang dewasa…
Makasih juga buat semua pelajaran dan
teguran yang udah kalian kasi buat aku, bener-bener bersyukur pol aku bisa
belajar dan bertumbuh sama kalian semua..
Makasih udah jadi temen, sahabat, sodara
yang setia dan peduli..
THANKYOUUU AND SORRYY ! UDAH GATAU MAU
NGOMONG APA LAGI, CUMAN INI TOK YANG BISA AKU BILANG.. LOVEYOUSOMUCH MY FAMILY
IN CHRIST !!
Irene Nevrasytaputri
Kawan-kawanku, ini Irene lagi mbajak
handphone nya Jemmy hehehe…
Makasih buat semuanya kawan..
Gak pernah ngerasain punya keluarga kayak
kalian..
Belum pisah aja udah kangen sama kalian
*sedih*
Maaf ya kawan kalau aku sering ngentengin
tugasku..
Maaf kalau makanannya nggak sesuai harapan
kalian.. Maaffff…
Kalian tahu ? tiga hari kemarin itu
pertama kalinya aku harus lari kesana kemari buat merawat orang, berasa suster
tau nggak hehehe…
Thanks udah mau jadi saudaraku yang paling
the best..
Thanks udah mau nerima Irene apa adanya..
Thanks udah mau sabar sama Irene..
Sori kalau omonganku sering kasar
Sori kalau aku sering nyakitin kalian…
Yang pasti, aku suayang puoll sama
kalian.. masih nggak pengen pisah sama kalian hiks..
Satu lagi, Amsal 17:17 ‘Seorang sahabat
menaruh kasih setiap waktu dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran’
ILOVEYOU GAESSSS….
Charissa Evangelista
Discipleship 2014.
Melalui Discipleship
ini banyak sekali pengalaman rohani yang saya alami, dan
jawaban atas semua pergumulan saya.
Dan melalui Discipleship
ini, Tuhan berbicara kepada saya bahwa saya ini berharga dan Dia sangat
mengasihi saya. Saya bahkan merasa tidak layak dan hancur hati ketia Ia
berbicara seperti itu kepada saya. Tapi Ia tetap mengingatkan saya bahwa Dia
telah melayakkan saya dan saya ini sangat berharga di mataNya. Dia juga
mengajarkan kepada saya bagaimana cara hidup yang benar. Dia juga mengingatkan
saya bahwa saya tidak perlu takut atas penghakiman dunia yang diberikan kepada
saya karena seberapa banyak orang-orang disekitar saya yang menghakimi saya,
saya harus ingat bahwa hanya Dia yang tidak menghakimi saya dan Dia sangat mengasihi
saya. Saya juga tidak perlu takut sendirian karena Dia selalu bersama saya, dan
saya juga tidak perlu kuatir akan hal apa yang akan saya alami karena sesuatu
yang terjadi dalam hidup saya. Dia sudah mengetahuinya dan Dia selalu
memberikan yang terbaik untuk saya. Dia juga mengingatkan saya bahwa saya
adalah Heaven Agent. Saya memang hidup di dunia tapi saya bukan dari dunia. Dia
benar-benar nyata dan Dia sangat mengasihi saya dan kita semua…
Godblessyouall…
William Kosasih
Guys…
Thanks pol buat semuanya ya dari mulai hal
yang paling kecil sampai yang terbesar…
Aku di PDteam ini mulai dari kelas 10
sampai kelas 12 dan akhirnya sampai pada puncaknya alias last project kita
#Discipleship2k14 !
Aku bener-bener isa ngerasain progressNya..
Dan kalian memang my best brothers and
sisters !
Aku juga minta maaf buat apa yang
kulakukan selama kita bareng-bareng di PDteam ini, dan juga buat di last
project kita kemarin, aku kurang bisa bekerjasama..
Hmm and finally I just wanna say..
GOD BLESS YOU ALWAYS GUYS AND THANK YOU
FOR BEING MY SECOND FAMILY !
Eunike Hermawan
BUNCH OF THANKS buat kogan cecan semuanya
*lopelopediudara*
Buat semua kerja keras kalian selama kita
bareng-bareng..
Buat rasa care kalian untukku..
Buat bantuan dan so damn much support..
So sad aku nggak bisa ikut Discipleship
tahun ini huhuhu, tapi nggak papa ! For me, each of you will always be my
favorite ‘Cheerleaders’
Kalian selalu bisa bikin aku ngeliat bahwa
semuanya itu masih mungkin dilakukan, kalau aku ngelakuinnya dengan sepenuh hati. Kalian juga yang
memperbaiki hidupku each days ! THANKS FOR EVERYTHING *love* tetep super duper
semangat ngelayani !
Berikan yang terbaik buat Daddy Jesus
meskipun nggak lewat PDteam..
Semangat semuanya ! Jesus bless you and…
PDteam ? JOS !
Alfano Yehezkiel
Teman-teman seperjuangan, seiman dan
sekeluarga didalam Tuhan..
Makasih ya buat kebersamaan kita selama
ini…
Makasih buat semua bantuan kalian,
kepekaan, kepedulian kalian, saling pengertian, kesabaran dan semuanya yang
telah kalian tunjukkan selama ini…
Selain itu, saya juga tidak lupa untuk
meminta maaf buat semua kesalahan-kesalahan yang sudah saya lakukan, yang sudah
menyakiti teman-teman semua baik secara sengaja ataupun nggak sengaja… Saya
sadar juga kalo saya orang yang pasif di PDteam, saya minta maaf yang
sebesar-besarnya teman-teman…
Biarpun abis ini kita bakal berpisah,
semoga hubungan kita tetap baik, saling ingat, dan saling peduli satu sama
lain..
Keep spirit in serving Him guys !
Godblessyouall !
Alfonsus Yodha
Makasih buat semuanya..
Temen-temen angkatan lama, meskipun kita
semua tau kalau kita udah nggak bisa tugas seperti dulu lagi, tapi kita tetep
kompak dan mau kasih yang terbaik buat adik-adik kita.
Makasih juga karena semua mau terima aku
apa adanya, walaupun kadang aku males, suka ngerepotin, banyak ngganggu semua,
sori banget kalau aku punya banyak salah buat kalian.. Kita semua bukan teman
lagi, bukan sekedar sahabat lagi, kita sekarang udah jadi keluarga, baik buat
sekitar kita maupun buat adik-adik kita… mungkin beberapa mengira Discipleship
kemarin adalah tugas terakhir kita, tapi sebenernya tugas kita baru saja mulai.
Kita punya tugas untuk membentuk,
bersama-sama menempa adik-adik kita buat perkembangan PDteam yang lebih baik,
buat generasi luar biasa selanjutnya, buat dunia ini semakin baik…
Tetep semangat guys ! Keep Fighting !
Ini bukan akhir dari PD, ini awal buat
kita semua.. terimakasih semua ! Slalu inget Roma 12:11b, walaupun kita bentar
lagi bukan PDteam, kita harus tetap berapi-api melayani Tuhan… Godblessyou
No comments:
Post a Comment